satu

54 4 2
                                    

Baekhyun pov

"Hei bodoh! Kenapa kau membelikkan susu mangga? Kau taukan aku maunya susu pisang"

"Maaf yeol tapi susu pisang sudah habis"

"Aku gak mau tau pokoknya kau harus mendapatkan susu pisang untuk ku sebelum bel masuk"

"Tapi dimana aku bisa mendapakatnya?"

"Yakk byun bodoh jangan bertanya padaku, pergilah!"

"Baik"

Ini adalah hal biasa terjadi padaku setiap hari. Aku diperbudak Chanyeol. Laki laki yang memiliki tinggi di atas rata rata siswa SMA pada umumnya, badanya besar, matanya besar bahkan telinganya pun lebar. Itulah mengapa aku selalu melakukan apa yang di perintahkan Chanyeol kepada ku, sungguh dia itu sangat kuat dan sangat menyeramkan saat marah. Pernah sekali aku tidak melakukan apa yang di perintahkan olehnya alhasil aku mendapat pukulun di perutku, sungguh pukulanya engak main main, perutku sangat keram selama tiga hari saat itu. Aku ini salah satu siswa lemah yang sering menyendiri, Chanyeol itu siswa populer yang sangat jago olahraga. Aku melawan dia? Tentu saja namanya aku mencari mati.

Dan dengan terpaksa aku saat ini melompati pagar di taman sekolah demi untuk pergi ke supermarket di sebrang sekolah membeli susu pisang yang di inginkan Chanyeol. Demi tuhan aku di sekolah adalah anak baik bahkan aku adalah salah satu siswa berprestasi namun hanya karena sebungkus kotak susu pisang aku harus melompati pagar taman yang berada di belakang sekolah ini.

Setelah berhasil melompati pagar aku segera bergegas ke supermarket, ku lirik jam di pergelangan tangan ku, lima belas menit lagi bel masuk aku harus cepat.

Aku cepat cepat membayar ke kasir setelah mendapatkan susu pisang tersebut. Berlari adalah hal yang paling tepat saat ini.
Cepat cepat aku melompati pagar dan pergi menemui Chanyeol yang berada di kelasnya.

"Chan hosh..hoshh ini susunya" kata ku sesak napas setelah sampai di kelas Chanyeol. Di kelas Chanyeol hanya ada dia dan temannya Kai, terlihat mereka sedang bermain game rupanya.

"Yak Byun kemarikan" aku mendekati Chanyeol di bangkunya. Dia bahkan tak melirik ku yang sudah susah susah membelikkan susu pisang untuknya, dia hanya fokus ke handphonenya saja.

"Apakah aku boleh pergi?" Tanya ku sambil memberikan susu pisang miliknya.

"Bukakan" perintah Chanyeol masih fokus ke handphone nya dan yaahh ku bukakan susu pisangnya dengan malas.

"Ada lagi?" Sungguh aku yakin dia tak akan  berhenti menyiksa ku sebelum bel masuk berbunyi, ku lirik jam di pergelangan tangan ku, 5 menit lagi bel akan berbunyi tau begini aku takkan lari lari tadi sehingga bel akan berbunyi ketika aku sampai ke kelas Chanyeol.

"Tak ada, pergilah" usir Chanyeol sambil meminum susunya. Selalu seperti ini, dia akan mengusir ku tanpa mengucapkan terima kasih. Aku melirik Kai teman Chanyeol yang masih fokus ke handphonenya tanpa terusik sedikitpun dengan percakapan ku dan Chanyeol tadi.
Setelah itu aku bergegas pergi ke kelas ku yang berbeda dua ruangan dari kelas Chanyeol. Yahh aku dan Chanyeol ada di kelas yang berbeda, aku di kela 11-b dan Chanyeol di kelas 11-d.

"Baekhyun~" aku tau itu teriakan Jongdae teman ku satu satunya di sekolah ini yang sering aku panggil Chen. Aku hapal betul suara melengkingnya itu. Biasanya dia yang selalu menemaniku melakukan perintah Chanyeol, padahal aku sudah menyuruh agar tidak menamaniku karena aku gak mau dia juga ikut di perbudak oleh Chanyeol tapi dia selalu menjawab hanya ingin menemaniku di saat aku kesusahan yahh Chen teman yang baik. Namun tadi dia meminta maaf tidak bisa meneani ku karena ingin menemui gebetanya, Xiumin anak kelas 11-a. Aku tak masalah, toh sebenarnya aku memang tak ingin Chen menemani ku.

"Chen jangan berteriak kau tau suaramu seperti apakan?"aku cemberut sambil berjalan mendekati Chen yang berdiri di pintu ruangan kelas. Yaa aku dan Chen sekelas, sebangku malah.

"Hahaha yaya Baekhyunie~"

"Chen jangan berteriak ya ampun" rasanya aku ingin sekali merobek mulut Chen.

"Oke oke Baekhyun, aku melihat mu keluar dari kelas 11-d, ada apa? Kau di kerjai apalagi sama si Chanyeol?" Tanya Chen sambil merangkul bahu ku menuju ke bangku kami.

"Tak ada, dia hanya menyuruh ku membeli susu pisang dan sialnya aku harus memanjat pagar sekolah untuk ke supermarket gara gara susu pisang di kantin habis" ceritaku sambil duduk di kursi

"Dasar si caplang itu! Tapi aku tau kenapa kau tak sekesal biasanya" Chen menyiringai bodoh

"Apa?" Malu malu aku memalingkan wajah ku.

"Ohh ayoklah Baekhyun, kau melihat Kai kan tadi dikelas bersama si caplang itu"

"Yakk Chen jangan menggoda ku" pipi ku terasa panas

Yap aku memang menyukai Kai temanya Chanyeol, sejak kelas 10 tapi aku benar benar tak berani mendekatinya karena aku itu pemalu.
Kai itu kepribadianya jauh beda dengan Chanyeol. Kai itu ramah dan murah senyum. Karena senyumannya itulah aku jatuh cinta padanya. Berbeda dengan Chanyeol yang jarang tersenyum dan lebih suka menampilkan wajah datarnya. Aku tak tau kenapa mereka bisa berteman.

"Haha baiklah Baekhyunie"

"Chen lebih baik kau ceritakan perkembangan mu dengan umin mu itu" ucap ku mengalihkan pembicaran

"Ahh iyaa baek, weekend kami akan berkecan" seru Chen senang dengan mata berbinar

"Benarkah? Wahh itu kemajuan yang sangat bagus Chen. Tak ku sangka teman ku ini pandai mendekati seseorang" aku ikut senang. Karena aku tau Chen sangat mencintai Xiumin

"Tentu saja, aku ini bukan kau"

"Yakk Chen!"

.
.
.
.
.

Tbc

Note: cerita akan dilanjut jika banyak yang vote dan comment ^^

-Ash614

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang