Ada dua orang pemuda yang bernama Hasan dan Hazim. Mereka adalah pemuda yang berbeda karakter. Hasan adalah Pemuda yang lemah lembut dan baik hati, sedangkan Hazim adalah pemuda yang menggangap dunia adalah miliknya bahkan sangat jahat. Suatu hati mereka akan pergi kesuatu tempat yang arah perjalanannya sama. Bersiaplah mereka merapikan dan memasukan barang-barang bawaannya yang mungkin dalam perjalanannya sangat lama bahkan bertahun-tahun lamanya perjalanan tersebut. Hasan yang dengan santai menyiapkan barang bawaan. Tidak banyak yang ia bawa, hanya sebuah buku penting dan koleksi foto-foto serta Baju dan celana Putih yang ia kenakan. Sedangkan Hazim amat sangat sibuk menyiapkan barang bawaannya sampai ia harus meminjam uang banyak kepada saudara-saudaranya dan besar uangnya pun tidak sedikit, Hazim meminjamnya berjuta-juta. Setelah mendapatkan uang pinjaman, Hazimpun sibuk dengan barang bawaannya. Sepatu, Tas, Baju, Jam tangan, Emas, Makanan
ringan, Handphone canggih, Jaket, dan lain-lain. Bahkan Hazim berniat ingin menggunakan motor agar bisa melalui jalur Alternatif supaya lebih cepat sampai, hal ini dia lakukan agar dapat membuat orang-orang melihatnya. Setelah Hasan dan Hazim menyiapkan segalanya ia pun pergi. Tapi Hasan teringat dengan Ibunya yang sakit di kamar. Ia pun meminta Izin untuk pergi. Ibunya dengan tersenyum mengizinkan, sedangkan Hazim tidak meminta Izin untuk pergi padahal Ibunya akan memberikan Uang Jajan selama Perjalanan. Paniklah ibunya dan Menangis karena Hazim tidak datang kepada Ibunya. Saat sudah siap, mereka berdua pergi menuju Stasiun Kereta Api. Tiba disana ternyata Kereta yang mereka Pesan sudah berangkat, maka mereka berdua harus menunggu berjam-jam lamanya disebuah Stasiun. Hazim yang saat itu amat sangat kesal karena kereta yang ia pesan sudah berangkat. Terpaksalah Hazim menunggu “Zim, saya ke Kantin dulu yah” Ucap Hasan dengan Lembut kepada Hazim. “Jangan Lama-lama lu san” Jawab Hazim Ketus. Hasan yang saat itu ingin minum karena cuaca di Stasiun sangatlah Panas dan Menyengat. Saat tiba di Kantin terkejutlah dia ternyata Kantin yang tadinya dipikirkan hanyalah sebuah tempat untuk Makan dan Minum.
Ternyata Kantin di Stasiun tersebut berkelas VIP dan sangat Mewah. Disana banyak orang-orang yang sedang tidur dan bersantai sambil terapi badan. “Tempat apa ini?” Tanya hasan pada diri sendiri. Tiba tiba terdengar suara perempuan dari belakang dengan suara indah “Ini adalah tempat untuk membuat orang nyaman, Masuklah kamu pasti suka.” Jawab Perempuan itu. Namun saat memandang tempat tersebut ia sangat tidak menyangka ada Kantin seindah ini. Namun saat ia menengok kebelakang terkejutlah ternyata perempuan yang menjawab pertanyaan Hasan adalah Perempuan yang ia sukai dari dulu bahkan Hasan tidak sempat menggungkapkan isi hatinya kepada Perempuan tersebut. Perempuan itu sangat cantik rupanya, parpumnya sangat wangi, ramnbutnya terurai indah, matanya sangat besar namun enak dipandang. Lengannya amat sangat halus. “Waaaahh Cantik bener perempuan ini. Tapi siapa ya namanya” tanya Hasan dalam hati. “Neng, kalau boleh tahu nama neng siapa ?” Tanya Hasan. “Nanti aa akan tahu siapa nama saya” Jawab perempuan itu sambil tersenyum kepada Hasan. Hasan pun diajak masuk kedalam Kantin tersebut oleh perempuan itu. Hasan ditraktir minum, diteraktir makan, bahkan diberikannya sebuah buah apel yang amat sangat manis. Bagaikan pelayan sejati bagi hasan perempuan itu. “Neng namanya siapa? Perasaan aa pernah lihat?” Tanya Hasan mengulang. “nanti aa akan tahu ko”. Jawab perempuan itu tersenyum kembali. Saat sedang duduk tiba-tiba perempuan itu memegang tangan Hasan. Terkejutlah hasan, namun tidak ia lepas karena tangan perempuan itu amat sangat lembut bagi hasan. “lembutnya tangan ini” Ucap hasan dalam hati. Hasan dan Perempuan misterius itu mengobrol sambil duduk disebuah bangku kantin. Disisi lain Hazim yang dari tadi menunggu hasan kembali merasa kepanasan karena cuaca sangat panas. “Ahhhhkkkk Panas sekali mataharinya. Haus haus haus” teriak hasan kesal. Tiba-tiba datang seorang nenek-nenek bongkok membawa tongkat menghampiri Hazim. “Assalammualaikum A.. tolonglah nenek. Nenek belum makan dari kemarin. Nenek sangat lapar a” Ucap Nenek sambil menangis memohon pertolongan. Namun dengan kondisi dan karakter hasan yang jahat, hasanpun menghiraukan ucapan nenek-nenek itu “Nek. Nenek ga lihat saya kepanasan gini. Seharusnya nenek mikir. Saya juga lapar dan haus nek. Pergilah saya tidak punya makanan buat nenek”. Jawab Ketus Hazim. Namun nenek tersebut tetap menemani Hazim. Mengalirlah keringat Hazim dan Nenek itu. Namun keringat nenek tersebut sangatlah bau dan tidak enak. “Neng Nooooong....... Neng Noooooooong Sesaat lagi kereta akan segera tiba Mohon bersiaplah” suara operator Stastiun Kereta. Hazim yang sudah bosan menunggu langsung berlari masuk kedalam Gerbong kereta disusul oleh Nenek-Nenek tersebut. Namun saat memasuki Gerbong kereta ia pun terkejut dengan penumpang didalamnya yang kebanyakan adalah Nenek Nenek dan Kakek Kakek tua yang bau dan kotor. Duduklah Hazim diantara Kakek tua dan Nenek yang menemaninya saat di Stasiun. Sedangkan disisi lain Hasan yang sedang Asyik berbincang dengan perempuan misterius itu yang ia cintai sejak dulu, tiba tiba ditarik tangannya oleh perempuan tersebut untuk segera memasuki Gerbong Kereta “Ayo a. Kita berangkat” Ucap Perempuan Misterius. “Oh iya ayo” Jawab Hasan tersenyum. Sepanjang perjalanan menuju ke Gerbong kereta Perempuan itu terus memegang tangan hasan dan perempuan itu berlari didepan Hasan sedangkan hasan dibelakang perempuan misterius itu. Sesampainya Hasan dan Perempuan Misterius tersebut didalam Gerbong, sunguh amat sangat terkejutnya hasan melihat banyak Perempuan-perempuan cantik dan pemuda yang gagak berkharisma dan bermuka kece. “waaahhh” kejut hasan dalam hati.
Perempuan Misterius itu mengajak duduk disudut Bangku belakang. “A, ayo kita duduk dibelakang” Ucap perempuan itu sambil memegang tangan Hasan. Duduklah Hasan dan Perempuan itu. Tiba tiba Hasan bertanya dengan pertanyaan yang sama saat pertama kali berjumpa “Neng, Sebetulnya Neng ini siapa?” tanya Hasan penasaran. “Nanti juga aa tahu” Jawab Perempuan itu sambil tersenyum. Setelah perempuan itu menjawab tiba tiba kepala perempuan itu menyender dipundaknya hasan dan sambil terus memegang tangan hasan. Saat itulah hasan berhenti berbicara dan diam seribu kata melihat seorang perempuan yang dulu sangat dia cintai menyenderkan kepalanya ke Bahu hasan. “ahhhhhhhhh senangnya hatiku” Ucap hasan dalam hati. Muka hasan yang saat ini memerah merasakan malu dan tegang, tiba tiba hasan merasakan ngantuk yang luar biasa dan ia pun tertidur. Namun disisi lain Hazim yang saat itu ditemani Nenek nenek jelek rupanya terus menerikan sesuatu “Aaaaahhhhhh Gerahhh saya. Kalian semua bau saya tidak nyaman disini” teriak Hazim. “Hasan dimana kamu.... sialan lu san ninggalin gue disini” Lanjut Hazim. Sepanjang perjalanan ia merasa terganggu dengan kehadiran nenek tersebut yang terus menemaninya. Bahkan Nenek itu Genit menyubit tangan Hazim yang saat itu terus meneriakan sesuatu. “diam A..... Tenanglah kau” Ucap Nenek. Hasanpun langsung terdiam dengan muka kesal ingin segera sampai ke tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR YANG BERBEDA
Short StoryKisah tentang perjalanan hidup seseorang yang bertujuan yang sama namun berakhir dengan beda