-chapter 1-

31 4 0
                                    

Suatu hari, hiduplah seorang laki-laki yang bernama Felix. Dia berumur 16 tahun. Hari ini, sekolahnya mengadakan karyawisata ke hutan yang amat besar. Pada saat waktunya pulang ke rumah masing masing melalui bis, Felix ingin pergi ke toilet. Dia tergesah-gesah karena hampir semua teman-temannya sudah berada di dalam bis. Felix lupa memberi ijin pada gurunya untuk ke toilet terlebih dahulu. Dia lari dengan cepat, dan coba mencari toilet di hutan yang sangat besar. Tapi, toilet di hutan itu susah dicari dan sangat jauh. Dia menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit untuk mencari toilet. Setelah dia pergi ke toilet, dia ingin kembali ke bis. Tapi, dia lupa jalan kembali ke bis. Dia sedih sekali karena tersesat di hutan yang sangat besar. Dia menangis terisak-isak, dan berteriak "tolong" berulang kali untuk mencari bantuan kepada orang orang yang tinggal di hutan ini. Tapi di hutan ini sangat sepi. Ini sudah larut malam, dan Felix belum menemukan bantuan. Dia merasa lapar sekali. Dia berjalan menunduk dan tiba-tiba, seorang perempuan cantik berlari menghampirinya. Dia bilang, "Hei, lu ngapain disini? ini kan uda larut malem. Hmmm lo siapa ya? kok gw gapernah liat si? Felix bersyukur karena dia telah menemukan orang yang tinggal di hutan ini. "Umm.. Nama gw Felix dan hari ini sekolah gw ada karyawisata kesini. Tapi gw ketinggalan bis dan tersesat disini. Lu mau bantu gw ngga?" Felix bertanya. Perempuan itu membalas, "Dengan senang hati! Sini ikut gw!" Perempuan itu membawa Felix ke rumah yang kotor dan kecil. "Tadaaa!" Perempuan itu menghibur. Felix tidak mengerti mengapa perempuan itu berkata "tadaaa". "Hey, Felix. Yok masuk!" Perempuan itu mendorong Felix ke dalam rumahnya. Felix dengan tegas berteriak, "Woi, denger! Gw ngga akan masuk ke dalam rumah lo! Rumah lo tu  berantakan. Rumah yang kotor, dekil, item, dan kecil! Gw ngga suka! Gw mending pulang daripada tinggal di rumah kek gini. Heh, denger ya, rah gw itu besar banget. Bersih, besar, dan nyaman. Ngga kek lo!" Felix mencemooh rumah perempuan itu. Perempuan itu kemudian menangis dan berkata, "Denger, mungkin lu lebih tua dari gw. Tapi lo itu jahat! Lo dengan gampangnya meremehkan gw yang selama ini bekerja keras dari kecil untuk dapetin rumah ini dan kebutuhan seharian gw! Gini deh, lo kalo ngga suka sama rumah gw, SILAHKAN PERGI!"

bersambung :)

An Unforgettable TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang