burung cuek

5.2K 337 2
                                    

Zurra terus berlari jauh kedalam hutan. Sesekali kepalanya menoleh kebelakang.
Zurra terus berlari mengabaikan kaki putihnya terluka tertusuk duri dan tergores ranting.

Zurra terdiam penuh waspada saat seseorang bertubuh tegap membelakangi dirinya tengah berdiri tak jauh darinya.
Zurra berteriak 'berhenti' dan mulai mendekati orang tersebut.

Dengan jantung yang berdegup kencang zurra mulai dekat dengan orang tersebut. Namun alangkah terkejutnya zurra, kekuatannya tak berfungsi pada seseorang itu.
Orang tersebut menoleh datar mengangkat alis kearah zurra.

"Hmm itu , maaf saya tidak tahu ada orang . Tadi itu hmm itu saya mau berhentikan kelinci . Ya kelinci"

Zurra segera berbalik hendak kabur namun berhasil ditahan oleh suara berat sarat dengan perintah dari orang tersebut.

"Tetap disini nona . Siapa kau ? Dan kenapa bisa berada didunia immortal ?" Tanya mendekat kearah zurra yang menahan nafas saat orang tersebut menatap intens mata coklatnya.

"Itu , saya dikejar anj - werewolf dan lin- eh vampir secara bersamaan. Dan saya tidak tahu kenapa sampai ada di sini" ucap zurra sambil mengalihkan tatapan matanya.

Orang tersebut diam mengernyitkan dahi seakan berfikir.

"Jadi kau santapan mereka?"
"Ehhh mau kemana kau ? Tidak bisakah selamatkan aku ? Please "

Orang tersebut memandang zurra dari atas sampai bawah menilai zurra tanpa terlewat.
Zurra yang dipandangi dari atas kebawah bergerak gelisah takut jika ia salah meminta pertolongan pada orang asing nan sialnya luarbiasa tampan.

Zurra mengernyit bingung saat orang tersebut mundur beberapa langkah dari hadapan zurra.
Alangkah terkejutnya zurra saat ia melihat sepasang sayang hitam terbentang lebar dari punggung pria tampan tersebut.

"Naik"
Satu kata tersebut sukses membuat zurra diam ditempat dan bengong secara bersamaan.

"Naik atau tinggal"
"Eehhh oke" ucap zurra berlari dan naik kepunggung yang bersayap tersebut.

"Turun"
"Eh ? Maksudnya?"
"Turun dan pindah" ucapnya tegas membuat zurra turun dan berdiri didepan sang pria dengan wajah tertekuk kesal.

"Naik"
Satu kata membuat zurra geram bukan kepalang.

"Hei tuan tadi aku naik disuruh turun dan sekarang turun disuruh naik lagi"
Orang tersebut memutar mata jengah menatap zurra yang bersedekap dada mendongak kearahnya.

"Kyaaaaaaaaaaaaa"
Zurra teriak saat orang tersebut menggendong zurra ala bridalstyle dan membawanya terbang.

Tanpa sadar zurra melingkarkan tangan nya pada leher pria tersebut dan mata nya tak henti henti menatap kagum pemandangan yang mereka lewati.

Zurra menikmati perjalanannya dan sesekali tersenyum.
Matanya menoleh memperhatikan struktur wajah pria itu dalam diam . Mata zurra terfokus pada ukiran unik yang ada ditengkuk pria tersebut .

"Hmm nama mu siapa tuan burung. Sungguh tidak sopan jika aku memanggilmu burun....----- kyaaaaaa" ucap zurra dan berteriak saat ia belum menyelesaikan pembicaraannya karena orang tersebut mendarat tiba tiba.

"Aku demon . Raja demon " desis orang tersebut menatap zurra tajam.

Zurra yang ditatap hanya mengangguk mengiyakan.
Melihat respon zurra yang melemah orang tersebut menghela nafas dab berusaha mengeluarkan nada lembut.

"Saya edward,the king of demon"
"Saya zurra . Dan saya akan memanggilmu ed saja" ucap zurra membalas uluran tangan ed dengan senyum manis dipipinya.

"Hmm ed ayo terbang dan kerumah mu . Aku lapar" kata zurra tanpa tahu malu bergelayut pada leher ed.

Zurra mengabaikan dengusan ed dan terus mencari tempat ternyaman di diri ed. Zurra senang dan nyaman berada didekat burung cuek nan tampan ini.

Zurra tersenyum kagum melihat setiap pemandangan yang mereka lewati.
Senyum zurra kian merekah saat dirinya berhasil menggoda king datar yang terbang bersama nya ini.
Zurra terus tertawa mengenyahkan pikiran tentang kekuatan nya yang tak berfungsi pada ed sang raja demon.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang