14. Unattackable Jeno

1.8K 238 37
                                    

Jeno nampak meremas tali ranselnya. Salahkan dia yang dengan pedenya mencari sekolah di kota antah berantah menurutnya, dengan dasar ingin suasana baru dan bosan dengan sekolah internasional di Jakarta.

Dia hanya tau sedikit bahasa inggris dan sedikit bahasa indonesia. Salahkan dirinya yang dulu tidak terlalu memperhatikan ibunya berbicara bahasa indonesia saat beliau menelpon ayah ibunya yang ada di Jogja.

"Hei",

Jeno berbalik ke arah laki-laki dengan perawakannya yang santai, tidak, maksudnya memakai baju yang sama dengan dirinya. Kemeja putih dan celana kain hitam, khas identik dengan mahasiswa yang melaksanakan OSPEK.

"A-hai juga", Jeno membalas sapaan laki-laki itu. Laki-laki di hadapannya menatap ke arah nametag besar yang Jeno kenakan.

"Jeno Lee, are you from Korea?", tanya pria di hadapannya. Rasanya dia bisa bernafas dengan lega ketika pria di hadapannya berbicara bahasa inggris.

"Yes. Honestly, i can't speak Indonesia-"

"It's okay broh, i will help you, my name is James. Are you from international program?"

Jeno kembali menganggukkan kepalanya dan menyodorkan tangannya pada James.

"Are you from international program too?"

"No dude, but i have a friend from international program too, her name is Nancy",

Rasanya Jeno bersyukur ketika bertemu dengan orang asing yang menyapanya.

"Emm james"

"Yeah?"

"Do you wanna to be my friend? Emm.. because-"

"Sure! Give me your phone, i will give you my contact"

Rasanya Jeno ingin memeluk orang asing di hadapannya.

===============

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===============

Satu hal yang ia pelajari ketika bersekolah di kampusnya ini. Dia sering dilihat kanan dan kiri ketika akan berjalan di kantin. Sejujurnya dia risih, sebab dia hanya mengerti sedikit bahasa indonesia, hanya dari beberapa bisikan perempuan-perempuan yang dilewatinya, dia hanya mendengar beberapa kata yang ia pahami. Itu pun kata-kata yang ia dengar selama 3 bulan ospek.

"Ganteng...."

"Korean...."

"Putih..."

Hanya itu yang bisa Jeno mengerti mengenai beberapa kata dari mereka. Dirinya bahkan belum mendapat teman di kelasnya, tetapi dirinya sedikit beruntung sebab masuk di kelas internasional dengan kata pengantar menggunakan bahasa inggris.

Tiba-tiba dirinya di hadang oleh seseorang pria dengan badan besarnya.

"Eh sipit... kamu cina ya?", Jeno menatapnya. Apa yang pria ini bicarakan?. Dia hanya tau cina, tapi dia berasal dari korea bukan?

Story of BEMU 2018/2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang