Mahasiswa RnB. / #1 ㅡ Lahawla

64 1 0
                                    



"AKU JELEK BANGET IH NILAI FISIKANYA! POKOKNYA GA MAU KULIAH JURUSAN TEKNIK! GA MAU MILIH IT* DI SBMPTN!"

Kalimat diatas diucapkan di dalam hati seorang siswi pada saat ia duduk dikelas 2 SMA, iya siswi itu adalah Lly sendiri. Jujur aja Teknik adalah pilihan terakhir Lly, dari dulu Lly suka sama pelajaran biologi dan saat SMA juga mulai tertarik dengan Kimia, sehingga muncul lah berbagai pikiran "Ah, mau biokimia aja deh!"

(np: Bohemian Rhapsody – cover by Pentatonix)

Rasanya ingin tertawa terbahak-bahak jika sekarang Lly lihat dulu dan sekarang. Menjadi dewasa membuka penglihatan kalian tentang dunia dan how it works. Sebuah mimpi yang menginginkan diri ini untuk masuk Jurusan Kedokteran. Kerad? Iya kerad. Yah namanya juga masa sekolah, kita masih bisa bermimpi setinggi-tingginya. Sungguh indahnya masa lalu, bermimpi tanpa memikirkan hal lain.

Kemudian datanglah masa-masa paling menyesakkan dan paling mengubah pikiran Lly sendiri. Dimasa itu adalah masa paling membingungkan dalam memilih jurusan, kampus, jalur tes, dsb. Belum lagi adanya USBN dan UN, dan juga ujian praktik yang bukan hanya pelajaran sekolah, tapi pelajaran asrama juga. Runyam, semua runyam. Lly bahkan tidak punya waktu harus milih jurusan apa. Sampai akhirnya ada suatu titik dimana Lly sudah sangat stress dan putus harapan. Dari perasaan inilah aku melihat beberapa teman Lly yang bernasib sama dan berpikir bahwa bagaimana semua pikiran dan rasa stress ini terjadi?

Lly melihat lagi lingkungan kita, dimana mental-illness adalah sebuah stigma bagi nyaris seluruh masyarakat di dunia ini, terutama Indonesia. Depresi? Ah itu mah kebanyakan mikir aja, nyantai aja kali cuy! Anxiety? Lebay ah lu, gitu aja sampai panik parah! Self-harm? Banyak nyebut ah lu! Malah nyiksa diri sendiri. Yah itulah beberapa contoh tentang betapa narrow-mindednya orang-orang Indonesia.

Bukti lain, di barat kayaknya mudah banget nyari psikolog atau psikiater sehingga penanganan secara mental bisa didapatkan semudah mungkin. Disini? Ada stigma dimana orang yang datang ke psikolog/psikiater adalah orang "gila". Dari situlah lahir sebuah tekad dan tujuan yang nyata dari diri Lly.

"Aku mau memberikan pencerdasaan kepada masyarakat Indonesia bahwa mental-Illness bukanlah sebuah stigma dan memberikan bantuan nyata untuk masyarakat yang membutuhkan penanganan mental."

Akhirnya punya sebuah keinginan untuk kuliah di jurusan Psikologi, walaupun ya jujur aja sekalian Lly ikut 'rawat jalan' saat kuliah nanti. Setelah waktu berjalan, banyak banget yang menjatuhkan mimpi Lly yang satu ini sampai akhirnya mimpi ini agak impossible untuk diwujudkan. Lalu muncullah harapan baru untuk mengambil Jurusan Kesehatan Masyarakat atau Ilmu Gizi.

Tapi entah angin dari mana, datang sebuah pemikiran dimana Lly mau nyoba mengikuti sebuah jurusan Teknik. Teknik apakah itu? Nanti juga tahu sendiri.

SBM? Lly nekat mencoba jurusan ini di satu institut teknologi yang sangat popular dan dua universitas yang tidak kalah terkenalnya, yang satu di depok dan yang satu di semarang. Dengan kenekatan tersebut ya jangan ditanya lagi bagaimana hasilnya.

Akhirnya Lly teringat janji Lly, "kalau SBM gagal dengan jurusan Teknik tersebut, Lly mau nyoba jurusan kesehatan masyarakat dan ilmu gizi." Dan akhirnya Lly mengikuti UM dari salah satu univ yang namanya Lly cantumkan dipilihan SBM, dan lagi Lly hanya dapat menghela nafas melihat hasilnya.

Sampai akhirnya disaat mulai ingin menyerah dan ingin gap year saja, datanglah sahabat Lly yang memberitahu bahwa ada satu politeknik yang membuka ujian mandiri. Dengan modal nekat lagi Lly memilih jurusan Teknik yang Lly gagal raih di SBM.

Mengejutkannya Lly mendapat hasil yang Lly bahkan tidak ekspetasi sama sekali. Entahlah ingin senangpun tidak terlalu senang...

Sekarang Lly sudah lebih ikhlas dengan jalan yang sekarang sedang Lly alami. Disinipun banyak pelajaran yang Lly ambil dan Lly jadi lebih dewasa secara pikiran. Walau sebenarnya Lly masih berharap untuk masuk jurusan Psikologi. Tapi, ah sudahlah. Lihat saja kemana jalan ini mengarahkan diri ini

Sekian dari Lly, ada kalimat penutup nih!

"Berusahalah dengan keras dan semaksimal yang kamu bisa, lalu serahkan hasilnya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sesungguhnya rencana yang paling baik adalah rencana-Nya"

Cerita ini mungkin berlanjut.... mungkin juga tidak. Sampai jumpa~

(np: masih lagu yang sama soalnya diputar lebih dari 10 kali hehehe)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curhatan MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang