Happy reading***
Sepasang kekasih masih terlelap menikmati kebersamaannya di atas ranjang ketika sang surya sudah menyapa dunia.
Sinar matahari mengintip di sela-sela korden kamar yang tak sepenuhnya tertutup rapat."Enghh ...."
Anjani mengeliat. Meraba-raba lengan kokoh yang tengah mendekapnya erat dari belakang tubuhnya.
Ia tahu persis siapa yang kini tengah mendekapnya tanpa harus menolehkan wajahnya."Mas ...."
"Sayang ... sudah bangun."
"Udah pagi Mas, nanti kita kesiangan."
"Biarin." Sahut Dion yang malah mengencangkan dekapannya.
"Mas ayo ah, buruan bangun."
Dion bergeming, bibirnya ia gunakan untuk menyusuri setiap inci leher Anjani yang sudah membuatnya candu.
"Enghh geli, Mas." Kata Anjani saat jenggot tipisnya ia gesek-gesekan ke permukaan kulit tengkuk Anjani.
Tangan Dion mulai tak tinggal diam, tangan yang tadi mendekap erat Anjani kini bergerilya menyusuri perut kemudian naik menuju gunung kembar milik kekasihnya. Hatinya bersorak riang saat ia berhasil menemukan sebuah tonjolan kecil yang sering ia hisap bagaikan bayi.
"Nyobain dong, Yank," kata Dion dengan suara beratnya.
Anjani membalikan tubuhnya sehingga kini posisinya menghadap Dion.
Sekelebat bayangan saat dulu leher Dion dihiasi oleh bercak kemerahan hasil karya istrinya kini memenuhi pikirannya, ditambah lagi bayangan-bagangan istri Dion semalam yang dengan bangganya mempertontonkan kemesraan mereka."Lihatlah bagaimana reaksimu melihat beberapa kiss mark yang aku buat di leher suamimu," seru Anjani dalam hati.
Anjani menampilkan senyum liciknya, ia mulai menyusuri dada bidang Dion.
Mengecup ringan permukaan bibir Dion, lalu turun menyusuri leher jenjang Dion dan mulai membuat bekas ketrampilan bibirnya di sana."Aarrgghh ...." Dion mengerang saat dengan lihainya Anjani menyerang leher Dion.
Dion menuntun tangan Anjani mengelus bukti gairahnya.
Anjani berjengkit kaget saat ia merasakan sesuatu yang aneh menurutnya."Apa itu?!" seru Anjani.
Dion malah terkekeh melihat reaksi yang ditunjukan kekasihnya.
Anjani bukan gadis polos kemarin sore yang tidak tahu benda apakah itu.
Namun Anjani memang terkejut dan sedikit takut jika Dion sampai menyerangnya.Anjani turun dari ranjang, "udah ah aku mau mandi."
"Bareng ya."
"Nggak!" seru Anjani.
Anjani terkejut saat tersadar jika baju yang kini ia kenakan sudah berbeda dengan yang terakhir ia kenakan semalam.
"Mas!!" seru Anjani.
"Hemm." Sahut Dion yang ikut berdiri dan mendekat ke arah Anjani.
"Bajunya kok beda?"
"Mau yang sama?" seloroh Dion.
"Iihhh Mas nggak lucu deh! Serius ah."
"Iya ini juga serius."
"Yang gantiin baju aku siapa?"
"Ya mas dong, emang siapa lagi?" sahut Dion enteng.
"Ihh Mas lihat dong ...."
"Alah cuman dikit kok," sahut Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Wanita Kedua (TAMAT)
Roman d'amourWarning!!! Dewasa 18+ Rasita Anjani, perempuan berusia dua puluh enam tahun yang jatuh cinta pada Dion Rius Hartanto, seorang pria beristri yang berumur sepuluh tahun lebih tua darinya dan sudah memiliki dua orang putra. Selama lima tahun cintanya...