15th - How?

68 10 1
                                    

Luna melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe sembari menggandeng tangan kecil yang sibuk memakan cokelatnya.

Beberapa pegawai pun ikut menyapa hangat Luna selaku pemilik ZebraCross Cafe tersebut. Cafe yang bernuansa hitam dan putih dengan garis-garisnya seperti zebracross.

"Bunda... Kev mau ice cream," rengek Kevin yang menarik sedikit baju Luna.

Luna melihat ke arah Kevin dan tersenyum. "Mau ice cream? Ayo kita lihat ice cream," ajak Luna yang menarik tangan Kevin menuju tempat freezer ice cream.

"Eh ada Kevin, mau es krim ya?" tanya salah satu pegawai, Ardi.

"Maaf Bu Luna, ada paket di depan," ucap satpam yang tiba-tiba datang.

"Paket? Dari siapa?" tanyanya.

"Saya kurang tau, Bu."

Luna mengangguk dan melihat ke arah putranya. "Kevin ice creamnya sama Om Ardi aja ya? Bunda mau ke depan dulu sebentar," Kevin mengangguk.

"Di, saya titip ya." Ardi mengangguk dan mengambil alih Kevin.

Luna pergi ke arah untuk menemui kurir dan mengambil paketnya.

Setelah melakukan tanda tangan Luna menyuruh salah satu pegawainya untuk menaruh paket itu di ruangannya. Luna pun kembali ke tempat Kevin.

Saat ia hampir tiba, ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. Lagi.

Disitu. Rayhan dengan bahagianya menggendong Kevin sambil memakan es krimnya. Dan Luna tidak pernah melupakan raut wajah bahagia dari Kevin saat Rayhan mengaku sebagai Ayahnya.

Astaga, apa dia jahat selama ini?

Dan, tunggu. Ia merasa kenal dengan lelaki di belakang Rayhan. Lelaki itu menatap ke arahnya dan berjalan ke Luna.

"Sudah kubilang bukan? Aku mengenalmu." Dan laki-laki itu berjalan menuju pintu keluar.

Ia ingat. Lelaki itu, Bagas. Atasan Ayu. Ia mendengus kecil dan kembali menatap Rayhan dan Kevin yang kini sudah mendapat tempat duduk.

Merasa Rayhan butuh waktu bersama Kevin, ia menitipkan salam kepada pegawainya.

"Kalau Kevin sama laki-laki yang sama Kevin itu nyariin saya, bilang saya di kantor ya." Pegawai itu mengangguk mengerti.

Luna pun beranjak menuju kantornya yang berada di lantai dua dan membuka paket itu.

Dan lagi, ia terkejut saat melihat isinya. Sebuah gaun putih beserta heelsnya.

Pukul 7 malam. Taman Hotel Rawijaya. Pakai ini untuk ulang tahun sahabatmu!

Sahabat? Ulang tahun?

"Astaga! Ambar ulang tahun!"

Dan saat itu juga notofikasi ponselnya berbunyi.

Wulandari Sumpah! Calon lakinya Ambar bener orang kaya kali ya, gue di kirimin paket donggg

Ayuu Sama gue juga dongg, lagi dikantor dapet paket.

Laluna Gue jugaa, di café terus ada yang ngirim paket.

Laluna Paketnya gaun putih ama heels ya?

Wulandari iya!

Ambar demi apa? Gue hari ini gak dapet paket masa

Ambar gue kan buka lagi paket yang isinya tiara, heels, sama gaun-gaun lagi ya terus gue ambilin semua suratnya

Ambar Paket yang isinya tiara itu tulisannya, 'pakai saat hari bahagiamu, dear'

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang