Namja jakung berambut dark grey itu kini berdiri di tengah ruangan. Meski layar Hp didekatkan pada telinganya, ia tetap tidak bisa fokus akan pembicaraan dari lawan telponnya. Pasalnya, ia belum-bukan! ia tidak ingin rencana yang dulu sudah dibuat matang-matang dengan temannya tersebut benar-benar dilaksanakan. Perlahan suaranya yang biasanya kasar dan tegas mulai melemah, "kris hyung," bisiknya. "Kau yakin?" tanyanya kemudian.
Lawan bicaranya itu terdengar menghela nafas, "Tentu saja. Tidak ada jalan lain selain itu," orang bernama kris wu itu sedikit menggantungkan kata-katanya hingga, "kau tidak akan mengkhianati kami kan, yeol?" tanyanya dengan nada tajam. Membuat sang namja jakung berambut dark grey itu tersentak.
Park chanyeol -si pemuda itu sedikit berteriak, "Ja.. JANGAN BERCANDA! Tentu itu tidak mungkin!" geramnya. Ya, ia bukannya tidak bisa berkhianat, melainkan TIDAK MAU. Kalau ditanya kenapa, mungkin karena balas budinya dua bulan yang lalu.
Flashback
"PENCURI! ADA PENCURI!" teriak seseorang yang tak lain adalah penjual makanan ringan. Terlihat ia menunjuk-nunjuk namjq berambut dark grey yang kini tengah terengah-engah karena berlari jauh ke depan.
Park chanyeol, nama pemuda remaja itu. Kondisi tubuhnya benar-benar berantakan saat ini. Rambutnya berantakan, baju yang hampir compang-camping dan kotor, bahkan wajahnya yang harusnya tampan itu terlihat sangat kumal. Chanyeol semakin panik saat didengarnya yang mengejarnya semakin banyak. Padahal kakinya mulai terasa kram, dan dalam hitungan waktu ia pasti akan terjatuh karena kelelahan.
Dan waktu itu datang. Chanyeol merasa pandangan di depangnya seperti berkunang-kunang. Sial, padahal ia belum menemukan tempat yang pas untuk bersembunyi dan memakan makanan tersebut dengan tenang. Tubuhnya akan menyentuh tanah, seandainya tidak ada yang menarik tubuhnya dengan paksa dari tengah jalan.
Brak
chanyeol merasa dirinya menabrak sesuatu yang empuk, yang setelahnya ia yakin adalah tubuh seseorang, "Ugh," erang chanyeol saat tubuhnya mendarat. Dan sedetik kemudian, ia merasa mulutnya dibekap seseorang.
"Sssh! Diam!" perintah orang yang wajahnya tak terlihat jelas itu. Wajar saja, chanyeol kelelahan. Yang pasti ia berkata, "tenang saja, jangan panik," katanya yang seperti menghibur (?). Yang jelas kata-kata itu terdengar hangat di telinganya.
chanyeol berusaha mempertahankan kesadarannya, sementara orang yang seperti memeluknya itu terlihat mengawasi orang-orang di luar yang kebingungan mencari namja berambut dark grey tersebut. Berkali-kali namja-yang bisa dipastikan dengan dadanya yang rata-itu berucap 'tenanglah' atau 'sebentar lagi mereka pergi'. chanyeol pun akhirnya hanya bisa pasrah, dan dalam hitungan detik, namja yang kelelahan itu tertidur.
Cukup lama chanyeol kehilangan kesadarannya. Perlahan ia mendapatkan kembali kesadaran tersebut dan mulai membuka mata, memperlihatkan dua bola matanya yang lebar itu. Menyadari posisinya, chanyeol langsung bangkit dan melihat sekitar. Sepertinya ia berada di rumah yang terbuat dari kayu. Rumah yang mendekati gubuk. Alis matanya mengernyit, saat seseorang membuka pintu kamar tempatnya tadi tertidur hingga menghasilkan suara berdecit yang berisik. Dari sana muncul seorang pemuda berambut hitam kulitnya putih pucat ia tersenyum lebar sementara chanyeol mengangkat sebelah alisnya.
"Kau sudah sadar!" ujar orang itu setengah teriak melihat chanyeol yang tengah terduduk kaku. Pemuda yang bisa dibilang tampan itu berlari kecil mendekati chanyeol. Dan akhirnya ia berjongkok di depan namja berambut dark grey itu.
"Tadi kau sepertinya kelelahan, sekarang apa kau sudah baikan?" tanya oh sehun-nama namja albino itu. Perlahan tapi pasti tangannya bergerak untuk menyentuh wajah namja di depannya. chanyeol yang sudah lama tidak pernah disentuh atau sebagainya dengan orang yang tidak dikenal spontan menampik tangan sehun di depan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Butler Sucks! [chanbaekRemake] END
HumorMain chas :-Park chanyeol -Byun baekhyun Other. : -wu yi fan (kris wu) : -oh sehun : -jung daehyun : -im yonna : -shim changmin Genre...