Follow,coment,vote.
******
"Sebelumnya,abi berterima kasih sebab sudah mengantar Nisa dengan baik."mengawali bicara antara Ihsan dengannya.Ihsan kelihatan begitu gugup namun berhasil menempatkan dirinya untuk nyaman.
"Sama sama om."ucap Ihsan yang langsung dibantah oleh abi Nisa.Ia berkata bahwa dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Abi.Maka dari itu ia memerintahkan Ihsan.Kemudian mempersilahkan Ihsan untuk meminum secangkir teh yang telah disuguhkan Nisa.
Ihsan mengangkat gelas dan memulai tegukan teh pertamanya.Harum dan manis.Benar benar nyaman dilidah dan ditenggorokannya membuatnya membayangkan wajah seseorang sembari tersenyum merekah dibibir merahnya.Membuat lelaki paruh baya didepannya bertanya kepadanya.
"Namamu Ihsan?".tanyanya dan dijawab anggukan manis oleh Ihsan.
"Saya tau melihat anak muda yang sedang jatuh cinta."lanjut abi Nisa yang membuat Ihsan sedikit tercedak.Entah apa yang ia katakan."Maksud Abi.?"
"Tidak apa apa.Hanya saja abi suka melihat sesuatu dari kejauhan.Jadi semuanya terlihat."sindir abi Nisa tersenyum kecil.Jelas saja bahwa dari kalimat itu menunjukkan bahwa ayah Nisa telah mengetahui perasaan seorang pemuda yang sedang berbicara dengannya.
######
Diruang tamu sudah terlihat Rio dan Ozy yang lagi-lagi bermain game.Dengan senang terlihat pada wajah keduanya namun masih merasakan kehadiran Nisa yang sedang berjalan menuju kamar.
Rio bertanya apakah harinya menyenangkan hari ini.Ia membalikkan badannya dan hanya melemparkan senyuman.
"Kakak jangan tersenyum,aku tau diluar ada kakak bermata sipit."ucap Ozy tertawa remeh.Mendengar itu,Nisa beristighfar kemudian berjalan cepat kearah kamarnya.
"Bermata sipit?."ucap Rio pada Ozy yang membuat Ozy harus menjelaskan yang ia tau mengenai Ihsan.Rio bertanya apakah Nisa menyukai Ihsan.Namun Ozy tak mengetahui sedikitpun tentang perasaan kakaknya dan memilih untuk fokus mengalahkan Rio dalam permainan mereka.
"Bukan sekedar menunggu,tapi juga dikejar."ujar Rio dalam hatinya yang membuat ia semangkin semangat mengejar hati Nisa.
"Assalamualaikum."ucap umi Nisa pulang dari pasar yang sedari tadi diantar oleh pak Koko.Sebelum masuk ia menjunjung tangan suaminya yang sedang berbicara bersama seorang pria muda yang belum pernah dilihat sebelumnya.
"Namanya siapa nak.?"tanya umi Nisa pada Ihsan dengan lembut hingga ia teringat pada ibu dan keluarganya.Ihsan kemudian menyebutkan nama lengkapnya dan berkata bahwa ia teman Nisa.
Abi Nisa menjelaskan bahwa Ihsan sudah dua kali mengantar Nisa pulang kerumah dengan baik.Langsung saja ibunya berterima kasih kemudian tersenyum.Sebelum masuk membawa belanjaannya dari pasar,uminya mempersilahkan Ihsan untuk minum secangkir teh didepannya.
"Assalamualaikum."ucap uminya memasuki rumah kemudian disambut dengan pelukan anak laki laki satu satunya.Ozy.
Meskipun sudah remaja tetap saja sifat anak anak Ozy masih muncul jika tinggal bersama orang tuanya.Dan dewasanya muncul jika ia kembali ke pondok pesantren."Kak Nisa dimana?"tanya uminya dan dijawab Ozy bahwa kakak pertamanya berada diatas.Bersamaan itu Nisa menuruni anak tangga.Melihat anak pertamanya,uminya mengajak anaknya untuk membantunya memasak didapur.
Rio yang masih bermain game saat mendengar ucapan uminya Nisa tiba tiba tertawa lepas.
"Bukannya menggoreng pakai helm."ucap Rio kembali tertawa.Mendengar kalimat itu mengundang Nisa untuk memukul pria itu.Menyebalkan,menjengkelkan pikirnya.
Dari pada dipukul,Rio memilih untuk berlari menghindar.Uminya mencoba untuk menyudahi mereka namun Ozy mengajak uminya kedapur.Tak sadar,Rio keluar pintu sembari berkata bahwa perempuan yang mengejarnya tidak bisa memasak.Tentu saja Ihsan mendengarnya.
Rio berhenti berlari kemudian keluar pagar memasuki mobil sebab bosan dirumah sedangkan Nisa mengepalkan kedua tanganyya kearah Rio dengan wajah terlihat jengkel.
Nisa tidak sadar bahwa Ihsan masih disana.Ihsan tersenyum melihatnya meskipun sedikit rasa cemburu.Dengan malu malu Nisa minta maaf pada abinya kemudian masuk tanpa melihat Ihsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅
Fanfictionkalau kamu takut zina liat Aa,Aa siap menjadikan kamu sebagai istri Aa."