Aku tak pernah tau apa yg kurasa semenjak aku mengenalmu dan semenjak percakapan itu dimulai. Aku percaya tapi entah mengapa ada hal yang selalu membuatku ragu dan itu entah apa. Pikiranku terlalu dangkal untuk masalah cinta hingga aku tak tau apa yang aku rasa, aku juga tak pernah tau apa mauku, hingga kau lelah untuk meyakinkanku. Aku terlalu sulit mengartikan semua perkataanmu tapi aku juga terlalu gengsi untuk menanyakan hal itu. Kamu bilang kamu ada tapi entah mengapa aku merasa kau telah tiada. Mungkin aku bisa saja mengejarmu yang kuanggap telah tiada tapi entah mengapa rasa takut itu selalu ada. Rasa takut itu datang dengan sendirinya, aku terlalu takut jika hadirku mengusikmu, kehadiranku memberatkanmu untuk melangkah maju. Aku tak pernah ingin memiliki ending yang buruk, tapi entah mengapa kini aku merasa seperti itu. Jika ini semua ending dari kisah kita. Atau hanya klimaks yang Akan berujung bahagia? Entahlah aku serahkan semua kepada yg berkuasa. Aku ingin kau kembali, melebihi kisah kita yg kemaren tetapi aku terlalu gengsi untuk mengungkapkan itu bahkan untuk mengirim pesan kepadamu aku butuh waktu untuk meyakinkan jemariku dapat mengetik kata sepele itu, butuh tenaga yang menurutku begitu besar untuk aku mengirim pesan itu. Enathlah mungkin benar egoku terlalu besar.
