Hati yang gundah

14 2 0
                                    

Pagi ini ku terbangun dari tidurku yang hanya sekitar 3 jam.  Semalaman ini aku hanya sibuk memikirkan apa hubungan Chiko dan Rani. Hatiku gundah karena orang yang aku suka dan yang hanya bisa ku kagumi, sudah bersama pria lain.

     
Aku pun bersiap-siap untuk mandi dan berangkat ke kampus. Entah mengapa aku merasa tidak semangat untuk ke kampus, perasaan ku yang gundah membuatku setengah hati untuk ke kampus.

Aku pun menghidupkan motorku dan seperti biasa, sambil mengendarai motor aku mendengarkan lagu kesukaan ku selain "pumped up kicks" tentunya, yaitu "bring me to life" yang dipopulerkan oleh Evanescene. Lagu ini bisa membuatku bersemangat kembali.

 
Di perjalanan aku mendengarkan lagu itu, dan mencoba menenangkan fikiranku.

"Kenapa sekarang aku jadi seperti ini? gundah tidak menentu dan memikirkan orang yang bahkan belum tentu memikirkan aku." bathinku.

Aku memacu motorku dengan cepat sesuai dengan irama dan dentuman musik di lagu yang aku dengar. Tak lama setelah itu, aku tiba di kampus dan memarkirkan motorku.

 Aku berjalan menuju gedung Fakultas Teknik. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil yang baru datang entah darimana, berhenti di depan gedung Fakultas Teknik. Ternyata itu Rani yang di antar oleh Chiko.

 Aku berlalu, ke ruangan kelasku dan tidak mempedulikan hal itu. Tanpa ku sadari, Rani mengikutiku dari belakang.

"Pagi simooo..."kata Rani mengagetkanku, membuyarkanku dari lamunanku.

Entah kenapa dia sekarang ada di depanku.

"Eehhh... Rani,"kataku kaget.

"Hahahah... kamu sih ngelamun aja. Padahal masih pagi lho. Semangat dong."ucap Rani menyemangatiku.

"iya.. iya... Semangat.."kataku dengan nada memelas.

     
"hahaha.."Rani ketawa dan menepuk-nepuk bahu ku.

Itulah satu dari sekian hal yang membuatku menyukai Rani, sifatnya yang ramah dan riang membuatku menyukainya bahkan aku mencintainya.

Aku pun tidak peduli, dia tahu atau tidak bahwa aku menyukainya dan tentunya aku berharap cepat atau lambat dia mengetahuinya.

Kami pun berlalu ke ruangan kelas. Aku melihat Rani senyum-senyum sendiri dan sesekali melihat ke arah ku. Hatiku yang gundah, sedikit demi sedikit mulai terobati.

Simo & Rani (Biarkan Waktu Yang Menjawab)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang