"Hai bang" kepala Nabil menyembul dari luar dengan cengirannya. Kinal yang sedang duduk bersandar pada sandaran bangsal hanya melirik pada penampakan Nabil.
Kinal menutup majalah dan melihat Nabil yang masuk di ikuti oleh Boby, Jojo, Maul dan Vino.
Kinal melebarkan senyuman ketika melihat kelima sahabatnya menjenguk.
"Gimane keadaan lo bang? Udah mendingan?" Nabil yang berdiri tepat di samping Kinal bertanya. Kinal mengangguk.
"Udah lumayan" meski bibirnya masih pucat tak membuat Kinal menyurutkan senyuman.
Boby Jojo tersenyum melihat keadaan Kinal yang mulai membaik.
"Udah puas tidurnya?" Jojo kini menggoda Kinal.
"Sekalian aja ngga usah bangun" Maul yang beranjak dari sofa mendekat sambil menyambung perkataan Jojo.
"Lebih enakan tidur menurut gue. Dari pada bangun, masalah numpuk di hadapan gue" lanjutnya kemudian.
"Yee. Elu mah emang kebo! Kalo mau masalah cepat kelar ya di selesein atuh bukan malah molor! Cita itu ngga bakalan di dapat dengan hanya berdiam apalagi tidur!" Vino membalas perkataan Maul.
"Tul! Sedikit demi sedikit lama-lama habis juga. Kalo ngga di cicil mana bakalan kelar" lanjut Nabil menambahi omongan Vino.
""Iya deh iya" pasrah Maul karena selalu ucapannya tak pernah di setujui oleh teman-temannya.
"Eh Lo tau ngga bang? Si Naomi noh hampir bunuh diri gegara lo php'in"
Kinal mengernyit.
"Iye, die hampir loncat dari gedung bahasa"
"Ah yang bener lo Bil! Gue aja ngga denger berita apa-apa" Vino merasa tidak percaya dengan omongan Nabil.
"Lo nya aja yang kudet bang! Beneran deh. Ngga salah lagi berita dari gue. Terupdate teraktual"
Boby menonyor kepala Nabil. " Heleh! Omongan curut pada di percaya. Situ-situ percaya sama omangannya dia sama aja menduakan tuhan!"
Nabil meniup uadara ketangan lalu di lemparnya keatas kepala. "Beneran deh bang Kins" kini Nabil mencoba meyakinkan Kinal.
Kinal menyipitkan mata menatap Nabil.
"Beneran boong gue maksudnya. Mana ada juga bunda Omi mau bunuh diri gegara bang Kinal. Kan ngga banget hahahahahah"
"Huh!"
"Gue juga kata apa!" Boby menjauh menuju sofa.
"Tukang kibul emang!"
"Hahahaha. Ekspresi lo lo pada sumpah bikin gue ngakak. Lo ngga ikut protes bang gue kibulin?" Nabil menatap Kinal yang acuh.
"Dia mah ngga mempan elah!"
Pintu terbuka menampilkan Zara yang baru datang dengan kantong makanan. Semua mata tertuju padanya.
Bahkan Nabil yang ingin berbicara pun terhenti.
"Ah ada tamu. Selamat siang" sapa Zara kemudian.
"Zara?" Boby yang sedikit mengenali Zara tanpa sadar berucap.
"Iya. Kak Boby ya?" Boby mengangguk.
"Wah bang siapa tu?" Nabil menyenggol lengan Kinal. Alhasil dia mendapatkan lototan maut dari Kinal.
"Udah gede kamu dek. Terakhir liat masih kecil. Gimana kabar kamu"
"Buat gue ya Nal" sama. Maul yang mengatakan hal itu mendapat lototan maut dari Kinal. Bahkan lebih tajam.