"kamu percaya dengan takdir kan? Aku percaya takdir yang mempertemukan kita. Aku janji tidak akan pernah meninggalkan mu. Aku akan selalu berada di sisi mu. Aku akan selamanya bersama mu. Karena untuk ku,kamu adalah cinta pertama dan juga terakhir u...
“semoga arwah almarhum diterima di sisi yang di atas. Dan semoga dia bahagia di alam sana. Amin”. . .
“pemakaman hari ini sudah selesai,silahkan untuk saudara-saudara semua bisa pulang” .
Di tengah deras nya hujan,satu persatu para pelayat mulai pulang kerumah mereka masing-masing.
Tinggalah seorang gadis yang terlihat masih enggan untuk meninggalkan makam. Tubuh nya sudah basah kuyup diguyur hujan. Sambil terus memegang foto almarhum dalam dekapan nya,dia terus menangis meratapi kepergian nya.
Tidak berapa lama ada gadis lain yang mendekati nya sambil membawa payung. Dia segera memayungi teman nya itu.
“lebih baik kita pulang sekarang,hujan nya semakin deras nanti kamu bisa sakit kalau hujan-hujanan seperti ini”
Gadis yang diajak bicara hanya diam saja sambil terus menatap nama sang kekasih yang terukir rapi di atas batu nisan.
“aku tau kamu sangat sedih dengan kepergian nya tapi…”
“kenapa”
Belum selesai dia bicara tiba-tiba teman nya memotong begitu saja.
“kenapa dia pergi secepat ini jihyo hiks.. hiks..”
Gadis yang dipanggil jihyo itu segera memeluk teman nya untuk menenangkan nya.
“kamu yang sabar yah. Ini sudah jalan yang di atur oleh tuhan untuk mu dan dia. Jadi kamu harus ikhlas dengan kepergian nya” kata jihyo
Jihyo tidak tega melihat teman nya begitu terpukul dan tidak berdaya dengan kejadian yang begitu tiba-tiba ini.
“aku benar-benar hiks.. tidak menyangka akan secepat ini kehilangan dia hiks.. dia sudah berjanji akan selama nya bersama ku hiks.. tapi kenapa.. KENAPA TAKDIR SEPERTI INI!”
Jihyo mengeratkan pelukan nya kala teman nya mulai berteriak histeris.
“mungkin tuhan punya jalan yang lebih baik untuk mu. Kamu harus bisa merelakan nya pergi. Pasti dia di alam sana juga tidak suka melihat kekasih nya sedih karena kepergian nya. Kamu harus kuat. Kamu harus kuat im nayeon” kata jihyo sambil menahan tangisan nya
Teman nya yang bernama nayeon itu masih terus menangis. Membayangkan diri nya tidak bisa mengukir kisah cinta nya lagi dengan seseorang yang sangat di kasihi nya.
“lebih baik kita pulang sekarang dan menenangkan diri. Kamu tidak boleh seperti ini terus nayeon. Dia pasti akan benar-benar sedih melihat mu seperti ini”
Perlahan-lahan nayeon mulai berhenti menangis. Mendengarkan kata-kata jihyo membuat nya berpikir bahwa dia tidak boleh membuat kekasih nya sedih di alam sana. Dia mengangguk lemas menanggapi teman nya.
Dengan mata sembab nya,dia mendekati makam kekasih nya. Dia meletak kan foto yang sedari tadi dipeluk nya di depan batu nisan.
“terima kasih karena sudah menjadi orang yang sangat berarti dalam hidup ku. Terima kasih karena sudah mewarnai hidup ku dengan canda tawa mu. Selama nya kamu akan menjadi seseorang yang sangat spesial di hati ku. Semoga kamu bahagia di sana. Aku akan selalu mendoakan mu. Saranghae yoo jeongyeon”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayeon mengucapkan nya dengan sedikit terisak. Setelah nya,nayeon kembali menghampiri jihyo. Jihyo menatap nya dengan perasaan khawatir. Tanpa membuang waktu lagi jihyo mengajak nayeon pulang. . . .
