sahabat sejati yang tak terpisahkan

4 0 0
                                    

Sejak kecil Hasanah dan Anita adalah sahabat dekat yang selalu bermain bersama. Mereka bertemu pada satu sekolah yang sama, saat itu usia mereka masih berumur 12 tahun, hari pertama sekolah menengah , Hasanah menyapa Anita dan mengajaknya duduk bersebelahan. Sejak hari itu pun mereka tidak pernah terpisahkan. Mereka sering belajar bersama juga.

Ayah Anita adalah seorang pekerja yang mengharuskan dirinya untuk pergi dan menetap di Negara atau kota tertentu, saat ini keluarga Anita tinggal di Surabaya, namun ia tidak pernah tahu kapan mereka akan pindah karena kadang pekerjaan itu datang tiba-tiba, bisa seminggu sebelum keberangkatan atau pun beberapa hari sebelum keberangkatan. Saat ini Anita tinggal sudah satu tahun di Surabaya, sebelumnya Anita tinggal di Jakarta.

Hasanah adalah anak satu-satunya, orangtuanya sangat sibuk, jadi terkadang Hasanah sering menginap di rumah Anita . Hasanah senang sekali saat ia bertemu Anita , karena Hasanah kerap merasa kesepian karena sering sendiri di rumah, namun kehadiran Anita di hidupnya sangat merubah Hasanah menjadi anak yang lebih bahagia.
Pada suatu hari saat Hasanah dan Anita sedang berada dalam kelas IPA, mereka sedang membicarakan pelajaran sampai akhirnya Anita mengganti topik.
"nita, kata ayahku, dia akan pindah kerja ke luar negeri." Kata Anita .
"Yang benar? Kapan?" Tanya Hasanah dengan bingung.
"Aku tidak tahu kapan pastinya, namun tidak lama dari sebulan." Jawab Anita .

Setelah beberapa hari yang normal. Tiba suatu hari yang mereka sangat hindari, yaitu hari dimana Anita harus berpisah dengan Hasanah . Anita pergi tanpa sepengetahuan hasanah, tanpa perpisahan. Hasanah mencari keberadaan Anita di hari Senin itu. Mereka tidak mempunyai telepon genggam , jadi mereka tidak mempunyai jalur komunikasi untuk memberi kabar. Hari senin itu Hasanah mencari Anita namum dia tidak ada di sekolah. Lalu, Hasanah menanyakan kabar Anita lewat wali kelas Anita , ternyata Hasanah dikabarkan bahwa Anita telah pergi mengikuti ayahnya yang harus kerja di luar negeri, Hasanah tidak tahu pasti Anita pergi kemana wali kelas Anita juga tidak tahu keberadaannya.

Bertahun-tahun telah terlewati, Hasanah pun sudah lupa tentang Anita , ia sudah kehilangan kontak dan kabar dari Anita. Hasanah akhirnya lulus SMA, ia sangat bahagia untuk meneruskan kuliahnya di Amerika. Hasanah bercerita pada orangtuanya tentang keberangkatannya ke Amerika dalam kurun waktu yang tidak panjang.

"Aku sangat gugup, bu. Aku tidak tahu nanti di sana aku akan bagaimana. Tadi malam aku bermimpi tentang Anita, mimpinya kurang jelas namun seperti saat dulu kita pertama bertemu." Kata Hasanah dengan bingung.
"Mungkin itu suatu pertanda, ya ibu tidak tahu sih. Kamu jangan khawatir, ini kan yang kamu inginkan dari dulu." Jelas Ibu.
"Ya sudahlah, aku tidak akan memikirkan lagi. Hanya sebuah mimpi kan." Kata Hasanah

Hasanah akan berangkat meraih cita-citanya esok hari. Ia sangat gugup namun juga senang karena bisa meneruskan kuliahnya di universitas favoritnya. Pikiran Hasanah pun bercampur aduk.

Keesokannya Hasanah diantar oleh beberapa sahabatnya dari SMA dan tentunya orangtuanya ke bandara. Hasanah akan menetap di sana untuk beberapa tahun. Mereka semua bersedih karena akan berpisah dengan Hasanah untuk waktu yang lama, apalagi Hasanah adalah seorang yang sangat mudah dikangenin.

Sesampainya di Amerika, Hasanah naik taksi untuk pergi ke universitas tersebut. Sesampainya di sana, banyak sekali murid-murid lainnya, mereka sedang sibuk mengurus kedatangan mereka dan lain hal. Mereka juga mendapatkan kamar mereka masing-masing di asrama.

Setelah Hasanah selesai menguruskan urusan penting setelah kedatangan, Hasanah mengambil kunci kamar asramanya untuk menaruh barang bawaannya. Dalam satu kamar terdapat dua orang, Hasanah tidak tahu siapa yang akan menjadi teman sekamarnya. Di sana banyak sekali orang-orang dari berbagai macam Negara, termasuk dari Indonesia, Hasanah bukanlah satu-satunya orang Indonesia di sana.

Hasanah pun menemukan kamarnya, ia langsung membuka kamarnya dan merapikan barang-barangnya, memasukan baju ke lemari dan lain hal. Setelah beberapa menit membersihkan barangnya, teman sekamar ia pun datang.
"Hi, we're going to be a roommate for 4 years, hope it'll be fun! My name is Anita ." Ujar teman sekamar itu.
"Hah! Anita ! aku Hasanah ingat kah aku, dulu kita sering bermain bersama saat masih kecil!" Teriak Lulu yang kaget bahwa ia ternyata sekamar dengan Anita .
"Yang benar saja! tentu aku ingat dengan kamu. Apa kabarnya Sanah? Aku tidak menyangka kita dipertemukan di satu universitas yang sama!" Tanya Anita yang masih tidak habis pikir.
"Aku baik-baik saja. Kita tidak pernah ada kabar lagi ya Nit, aku sangat kangen sama kamu. Mengapa waktu itu kamu tidak mengabarkan aku saat kamu ingin pergi? aku nyariin kamu seharian!" Tanya Hasanah yang ingin tahu tentang alasan Anita.
"San, aku ini tidak tahu kalau aku akan pergi pada hari itu dulu. Benar-benar mendadak, ayahku baru ngasih tahu hari itu! San aku masih tidak percaya. Maafin aku ya San dulu udah ninggalin kamu. Sekarang aku janji bakal ada bareng kamu terus selama kuliah ini!" Kata Anita.
"Tentu Nit, aku maafin. Yang penting sekarang kita dipertemukan lagi ya. Oh ya, kita kan abis ini bakal ada acara hari pertama, ayo kita siap-siap ya Nat." Kata Hasanah
"Ok San!" Kata Anita dengan singkat.

Mereka pun akhirnya dipertemukan lagi, dalam situasi yang tidak diduga sama sekali oleh mereka. Mereka pun akan melanjutkan meraih mimpi mereka bersama-sama. Karena sahabat sejati takkan terpisahkan.

SELESAI

sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang