Nine

219 48 13
                                    

untitled.


.ternyata, memang aku yang bodoh.






Ada yang aneh di sini. Ah, tidak bisa dikatakan benar-benar aneh. Sebab, Jisung memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama Daniel akhir-akhir ini. Bahkan menimbulkan beberapa gosip yang membuat Jaehwan hanya bisa tutup mulut dan telinga.





Wajar Jaehwan diam, karena dari awal dia memang tidak menunjukan ketertarikan sama sekali terhadapan lelaki manis bermarga Yoon itu.





Dan itu adalah hal yang paling ia sesali semasa hidupnya.





"Hei!"






Jaehwan menoleh.






"Tayo, hei tay--"





"Tai :)"



Jaehwan menatap sebal adiknya yang tertawa terbahak-bahak tidak jauh darinya. Ah, menyebalkan.




"Kenapa?" Tanya Jaehwan ketika sang adik telah duduk di sampingnya.




Sewoon tersenyum cerah, lalu meraih lengan Jaehwan untuk dipeluk. Ia kemudian menempelkan wajahnya pada lengan Jaehwan.





Ah, Jaehwan tahu...





"Hyung, Sewoon ma--"




"Ga boleh!"



"Ih anj--aw!"



"Mau ngomong apa kamu?" Tanya Jaehwan setelah menyentil pelan dahi Sewoon.




Sewoon mencebik kesal. Ia menghempaskan lengan Jaehwan yang tadi peluk lalu memukulnya dengan ganas.





"Ga sampe malem kok janji!"




"Ga boleh!"




"Bodo! Sewoon tetep jalan sama Hyunbin, bye!"




"Anj--Heh! Gua aduin lu ke Ibu!"




"Bomat, anjir!"




Jaehwan menatap punggung Sewoon yang berjalan dengan menghentak-hentakan kaki. Ia menghela napas kemudian bermain dengan ponselnya.







Bukan kenapa sih ya. Jaehwan tu iri sama Sewoon. Sewoon tuh udah 2 tahun pacaran yang mana itu adalah sahabatnya bernama Kwon Hyunbin. Sedangkan Jaehwan, udah jomblo ditikung temen lagi :(







Jaehwan kembali menghela napas ketika dirasa bermain dengn ponselnya tidak membuatnya merasa lebih nyaman.





Puk puk





Ia menoleh begitu seseorang menepuk pundaknya. Ia mebelalakan mata, benar-benar terkejut dengan orang yang menyapanya itu.






"Hyung?"






"Sendirian aja lo?"







Jaehwan mengangguk.







"Gue ikutan ya, temen gue pada sibuk. Gabut gue,"






Jaehwan hanya mengangguk dan membiarkan seniornya itu duduk di sampingnya.





"Lo ga sibuk, Hwan?"







"Belom aja, Hyung. Haha, lo tau kan gue disuruh manggung lagi sama BEM,"






Orang itu mengangguk. "Kalo Hyung? Kok seorang Sungwoon Hyung ga sibuk?"






Sungwoon tertawa, "Gue sibuk kok. Cuma lagi males ketemu seseorang aja,"







Jaehwan tertawa, "Taehyun Hyung?" Tanyanya dan dibalas anggukan dari Sungwoon.






"Ga ngerti deh gue dia maunya apa,"






Jaehwan diam. Dia tetap fokus pada Sungwoon, ia merasa Sungwoon masih akan meneruskan ceritanya.






"Gimana ya, Hwan. Apa gue putus aja?"





Jaehwan masih diam. Ia tidak terlalu mengerti harus mengatakan apa untuk membuat seniornya ini nyaman, jadi dia hanya memutuskan untuk tetap mendengarkan.





"Gue bingung. Dia bilang dia capek dan kesel karena gue ga pernah peduli sama dia. Ga tau aja dia tuuhh,"







"Dia juga nuduh gue inilah sama Daniel atau sama Jonghyun atau bahkan elo. Dia bahkan nuduh gue sama Jisung, yakali gue jeruk makan jeruk,"








"Gue udah ngejelasin berkali-kali, tapi dia masih aja. Padahal kalian tuh sahabat dia, tapi--Ah! Pusing gue!"









Kenapa sih Jaehwan harus berhadapan dengan orang-orang yang sedang berpacaran :) mana Jaehwan tau :)








"Hyung," panggil Jaehwan.







Sungwoon noleh. Mukanya udah kesel banget karena marah sama Taehyun. Jaehwan pengen ketawa tapi inget suasananya lagi serius.






"Gini ya Hyung. Mungkin ga bakalan ngebantu lo banget, tapi, gue yakin Taehyun Hyung gitu karena dia ga mau kehilangan lo, Hyung. Gue yakin kok, kalo lo ngejelasin ke dia ga pake emosi dia pasti bakalan dengerin lo, mikirin kata-kata lo,"






"Hwan,"





"Ya, Hyung?"






"Iya, ga guna banget saran lo,"






"Anjir. Ah, kan gue bilang juga apa. Jangan tanya gue lah, gue buta begituan,"







Sungwoon tertawa lepas mendengar ucapan Jaehwan yang terlalu jujur menurutnya.







"Tapi percaya deh Hyung, Taehyun Hyung tu sayang banget sama lo. Dia juga kalo lagi kumpul sama kita dan lo ngajak ini itu, lo jadi prioritas dia,"









Sungwoon terkekeh, "iya, gue tahu kok," lalu tersenyum melihat Jaehwn yang menghela napas tenang.








"Terus, kan gue udah curcol nih. Lo ga mau curcol gitu?"







Jaehwan menatap Sungwoon dengan bingung, "lah? Emang gue harus curcol apa?"









Sungwoon tersenyum. Ia menepuk pundak Jaehwan beberapa kali.








"Gue tau lu suka sahabat gue, tapi sahabat lu juga suka sama doi,"








Jaehwan terdiam. Entah kenapa otaknya mengatakan harus menyangkal ucapan Sungwoon. Tapi lidahnya kelu, seakan bekerja sama dengan hatinya yang tidak menyangkal hal tersebut.








Sungwoon kembali tersenyum melihat reaksi Jaehwan. Ia kembali menepuk pundak adik tingkatnya itu.







"Hwan," panggilnya.







Jaehwan menoleh, mendapatkan senyuman hangat dari kakak tingkatnya itu.





"Lo belum kalah kok,"




untitled.

[✔️] untitled. (Kim Jaehwan x Yoon Jisung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang