Chapter 1 : Prolog

32 3 0
                                    

Drap, drap, drap, drap !

Kizashi, kepala keluarga Haruno itu dan istrinya, Mebuki, menoleh kearah tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua rumah mereka.

“Sakura-chan, kau bisa jatuh jika berlarian di tangga!” Kizashi berkata sedikit kesal kepada anak perempuan satu-satunya itu.

“Hehe, maaf, Tou-san.” Sakura, gadis dengan surai pink sepinggang itu hanya cengir menampakkan deretan gigi putihnya. Sakura berjalan menuju meja makan tempat Ayah dan Ibunya berada. Dia mengambil segelas susu yang ada di atas meja dan langsung meminumnya.

“Sakura-chan, duduk kalau sedang minum.” Tegur Mebuki terhadap anak tunggalnya itu.

“Maaf, Kaa-san. Aku buru-buru. Sasuke-kun sudah datang.” Kata Sakura setelah menghabiskan susunya. “Aku berangkat, Kaa-san.” Kata Sakura lagi sambil mengecup pipi Ibunya. “Jaa, Tou-san!” Pamit Sakura sambil berjalan keluar rumahnya dengan terburu-buru. Sedangkan orang tuanya hanya geleng-geleng kepala.

Sakura tersenyum kecil saat melihat orang yang sangat dikenalnya berada di depan gerbang rumahnya. Masih dengan senyum yang belum hilang, Sakura membuka gerbang rumahnya dan menutupnya kembali.

“Ohayou, Sasuke-kun!” Sapa Sakura kepada seorang laki-laki yang sedang bersandar di motor sportnya. Laki-laki itu cukup tampan dengan seragam yang agak berantakan.

“Hn. Ohayou.” Balasnya singkat. Sasuke, laki-laki berambut gelap itu menyisir rambutnya yang mencuat kebelakang dengan jari-jarinya.

“Gomen ne, aku telat bangun.” Ujar Sakura sambil menggaruk tengkuknya. Sasuke hanya mengendikkan bahunya dan menyodorkan sebuah helm pada Sakura.

“Hn. Tidak apa-apa. Naiklah.” Kata Sasuke sambil menghidupkan motornya. Sakura mengangguk dan segera menaiki motor Sasuke. Dengan hitungan detik, motor itu melaju kencang dari rumah Sakura. Oh, jangan lupakan Sakura yang memeluk erat Sasuke sambil mengumpat kesal.

oOo

“Sasuke-kun! Kau mulai lagi!” Teriak Sakura kesal sambil beranjak turun dari motor Sasuke yang sudah berada di parkiran sekolah. Sasuke yang sedang melepaskan helmnya itu hanya terkekeh pelan.

“Tuh, lihat! Rambutku jadi berantakan!” Kata Sakura lagi setelah melepaskan helm dan bercermin di kaca spion motor Sasuke. Jari-jari Sakura pun mulai merapikan helai demi helai rambutnya yang sedikit berantakan.

“Sasuke-kun!” Teriak Sakura lagi ketika Sasuke mengacak kembali rambutnya yang sudah rapi. Sedangkan Sasuke yang di teriaki sudah berjalan dengan santai menuju gedung sekolah.

oOo

“Kau ada latihan hari ini?” Sasuke bertanya pada Sakura yang sedang menyuapi salad kedalam mulutnya.

“Hmm~” Gumam Sakura sambil menggeleng. Sasuke menautkan kedua alisnya. “Latihan hari ini di cancel.” Jawab Sakura setelah menelan makanannya. Sasuke hanya mengangguk dan melanjutkan makan siangnya.

“Yo, Teme! Sakura-chan!” Sapa seorang siswa dengan wajah berkumisnya yang manis.

“Yo, Naruto!” Balas Sakura ceria. Sedangkan Sasuke hanya melirik sekilas kemudian langsung melanjutkan kegiatannya.

“Woi, Teme!” Teriak Naruto tepat ditelinga Sasuke. Sasuke segera melayangkan tatapan kesalnya pada Naruto.

“Berisik, baka Dobe!”

“Kau ini apa susahnya sih menjawab sapaanku.” Kata Naruto yang tanpa izin langsung mengambil tempat di samping Sasuke.

“Terserah.” Sasuke hanya memutar bola matanya bosan. Sakura tersenyum melihat interaksi dua orang didepannya. Sudah biasa baginya melihat pemandangan seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang