Pagi ini,awan sangat indah dan cerah.Tidak ada tanda tanda akan cuaca buruk.
Nisa dan keluarnya sudah selesai sarapan pagi.Dan seperti biasa,Nisa sudah mengerjakan pekerjaan rumah setelah Sholat subuh.Jadi sekarang dia bisa pergi dengan Zahra.
Pagi ini,Zahra mengajak Nisa untuk pergi dengannya.Tepatnya untuk pergi ke toko sepatu sekaligus untuk meminta pendapat bagaimana sepatu yang bagus untuknya.
Banyak sudah sepatu yang diajukan Nisa untuk Zahra namun tidak ada satupun yang cocok menurut Zahra dengan dirinya.
Nisa memilih untuk berkeliling mencari sepatu yang diinginkan Zahra.Namun masih berada didalam toko yang sama.Satu persatu ia melihat sepatu didepannya sampai tibanya ia melihat sepatu berwarna abu abu dan ia merasa bahwa Zahra juga menyukai yang satu ini.Tangannya dan Ginting bersamaan mengambil sepatu itu.Kelihatannya Ginting juga suka dengan warna sepatu didepannya.
Nisa melepaskan sapatu yang sudah berada ditangannya kemudian mengucapkan maaf pada Ginting.Dengan segera Ginting melemparkan senyumnya pada wanita berjilbab didepannya.
Tiba tiba terdengar suara keributan diluar.Dan tak lama tempat itu sudah dikelilingi orang orang banyak.Ginting keluar toko dengan berlari kemudian mendapati Ihsan sedang berkelahi dengan dua orang pria bertubuh besar yang memakai pakaian berwarna hitam.
Nisa keluar menyusul Ginting sedang Zahra masih masih sibuk memilih sepatu yang akan ia beli.Sama seperti Ginting,Nisa mendapati Ihsan dengan luka luka diwajahnya.Ihsan sukses mengalahkan mereka namun sekarang wajahnya luka luka.
Ihsan mengusap bagian bibirnya yang luka kemudian dilihatnya cairan merah.Ia memberikan sebuah tas kecil merah muda milik seorang gadis.Terlihat seumurannya.Nisa menundukkan pandangannya.Dan benar saja,Ginting melihat pandangan yang lain dari Nisa untuk Ihsan.Sama halnya dengan Ihsan.Ia tahu bahwa Nisa sedang memperhatikannya,itu sebabnya ia melemparkan senyuman untuk gadis didepannya.
Ia tahu bahwa Nisa pasti menaruh hati hingga ia menundukkan pandangannya.Itu salah satu yang disukai Ihsan tentangnya.
"Apa ada luka berat?."tanya Ginting kemudian Ihsan menggelengkan kepalanya.Gadis itu terlihat sangat berterima kasih dengan kedua pria didepannya,Ihsan dan Ginting.Dengan senyum lebar,wanita itu mengayunkan tangannya kemudian ia menyebutkan namanya.Tentu saja Ihsan dan Ginting menerimanya.
Seseorang merangkul pundak Nisa kemudian bertanya apakah wanita yang dirangkulnya sedang cemburu.
"Tentu saja tidak."jelas Nisa pada Zahra sembari mengalihkan pandangannya dari wajah Ihsan.
"Benarkah.Lantas siapa yang melihat wajah pangeran ditrotoar itu?."tanyanya dengan senyuman
"Hanya melihat luka luka diwajahnya."alih Nisa.
"Oke,sudah ada yang cocok?."tanya Zahra mengenai sepatunya.Nisa hanya menggeleng mengingat bahwa sepatu abu abu itu disukai Ginting.Ia berfikiran pergi ketoko yang lain untuk mencari sepatu Zahra sekaligus hari ini ia tidak ingin bertemu dengan Ihsan.
"Zahra."sapa Ginting.
"Kak Ginting."
Sapaan itu berkelanjutan dengan pembicaraan panjang.Dan benar saja dugaan Nisa.Hari ini adalah hari yang panjang dimana ia bertemu lagi dengan Ihsan.Nisa mencoba mengelak dengan alasan bahwa hari ini mereka harus mencari sepatu untuk Zahra.Dan alasan apapun itu,tidak akan mematahkan niat Zahra untuk mendekatkan Nisa dengan seniornya,Ihsan.
"Bisakah tidak untuk hari ini?."bisik Nisa pada Zahra.
"Tenanglah."
"Bisa kalian temani kami?.Aku takut lukanya infeksi."tanya Ginting mengajukan tawaran kepada kedua gadis didepannya.
"Aku tidak memaksakan."lanjut Ginting."Baik kak."jawab Zahra yang membuat Nisa menghela nafasnya pelan sedangkan Ginting dan Ihsan tersenyum kecil.
Coment and vote.
:-):-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅
Fanfictionkalau kamu takut zina liat Aa,Aa siap menjadikan kamu sebagai istri Aa."