Ini semua bermula dari taruhan bodoh yang menarik perhatiannya.
Dice Arisugawa, usia selalu 17, tinggi 177 cm, sedang merutuk pelan.
Ia memastikan ponsel dan kartu kunci ada di saku jeansnya sebelum keluar dari kamar hotel. Untuk mengikuti taruhan ini, Dice sampai merendahkan dirinya sendiri dengan memohon - mohon kepada Gentarou untuk dipinjami uang untuk menginap di hotel mewah berlantai lebih dari sepuluh.
Pukul 12 malam tepat, rapper bernama panggung Death or Alive itu melangkahkan kaki dengan mantap keluar kamar.
Hoodie ia rekatkan ketika rasa gugup mulai menjalari tubuh. Sambil berjalan ke lift, Dice mengingat kembali iklan yang ia lihat di internet dua hari lalu.
ELEVATOR GAME CHALLENGE
Ikutilah tantangan bermain elevator game! Buktikan dengan rekaman video CCTV atau cerita yang menarik. Bukti peserta yang dianggap paling real dan menarik akan mendapat hadiah uang tunai sebesar 2.000.000 Yen! Kirimkan dokumentasi mu ke hell666.nmail.jcomDice, sebagai gambler dan penantang maut paling terkenal seantero Shibuya tentu saja tidak mau ketinggalan. Ia langsung mendatangi Gentarou, meminjam uang, dan berangkat ke salah satu hotel terkenal di daerah itu.
Kini Dice sudah berada di depan lift. Seuntai kata 'Fuck it!' pelan kembali lolos dari bilah bibir.
Seharusnya ia tidak melakukan ini. Seharusnya ia mendengarkan peringatan Ramuda untuk tidak bermain dengan mereka yang tak kasat mata. Seharusnya ia minta tolong saja kepada Gentarou untuk membuatkannya cerita!
Tapi sudah kepalang basah seperti ini, Dice memantapkan hatinya saat melihat pintu lift terbuka dan dengan mantap masuk ke dalam lift yang kosong.
Sesuai dengan instruksi yang ia baca, Dice menekan tombol empat.
Lift bergerak perlahan ke lantai empat.
Lift berhenti, pintu terbuka, menampakkan lorong redup yang kosong.
Dice mencoba menepis perasaan takutnya.
Ia kembali menekan tombol lift, membiarkan lift itu membawanya ke lantai enam.
Lift kembali terbuka dan menunjukan lorong yang kosong. Dice menekan tombol 'tutup' sebelum membawa jarinya menekan tombol dua.
Dice merasa ia tidak seharusnya melakukan permainan ini.
Dice kembali membawa jarinya ke deretan tombol lift. Membiarkan mesin itu membawa tubuh ke lantai 10.
Sekarang bagian serunya.
Jantung Dice berdentum penuh adrenalin saat ia menekan tombol lima.
Ia mengabaikan nurani yang sudah menjerit memintanya untuk menyudahi permainan.
Di lantai lima, seorang wanita cantik dengan paras agak - agak mirip seorang Yumeno Gentarou masuk ke dalam lift.
Dice diam.
Jantungnya berdetak semakin cepat.
'Sekarang adalah penentuannya!' Dice bicara dalam hati.
Jarinya gemetar saat ini menekan tombol satu.
Lift naik membawanya ke lantai 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
URBAN LEGEND : HypMic's version
FanficMerapat! Fans Hypmic! Menyajikan urban legend, creepy pasta, Dan mitos-mitos dari berbagai belahan dunia (tidak termasuk dunia lain), dengan para anggota divisi sebagai aktornya!