Dean
Rasanya kepala ini mau pecah melihat tingkah Erin yang makin lama makin menjadi.
Setelah menghancurkan acara pedekatanku sama salah satu perempuan yang belakangan ini dekat denganku. Dia malah berlagak tidak berdosa.
Tidak cuma sekali, tapi sudah berkali-kali dia melakukan ini. Tapi entah kenapa saya tidak bisa kasar padanya selain berbicara ketus seperti biasa, karna saya memang sengaja ketus agar dia menjauh.
Tapi itu hanya angan-angan saja.
"Kamu ngapain di sini?"tanya saya setelah dia berhasil mengusir Lia.
Dia tersenyum smirk.
"Aku kerja di sini honey." Jawabnya membuat aku nek setiap dia memanggilku honey.
Salah tempat ternyata."ucap ku dalam hati.
"Makanya kalau selingkuh itu jangan di tempat pacar kamu kerja."katanya lagi dan kembali ke belakang cafe.
Saya melongo mendengar ucapannya.
"Siapa juga yang selingkuh." Kata ku kesal.
Ku lihat salah satu pelayan yang berada di belakang ku terbahak.
"Yang tabah ya mas, Erin memang gitu orangnya tapi hatinya baik loh."ucap nya
"Saya tidak tanya sama kamu." Kata ku dan pergi setelah meletakan uang seratus ribuan di atas meja.
****
Di suatu tempat seorang wanita paruh baya tapi begitu cantik di balik penampilan modisnya.
"Dasar anak kurang ajar. Kabur dari rumah sampai bertahun-tahun." Kata nya kesal.
"Erin pasti bisa bisa jaga diri, Mami sabar aja." Ucap lawan bicaranya.
"Ini sudah lebih setahun Rina, gimana Mami bisa tenang anak gadis Mami gak pulang-pulang."ucapnya tak mau kalah.
"Kita beri waktu sedikit lagi, kalau dia tidak juga pulang aku bakal seret dia buat pulang."kata Rina kakak Erin
"Kamu sama saja seperti Dady kamu." Umpat Mami
Rina terkekeh melihat Mami nya sangat cerewet, tak jauh beda dengan Erin.
****
"Bukannya lo gak ada jadwal kuliah?" Tanya Santy
"Memang gak." Jawab Erin
"Terus mau kemana rapi gini?"tanya Santy lagi
"Gue memang gak kuliah, tapi honey bunny sweety gue kan ada bimbingan hari ini." Jawab Erin enteng.
Santy heran melihat sahabatnya yang satu ini.
"Terserah lo deh." Kata Santy pasrah
Di kampus.
"Berapa lama bimbingan nya sayang?" Tanya Erin.
Dean memutar bola matanya malas.
"Tauk."ucap Dean acuh.
"Ya udah aku tungguin di sini aja ya."kata Erin lagi.
Dean cuma mengangkat bahu acuh dan meninggalkan Erin masuk ke ruang Dosen.
"Liat aja, pasti gue balas."umpat Erin melihat sikap acuh Dean padanya.
Sudah hampir satu jam Dean belum keluar-keluar juga. Sedangkan Erin sudah menguap duduk di depan kursi depan ruang dosen menunggu Dean.
Cklek.
Dean keluar, di lihatnya Erin sedang tertidur di kursi tunggu.
Tanpa menghiraukan Erin dia berjalan melalui Erin.
Seseorang menepuk pipinya membuat Erin terbangun.
"Dea.... Eh pak Gatot."kata Erin
"Ngapain kamu tidur di sini?" Tanya pak Gatot
"Nungguin pacar saya pak."jawabnya
"Siapa pacar kamu?"tanya pak Gatot heran
"Dean."Jawab Erin dengan polos
Pak Gatot menggelengkan kepala dan memasang waja kasihan.
"Dean sudah pergi dari 3 jam yang lalu." Kata pak gatot
"Ooo yaudah saya permisi juga pak." Ucap Erin lirih
Pak Gatot kasihan melihat Erin. Semua orang di kapus memang tahu bagaimana kelakuan Erin mengganggu dan mengejar-ngejar Dean sebagai cewe agresif.
Tapi kali ini sikap Dean keterlaluan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Salah Perempuan Yang NGEJAR ???
Разное"Awas aja kalau dia udah Jatuh Cinta balik sama Gue, GUE BALAS." Erin. "Ya Tuhan kapan saya lepas dari makhluk yang satu itu."Dean