Hari demi hari berjalan begitu cepat,tak terasa dua tahun sudah berlalu.Pekerjaan Dirga,kuliah Arafah dan rumah tangga mereka berjalan dengan lancar sampai detik ini.Bahkan seminggu yang lalu Arafah baru saja diwisuda dan dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dari International University.
Hubungan antara Arafah dan Bunga pun semakin akrab.Baik Arafah maupun Bunga seolah sudah melupakan masalah mereka dimasa lalu.Bahkan kini keduanya sudah seperti adik kakak yang terlihat sangat akur,setiap bulan selalu melakukan panggilan video call hanya untuk sekedar menanyakan kabar atau membahas hal-hal yang tidak penting menurut para suami mereka.
Arafah pun sangat senang kala mendengar kabar bahwa Yuda dan Bunga akan pulang ke Indonesia setelah sekian lama hidup di negeri orang.Dan lebih membahagiakan lagi Yuda dan Bunga tidak hanya pulang berdua saja melainkan membawa permata kecil penerus keluarga Aldric.
“Arafah........akhirnya kamu dateng juga”ucap Bunga langsung memeluk Arafah yang masih berdiri didepan pintu.
“Iya,maaf ya Kak tadi aku mampir ke toko mainan dulu”jelas Arafah meminta maaf atas keterlambatannya.
“Yaudah nggak papa,yang penting Adik aku yang cantik ini udah dateng”ujar Bunga kembali memeluk Arafah erat.
“Iya,kangen banget sama Kak Bunga”kata Arafah sambil membalas pelukan Kakak Iparnya itu.
“Kalian pelukan aja lama banget sih,ntar nggak bisa lepas baru tau rasa”ejek Dirga sambil menyelonong masuk ke dalam rumah melewati Arafah dan Bunga yang berpelukan seperti teletubbies.
“Dasar Sirik”teriak Arafah dan Bunga berbarengan tak terima dengan perkataan Dirga.
Tapi yang diteriaki justru malah tersenyum puas melihat para wanita itu nampak begitu kesal.Dirga langsung menaruh tas-tas berisi mainan di tangannya dan beralih duduk bersama Sang Mami yang tengah asyik menimang cucu pertamanya.
“Kamu itu jadi anak usil banget”kata Mami sambil mengelus rambut putranya itu.
“Lagian Mi,pelukan aja lebaynya minta ampun”ujar Dirga sambil terus mengajak bermain ponakannya.
“Sekali lagi ngomong kayak gitu nanti malem jangan izinin masuk kamar Ra”kata Bunga sambil ikut bergabung bersama Dirga dan Mami mertuanya.
“Ngancemnya nggak kreatif banget sih”sahut Dirga sambil melempar bantal kearah Bunga “Nggak bisa nggak bisa,apaan coba aku nggak boleh masuk kamar”
Bunga dan Arafah pun langsung cekikikan melihat Dirga yang kebakaran jenggot.
“Nabila nanti kalau besar jangan jahat kayak Mama ya”ujar Dirga pada anak kecil yang berada dipangkuan Maminya itu.
“Eits,jangan ngomong yang jelek-jelek ke anak aku ya”omel Bunga sambil melempar balik bantal kearah Dirga.
“Biarin,wlekk”
Melihat Paman dan Mamanya bertengkar,Nabila kecil yang belum mengerti apa-apa pun hanya melihat kearah Dirga dan Bunga bergantian dengan raut muka yang sangat menggemaskan.
“Kita balik ke Australia aja yuk nak,disini kebanyakan liat orang berantem nggak baik buat pertumbuhan kamu”kata Yuda tiba-tiba dan langsung mengangkat sang putri dari pangkuan Maminya.
“Yah yah yah,jangan gitu dong Bang,baru juga ngerasain punya ponakan masa udah mau dibawa pergi lagi”rengek Dirga sambil menahan Yuda yang seolah-olah ingin membawa Nabila pergi.
Melihat kelakuan kedua putranya itu Tuan Dwiyanto Aldric yang baru ikut bergabung pun hanya bisa tertawa.
“Bang,Dirga mau gendong Nabila dong,boleh ya”pinta Dirga pada Abangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pandangan Pertama (Completed)
Storie d'amore"Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus denganmu?.Entahlah,yang aku tahu hidupku menjadi semakin rumit setelah kehadiranmu" (Arafah Adhwa Poldi) "Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus deng...