Hinata menatap arloji tangannya dengan gelisah.
"sasuke mana sih,dari tadi gak datang jemput gue"Dengan perasaan dongkol hinata berjalan pelan meninggalkan gerbang sekolahnya yang sudah sepi dari 1 jam yang lalu.
"ta...hinata",hinata menoleh dan tersenyum seram kearah sasuke.
"dari mana aja lo?"hinata menatap sasuke kesal.
"lo kenapa hin?"sasuke terkekeh kecil.
karena tidak direspon,sasuke menatap hinata dengan polos.
"kamu lagi..hmm...PMS ya?"sasuke memelankan suaranya.
"pms..pms,kepala lo botak"sembur hinata marah.
"lo pikir gue tiang jemuran yang tahan akan panas,badai dan salju,satu jam gue nunggu lo di depan gerbang.bukannya minta maaf"hinata berjalan dengan menghentakkan kakinya pertanda ia sedang pengen dibujuk.
"kamu marah ni sama aku,ya udah gue minta maaf ya"sasuke menarik lengan hinata dengan lembut.
"hm"hinata membuang pandangannya ke samping.
"senyum dong,kalo muka ditekuk gitu tandanya gak iklas nata"sasuke menoel pipi hinata.
"ih udah ah aku mau pulang,gue laper tau gak"hinata menepis tangan sasuke pelan.
"hehee.oh iya panas gini,beli eskrim dulu yok"sasuke menyatukan tangan mereka hingga saling menggenggam.
"boleh"hinata hanya bergumam kecil.
pasangan sasuhina berhenti di sebuah pondok kecil.
"kamu tunggu disini,aku bakalan balik secepatnya"sasuke berlari kecil kearah penjual ice cream di seberang jalan.
Hinata hanya mengangguk sekilas.
hinata pov.
"huh gerahnya,sasuke kemana sihh"hinata menyandarkan tubuhnya ke pondok dengan hati-hati.karena merasa bosan,hinata berniat menyusul sasuke.
"itu ayam lama-lama gue goreng tau ya,gue sambel,gue sop"hinata menggerutu kesal.
"udah tau ini panas"hinata menghentikan langkahnya karena sekilas mendengar namanya disebut.
Hinata memundurkan tubuhnya kebelakang dengan pelan.
"kamu itu beneran srius gak sih sas,taruhan kita tinggal dua bulan.inget serius itu gak ada di kamus kita"seorang pria berambut merah maroon menepuk bahu sasuke pelan.
"mending lo diam rakun,tanpa kamu suruh gue tau.siapin aja hadiahnya,nunggu hasil dari kerjaan gue"sasuke menjitak kepala merah itu keras.
"sialan kau,ayam"si merah mengaduh kesal.
flashback on.
Hinata menerawang dan melawan gejolak aneh dihatinya.
"gue jadi bahan taruhan""nat,sorri ya gue telat.soalnya ada urusan"sasuke tersenyum kaku.
Hinata mengangguk ringan.
"sas,kita balek aja yuk"hinata berdiri dari duduknya.
"ohh,ya udah ayok,gue antar"sasuke yang berniat menarik tangan hinata harus mengurungkan niatnya.
"gue bisa sendiri kok"hinata tersenyum hambar.
sebelum pergi hinata menepuk pelan bahu sasuke.
"gue gak tau apa-apa,tapi karma yang akan datang"
"maksud kamu?"sasuke mengernyitkan dahinya."lupain,ya udah gue duluan ya,jaa ne uchia-san"hinata melambai seiring berlalu.
"uchia-san?"sasuke menepis perasaan aneh di dadanya.
next ta kk
mohon doa dan suaranya
😇😇😇😁😁😁
jaa-ne minna
KAMU SEDANG MEMBACA
The mask a boy
Teen Fictionjika kamu ingin bergaul,maka gunakan topeng yang bagus dan dapat menipu orang disekeliling mu