Jadilah seperti bunga sakura yang tak pernah membenci hembusan angin yang membuatnya gugur.
Tring..
Smartphone ku bergetar.
Aku mengambilnya. Kukira akan ada yang chat aku. Ternyata itu hanya sebuah notifikasi e-mail dari sebuah akun ofisial Whatsup. Mungkin memang benar aku tidak punya teman sama sekali. Hari-hari ku hanya diisi dengan pelangi yang tidak berwarna, hanya hitam dan putih.Siapapun yang melewatiku hanya menatapku dengan tatapan sinis mereka yang seolah-olah menyuruhku untuk lenyap dari muka bumi ini. Atau bahkan lebih parahnya lagi bahkan tidak menatapku sama sekali. Hanya jalan dan sibuk mengobrol bersama teman teman mereka.
Aku harus bersabar, untuk tidak melampiaskan emosi ku. Atau mungkin lebih tepatnya aku sudah terbiasa dengan semua pemandangan yang tiap hari hanya begini saja. Aku tidak mau membenci mereka sebenarnya. Karena aku tahu, ini bukanlah sesuatu yang harus ku benci. Waktu ku tidak sempat untuk membenci orang orang seperti mereka, aku harusnya menghabiskan waktu ku untuk mencintai orang orang yang mencintaiku. Tapi siapa yang mencintaiku? Tidak ada. Nihil. Siapapun tak akan mencintaiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
my pathway
Poetryberkisahkan seorang gadis berumur 16 tahun yang berharap suatu haru akan di notis semua orang. Tapi itu mungkin hanya mimpi. Ia telah melakukan banyak hal agar mampu hidup bahagia seperti yang lainnya. Tapi tidak, tidak seperser orang pun yang mengh...