Rumah Kedua
Ini tentang masa yang tak kembali terulang
Di antara bangunan berdebu penuh tumpukan jenuh dan penat
Juga pada derit kursi dan meja lapuk
Tempat itu tanpa harapan
Namun acap kali pingkal tawa terundang
Menghembuskan angin sejuk sejenak
Ada syair angan yang mengalun riang
Sebentuk garis melengkung pada bibir-bibir merekah
Kerlipan mata secemerlang jendela jiwa
Amarah muncul dan menghilang
Luka tak pernah bertahan lama
Air mata tahu kapan akan berpulang
Senyum setia di tiap jengkal napas
Takut cuma semacam kiasan
Warna-warna bertebaran dan tumpang tindih
Tak saling menghilangkan
Membangkitkan spektrum pelangi
Pelangi versi kita sendiri
Jika masa ini habis, sisakan kenangan
Karena berduka kita sama, menular hanyalah tawa
Keluarga tanpa setitik darah sama
Jakarta, 2018
YOU ARE READING
SAJAK TAK BERTUAN
Poetry"Tawamu meranggas, Helaiannya jatuh perlahan... Membekukan gerak. Menahan senja di barat."