Dont Miss Me

1.3K 153 45
                                    

Cahaya keemasan menyusup menembus lapisan kaca yang transparan. Warna itu memanjang—menyentuh lapisan ubin lantai, meja kayu, dan seorang pemuda yang duduk santai di kursi kayu.

Sosok itu begitu tenang, fokus dengan buku yang sedang dibaca. Sisi wajah diterpa cahaya hangat—memberikan siluet indah di lapisan kulit seputih pualam dan sehalus batu giok. Wajah cantik sekaligus tampan itu berhiaskan helai rambut pendek sehitam tintan yang membingkainya, ditambah sepasang permata berwarna lembut yang senada dengan madu yang manis.

Keindahan dan aura ketenangan seolah mengelilingi pemuda dengan kemeja putih dan celana jins itu. Wajah yang begitu tampan terukir dengan ekspresi serius dan datar. Tidak ada riak emosi yang seolah bisa mengganggu perubahan wajah yang begitu terlihat memukau. Bagaikan berada di dunia lain, ruangan Perpustakaan di sudut paling belakang menjadi tempat paling privasi untuk sosok itu menyendiri.

"Lan WangJi?"

Suara asing memanggil. Sosok yang baru memasuki usai kepala dua menoleh, memandang seseorang yang memanggil namanya dengan nada bertanya. Sama seperti ia membaca buku, Lan WangJi masih menampilkan ketenangan yang sama, dengan wajah yang tidak menunjukkan riak emosi.

Yang memanggilnya adalah orang asing. Anak kedua keluarga Lan yakin tidak pernah menemui pemuda ini. Pemuda ini tinggi, tetapi bertubuh kurus. Wajahnya cenderung feminim, dengan senyuman carah yang nyaris membuat matanya menyipit. Ada keberanian di sana, dengan rasa percaya diri tinggi yang tak tergoyahkan. Helai rambut dan warna mata pemuda asing ini hitam, sungguh sangat kontras dengan kulit putihnya yang nyaris pucat.

Lan WangJi sedikitpun tidak membuka mulut untuk bertanya. Orang asing yang terlihat seumuran dengannya ini begitu kontras. Sosok itu mengenakan T-shirt merah, dengan jaket hitam yang melilit pinggang. Selain ekspresi wajah, gaya berpakaian pemuda ini sangat bertentangan dengan Lan WangJi yang rapi dan selalu mengenakan pakaian bernuansa putih.

Tetapi bukan itu yang membuat wajah Lan WangJi yang biasanya tanpa ekspresi, kini memiliki riak yang berbeda. Bukan penampilan sosok asing itu yang sukses membuat pupil lembut kini agak membola.

Semuanya disebabkan oleh ucapan yang dengan mulus keluar dari mulut ceria itu. Penuh kepercayaan diri, tidak ada rasa malu sama sekali meski mereka tengah berada di sebuah Perpustakaan yang masih lah ramai.

"Perkenalkan, namaku Wei WuXian dari jurusan Biologi," sosok asing itu memperkanlkan dirinya. Berdiri menghadap Lan WangJi yang masih duduk dan memegang buku yang belum selesai dibaca. "Aku menyukaimu dan mulai hari ini, kita harus berpacaran!"

.

Don't Miss Me

Story by: Aoi the Cielo

Mo dao zu shi @ Mo Xiang Tongxiu

WARNING! YAOI! BOYXBOY! AU! TYPO(S)! OOC! Dll...

.

Lan WangJi selalu merasa Perpustakaan merupakan tempat sakral yang menyenangkan di kampusnya selain di dalam ruangan laboratorium untuk farmasi. Di sini, ia bisa mendapatkan ketenangan, berpuas hati membaca semua buku ilmu yang memberikan dahaga akan dirinya yang haus akan berbagai macam hal yang berhubungan dengan reaksi kimia.

"Kita sudah berpacaran selama dua hari, tidak kah kau bosan kita selalu berkencan di Perpustakaan? Oh, tetapi tidak apa-apa, Perpustakaan adalah tempat yang romantis. Ah, di sini juga tempat pertama dan saksi bisu akan perasaan kita yang menyatu."

"...."

Lan WangJi mengabaikannya.

"Ah, bukankah buku itu sama saja dengan yang kemarin? Kau ada tugas tentang tema itu? Hmm ... kimia memang sesuatu yang rumit. Kalian bahkan harus menghitung sampai ke mili liter dan masih harus menyimpulkan reaksi. Apakah tidak bosan? Oh! Bila aku memilih konsentrasi genetika, apakah berarti kita akan lebih sering bersama?"

Don't Miss MeWhere stories live. Discover now