Hari ini adalah hari terakhir para siswa di bolehkan untuk menghias kelas mereka. Karena nanti sekita pukul 10.00 penilaian akan segera di lakukan.
Di kelas Anisa sendiri, sama seperti kelas-kelas lain tampak sibuk memasang ornamen yang belum sempat terpasang. Hanya sebagai penyempurnaan sebenarnya, jadi hanya di perbolehkan beberapa orang saja yang ada di sana, sisanya di wajibkan untuk berkumpul di lapangan.
Di dalam kelas yang masih tersisa hanya tinggal Anisa, Dara, Talita, Risa, Rara, Alex dan juga Alfa. Alfa berada di sini hanya karena ia malas berada di luar kelas melihat beberapa murid lain berlomba, rasa-rasanya bosan sekali. Lebih baik dia berada di dalam kelas dengan alasan hendak membantu mendekorasi kelas. Tapi di sana ia hanya duduk saja dengan sesekali memainkan ponselnya. Ia hanya bantu-bantu seadanya, menggunting-guntingi pita atau kertas-kertas yang lain.
"Hey ayo sini bantu-bantu, lo tadi ke guru juga bilangnya mau bantu-bantu ngehias kelas, lah mana? Hp-an aja mulu." Dara berkomentar melihat Alfa hanya diam saja memainkan ponselnya. Sedangkan Anisa hanya tersenyum tipis mendengarnya.
Anisa menghampiri bangku yang ada di barisan paling depan untuk mengambil gunting dan selotip. Lalu ia mulai menyibukkan diri menggunting-guntingi selotip tersebut untuk ia tempelkan di dinding dengan hiasan-hiasan yang lainnya.
Alfa melangkah pasti kearah dimana Anisa berada sekarang. Ia menarik kursi yang ada di samping bangku tersebut kemudian ia taruh di depan bangku Anisa.
"Sini gue bantu guntingin."
Anisa yang baru sadar bahwa Alfa sudah ada di dekatnya di buat salah tingkah sendiri dengan tawaran Alfa. Anisa hanya mengangguk dan segera menundukkan kepalanya, menghindari kontak langsung dengan kornea mata Alfa.
"Oh iya, soal yang tadi malam itu gue mau nunjukin foto kembaran lo." Alfa masih tetap mengguntingi bagian-bagian selotip yang Anisa butuhkan.
"Foto monyet awas." Anisapun masih tetap saja fokus dengan kertas-kertas di tangannya tapi ia sedikit tersenyum menanggapi bicara Alfa.
"Enggak kok." Alfa sedikit memosisikan tubuhnya miring kekanan untuk mengambil ponselnya di saku depan celananya.
"Nih." Alfa menyodorkan ponselnya kepada Anisa. "Tapi awas, jangan lo hapus fotonya."
"Lo pikir gue apaan, sembarangan ngapus-ngapus foto di ponsel orang lain." Anisa menjawabnya dengan dingin. Lalu kemudian mengambil ponsel Alfa di tangannya.
Ada sebuah foto perempuan di sana dengan memakai pashmina berwarna hitam. Di perhatikannya foto wanita itu lamat-lamat, mulai dari hidung sampai matanya. Menurutnya ia tidak mirip sama sekali dengan perempuan itu. Tentu beda sekali, dari segi warna kulitpun, ia memiliki kulit putih bersih. Tidak seperti Anisa yang warna kulitnya setengah kecoklatan karena tersengat matahari siang. Wajah perempuan itupun lebih manis dari dirinya.
"Gak ada mirip-miripnya sama sekali, nih." Anisa kembali memberikan ponselnya kepada Alfa.
"Eh mirip banget loh menurut gue." Alfa menerima kembali ponselnya lalu kembali mengamati wajah di ponsel itu. Sambil sesekali bergantian memandang Anisa. Mencoba membandingkan dengan seseorang di foto itu.
Talita yang kebetulan menghampirinya langsung melihat kearah foto yang sedang di pegang Alfa.
"Ada apa?"
"Menurut lo, mirip gak antara gue sama cewek yang ada di foto itu?"
"Enggak ih. Beda banget." Talita memandangi foto tersebut, dan berpindah kembali menatap Anisa. "iya beda kok."
"Gue tuh item, dia putih mulus gitu lo samain kayak gue. Ya jauh lah cantikan dia."
"Kalau menurut gue sih sama." Alfa masih tetap bersikukuh dengan jawabannya.
"Iya deh iya."
Tok...tok...tok....
Seseorang membuka pintu kelas XI-MM3. rupanya salah satu anggota OSIS, ia hanya memberitahukan bahwa penilaian akan segera di lakukan jadi untuk siswa yang masih berada di dalam kelas di harapkan untuk segera berkumpul di luar.
Segalanya sudah hampir selesai tapi karena penilaian akan segera di lakukan, akhirnya mereka pun menurut. Setelah membenahi sisa-sisa kertas yang sudah tidak terpakai mereka akhirnya keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa & Anisa
Genç KurguKatanya syarat mencintai Alfa harus cantik dan harus fashionable banget. Lalu bagaimana jika Anisa mencalonkan diri buat jadi pacar Alfa? Dia gak cantik, gak kaya, gak pinter dan pakaian juga seadanya intinya gak ada yang seujung kukupun sama...