CHAPTER 19

1.8K 137 4
                                    


Rowan menunggu cukup lama di ruang makan, namun sosok yang ditunggunya tidak juga menampakan dirinya. Akhirnya dia beranjak bangun dari kursi yang sejak tadi di dudukinya. Dia hendak mendatangi kamar Cliff, putranya yang sejak tadi dia tunggu.

Begitu pintu kamar terbuka, terlihatlah sosok Cliff yang tengah duduk termenung di ranjangnya tak ayal membuat rasa heran memenuhi batin Rowan. Menurutnya tidak biasanya putranya itu bersikap murung seperti itu, dia tidak ceria seperti biasanya. Menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Cliff, Rowan pun memilih untuk menghampirinya.

" Kenapa tidak pergi ke ruang makan? Apa kau tidak lapar?" Cliff mendongak ke arah pemilik suara yang menegurnya, dia tersenyum tipis ketika melihat sosok ayahnya berdiri di hadapannya saat ini.

" Aku tidak ingin meminum darah itu lagi." Jawabnya yang sukses membuat Rowan mengernyit heran. Masih lekat dalam ingatannya ketika Cliff mengatakan bahwa darah manusia sangat lezat, kentara sekali dia sangat menyukainya. Karena itulah mendengar Cliff tidak ingin meminumnya lagi, sangat aneh menurut Rowan.

" Kenapa tidak mau meminumnya lagi? Bukankah kau menyukainya? Terakhir kali kau mengatakan padaku, darah itu rasanya lebih lezat dibandingkan dengan darah yang dulu kau minum?" Cliff menggelengkan kepalanya membuat Rowan terdiam karena semakin heran dengan sikap aneh putranya.

" Aku ingin meminum darah seperti yang sering dibawakan oleh ibuku. Aku lebih suka rasa darah itu." sahut Cliff lagi. Sebenarnya semenjak melihat Nick dan ketiga sahabatnya meminum darah wanita-wanita dengan brutal saat itu, cukup membuat Cliff sadar bahwa darah yang tersaji di ruang makan dan sempat diminumnya adalah darah manusia. Darah yang sama dengan darah ibunya, karena itu dia bertekad tidak akan meminumnya lagi.

" Baiklah jika itu maumu. Ikutlah denganku. Aku akan membawamu ke tempat dimana kau akan menemukan darah yang biasanya dibawakan ibumu untukmu." Rowan melangkah pergi dari kamar itu dan tanpa ragu Cliff mengikutinya.

Cliff terbelalak kaget ketika dia menyadari bahwa ayahnya membawanya ke dalam hutan yang merupakan tempat pertemuan mereka dulu.

" H ... hutan ini kan?"

" Ya ini adalah hutan terlarang. Tempat pertama kali kita bertemu dulu." Sahut Rowan memotong perkataan Cliff.

" Tapi kenapa ayah membawaku kemari?"

" Karena di tempat ini kau akan mendapatkan darah yang kau inginkan." Sebenarnya Cliff masih tak mengerti maksud perkataan ayahnya, namun dia memilih diam dan kembali mengikuti langkah ayahnya masuk ke dalam hutan.

Kini mereka berdua tengah berdiri di atas sebuah pohon berukuran cukup besar. Rowan memandang sekelilingnya, seulas senyum menghiasi wajah tampannya ketika dia menemukan sosok sesuatu yang dicarinya.

" Tunggu disini dan perhatikan apa yang ku lakukan. Aku akan mengajarimu cara berburu. Kelak kau harus bisa melakukannya sendiri." Ucapnya sesaat sebelum melompat.

Cliff membeku di tempat ketika melihat ayahnya bergerak dengan cepat. Dia menerkam seekor rusa yang sedang memakan rerumputan. Rusa itu hanya diam seolah tak menyadari kehadiran ayahnya. Dalam sekali terkaman Rowan berhasil menangkap rusa itu, menggigitnya dan meminum sedikit darahnya. Seketika rusa itu melemah.

Cliff akhirnya melompat dari atas pohon begitu melihat isyarat tangan ayahnya yang menyuruhnya untuk turun dan menghampirinya.

" Minumlah darahnya." Cliff hanya menatap dalam diam sosok ayahnya.

" Apa selama ini ibuku memberikan darah hewan padaku?" tanya Cliff yang ditanggapi Rowan dengan anggukannya.

" Tadi aku lihat ayah meminum darahnya. Ayah menyukainya?"

THE DAWSON CLAN {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang