16th - Everybody's Know

69 11 1
                                    

Luna sudah berada di perjalanannya setelah harus bermake up ria di salon. Konsentrasi menyetirnya hilang saat terdengar dering dari ponselnya.

Rayhan Calling...

"Halo?"

"Hai, Lun. Kamu sudah berangkat?"

"Ini udah di jalan. Kenapa? Kevin rewel ya?"

"Ah, engga. Hanya ingin tahu."

"Ehm, oke?"

"Kamu sedang menyetir sekarang, ya?"

"Iya."

"Oke, save drive."

Luna langsung menutup sambungan telpon itu. Sudah lima tahun, bayangan soal Rayhan seakan memudar, tapi kenapa baru sebentar lelaki itu datang dan ia bertingkah seperti anak SMA jatuh cinta?

Luna kembali memfokuskan pikirannya ke jalanan yang ternyata sebentar lagi sampai. Ia tersenyum dan masuk ke dalam area Hotel untuk mencari parkir.

Happy Birthday, Ambar. The Best Wish FromMe ToYou.

***

Sedari keluar dari salon, Ayu sudah susah sendiri. Ia memilih kembali ke apartemennya untuk mengecek keadaan.

Rambut? Check.

Make up? Check.

Lalu apa yang membuatnya gelisah seperti ini?

Anggara

Benar. Ini tentang Anggara. Demi Tuhan! Anggara bahkan sudah tiada sejak tiga tahun lalu, tapi kenapa masih setakut ini? Seresah ini? Dan kenapa masih secinta ini?

Laki-laki itu. Benar-benar menjadi luka terhebat di hidupnya. Luka yang bahkan tidak ada obatnya.

Bagaimana..

Bagaimana jika pria itu adalah Alister Pratama. Kembaran dari Anggara. Mereka identik, benar-benar identik. Hanya mata yang bisa membedakan mereka.

Mata Alister terlalu indah sedangkan Anggara tajam dan menenangkan.

Dan Ayu, selalu jatuh kepada mata yang tajam dan menenangkan itu.

Bagas..

Mata Bagas sama dengan Anggara. Tapi Bagas terlalu terang dengan warna hazelnya, dan Anggara gelap dengan coklatnya.

Jika, pria itu benar-benar Alister, maka Ayu akan bertemu lagi dengan keluarga itu. Keluarga yang mencaci maki Raina dan menyebabkan adiknya itu meninggal karena kegagalan aborsi.

Keluarga yang memaksanya untuk melanjutkan pernikahan itu dengan Alister. Jika saja, bukan karena Retno –Ibu Ayu- terkena serangan jantung mendadak, mungkin sekarang ia sudah menjadi istri dari Alister.

Tidak ada yang tahu. Cukup dia dan keluarga besar masing-masing saja yang tau. Tidak ada yang boleh mengetahui hal ini.

Ayu yang sedari tadi melamun di kursi meja riasnya, bangkit untuk mengganti baju dan berangkat.

30 menit kemudia ia sampai di depan hotel menggunakan Taksi. Ia tersenyum dan mengkukuhkan hatinya. Siapapun itu, Ayu tidak ada hubungannya dengan pria itu.

Happy Birthday, Ambar. The Best Wish FromMe ToYou.

***

Wulandari masih melajukan mobilnya ke arah hotel. Dan hal yang paling membuat dia ingin mengganti mobilnya itu terjadi. Mogok.

Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang