21. LOST IN JAPAN

63 12 0
                                    

"Aku akan mandi dulu," ucapku sambil pergi memunggungi Daniel.

"Ya," jawab Daniel singkat, melepas sepatu dan kaos kakinya.

Setidaknya begitulah kebiasaanku dan Daniel selama beberapa hari ini. Pulang bekerja, mandi, makan dan bekerja lagi. Memang terdengar kaku, tapi itulah keadaannya setelah kemarahannya waktu itu.

Hari ini sangat melelahkan, meeting, bertemu klien dan satu hal lagi yang keluar dari masalah pekerjaan. Shopping. Klien yang aku dan Daniel temui hari ini sudah menentukan tempat kita akan bertemu, apa yang bisa kulakukan. Seusai berbincang dengan klien, Daniel mengajakku untuk berkeliling mall mencari baju untuk kukenakan saat bekerja. Aku sempat menolaknya, tapi Daniel tak pernah membiarkan mangsanya lepas begitu saja.

Masuk dari satu toko ke toko lainnya membuatku sangat lelah, apalagi harus berkutik dengan tas yang berisi berkas - berkas Daniel. "Sudah, aku tak mau lagi," Ucapku yang berjalan melambat menyentuh pinggul dan tertunduk.

"Kenapa? Apa kau tidak suka?" Tanya Daniel sambil melepaskan pegangannya.

"Aku sudah lelah," jawabku. "Lagi pula, nanti uang gajiku akan habis untuk semua ini. Dan itu artinya aku akan tersesat disini lebih lama!"

"Ya sudah," balas Daniel lesu.

💮💮💮💮💮

"Apa kau akan makan lagi?" Tanyaku sambil mengeringkan rambutku yang basah.

"Tidak, aku masih kenyang," jawab Daniel sambil berdiri dan beranjak memasuki kamarnya.

Aku duduk di sofa sambil sesekali memandang ponselku dan berharap dia akan menyala karena sebuah chat. Dan, benar saja.

From : Naoki

Have you done?

Naoki, dia salah satu karyawan Daniel yang saat ini sedang dekat denganku. Aku mengenalnya saat kami bertemu di tempat pencetakan, dia menyapaku. Awalnya aku hanya kaget dan terdiam karena aku tak mengenalnya dan tak semua orang juga mengenalku.
Ternyata dia adalah pasangan dansa Celline di pesta malam itu. Siapa yang tahu, malam itu begitu remang.

Dia bermata sipit dan hidung yang standar menurutku, tak terlalu mancung namun juga tidak minimalis. Haha. Dia lucu, caranya berbicara menggunakan bahasa inggris yang harus melihat kamus membuatku tertawa saat harus berbicara dengannya secara langsung.

Naoki
● can we lunch tomorrow?

Together? Haha.. ●

● that's what i mean, haha

Ok, we will meet tomorrow...●

Aku tak tahu bahwa Daniel sedari tadi memandangku yang sedang tersenyum - tersenyum memandang layar ponselku. "Sejak kapan kau berdiri disana?" Tanyaku sambil mendekapkan ponsel di dadaku.

"Sejak kau tersenyum sendiri, haha," Daniel tertawa.

Aku merasa terganggu dengan kedatangan Daniel yang seperti hantu. Kenapa dia tidak bisa membiarkanku menjadi orang gila sedetik saja?

"Dasar! Ya sudah, aku ingin beristirahat," ucapku sambil berjalan ke kamar.

"Flow," panggil Daniel yang masih bersandar di bibir pintu.

"Ya?" Jawabku.

Daniel terdiam sejenak. "Selamat tidur," ucapnya sambil menutup pintu.

💮💮💮💮💮

Flow Eyrimend Peter - Lost in japan [TBC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang