PD. Mustahil pacaran islami

132 16 2
                                    

Lelaki

Janganlah Mandang
wanita itu dengan nafsu .
Pandanglah seorang wanita itu
dengan impian untuk
mebimbingnya .

~~~~~~~~~

Sehabis melaksanakan sholat subuh Dinda turun ke bawah membantu uminya memasak di dapur .
"Pagi umi "ucap Dinda seraya menghampiri Fatimah dan mencium pipi kanannya .
"Pagi juga sayang "balas umi seraya tersenyum kepada Dinda .

"Kamu gak joging sayang ?"sambung umi
"Gak ah umi , Dinda lagi malas "menarik bangku yang ada di meja makan .

"Kalau gak mau , gih sini bantu umi masak "kata umi sambil memotong bawang .

"Emangnya umi mau masak apa ?"tanya Dinda sambil menghampiri umi .

"Hari ini umi mau masak sayur sup , sambal balado telur dan arsik ikan "

"Waaww sepertinya sedap itu umi "ucap Dinda sambil tersenyum membayangkan masakan uminya .

"Yasudah cepat bantuin umi"

    Setelah dua makanan yang di masak Dinda dan uminya telah selesai dan di hidangkan di meja makan . Fatimah pun menyuruh menghampiri abinya yang sedang memeriksa e-mail dari klainnya di ruang kerjanya .

Tokk ..... Tokk... Tokk....
"Abii.... Masakannya sudah masak , kata umi ayo cepat turun "
"Iyah sayang , Abi sudah selesai kok "ucap Rahmat , Abi Dinda seraya menutup leptopnya dan bergegas meninggalkan tempat tersebut .

"Abi"panggil Dinda
"Iyah sayang "jawab Rahmat melihat ke arah Dinda .
"Ini masakan kolaborasi Dinda dan umi loh bi"ucap Dinda dengan nada centil .

Yah Dinda itu ketika bersama keluarganya berbanding terbalik ketika di hadapan teman temannya .

"Bentar yah Abi rasain dulu masakannya "kata Rahmat sambil memasukkan sesuap nasi ke mulut nya .

"Gimana bi rasanya "Dinda bertanya dengan perasaan yang takut jikalau masakannya tidak enak

"Ehmmm..... Boleh lah "ucap Abi sambil menganggukkan kepalanya .

🥀🥀🥀🥀🥀

  Saat ini Dinda berada di taman rumahnya sambil membaca buku yang berjudul

Mustahil ada pacaran islami

Salah seorang da'i terkemuka pernah ditanya "ngomong ngomong dulu bapak dengan ibu , maksudnya sebelum nikah ,apa pernah berpacaran?"

Dengan diplomatis si da'i menjawab "pacaran seperti apa dulu ? Kami dulu juga berpacaran , tapi pacaran islami . Loh , gimana caranya ? Kami juga sering jalan jalan ke tempat rekreasi ,tapi tak pernah ngumpet berduaan . Kami juga gak pernah melakukan yang enggak enggak , ciuman , pelukan ,apalagi berzina "

Nuansa berpikir seperti itu , tampaknya bukan hanya milik si da'i . Banyak kamu muslimin yang masih berpandangan , bahwa pacaran itu sah sah saja , asalkan masih menjaga diri masing masing .
Ungkapan itu ibarat kalimat "mandi boleh , asal jangan basah " ungkapan yang hakikatnya tak berwujud . Karena berpacaran itu sendiri dalam makna apapun yang di pahami orang orang sekarang ini , tidaklah di benarkan dalam Islam. Kecuali kalau sedang melakukan nadzar (melihat calon istri sebelum di nikahi , dengan di dampingi mahramnya ) itu di anggap sebagai pacaran .
Atau setidaknya di istilahkan demikian .
Namun itu sungguh perancauan istilah . Istilah pacaran sudah kadong di pahami hubungan lebih intim antara sepasang kekasih , yang di aplikasikan dengan jalan bareng , jalan jalan ,saling berkirim surat , balas balasan chatan , dan lain sebagainya. Bila kemudian ada istilah pacaran islami , sama halnya dengan memaksakan istilah ,
Menegak minuman keras yang islami . Mungkin karena minuman keras itu tinggal di dalam mesjid . Atau zina yang islami , berjudi yang islami , dan sejenisnya .
Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal ,kemudian di labeli nama nama perbuatan yang haram tersebut , jelas terlalu di paksakan dan sama sekali tidak bermanfaat .

DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang