Jangan lupa vote and coments guys
(17+) so buat kalian yang merasa bahwa umurnya masih dibawah ini! Silahkan menyingkir!
"Hari ini merupakan hari tersedih, hari ini dia yang kucinta pergi meninggalkan kisah yang sudah aku rangkai sedemikian rupa. Hari ini dengan mudahnya dia melepasku begitu saja. Padahal andai dia tahu bahwa setiap senyuman yang kupunya adalah bentuk kekecewaanku terhadapnya"
~Catatan hati penulis~
Blue menaikan alisnya saat melihat seorang wanita yang entah dia tidak tahu dari mana asalnya, datang secara tiba-tiba dihadapannya sambil menanyakan ruangan suaminya
"Maaf apa anda sudah punya janji dengan Mr Gavyn?"
Wanita tersebut hanya melirik Blue sekilas lalu menggulung-gulung rambutnya dengan jari telunjuknya "Apa aku harus minta ijin terlebih dahulu untuk menemui calon tunanganku?"
Blue menghembuskan nafasnya kasar. Tunangan? Yang benar saja apakah wanita ini tidak tahu mengenai kabar pernikahan laki-laki itu? Sebetulnya Blue bisa saja mempermalukan wanita ini dengan sangat mudahnya hanya saja entah kenapa dia penasaran dengan kelanjutan cerita ini
Blue hanya menunjukan ruangan Gavyn dengan jari jempolnya dan dengan angkuhnya wanita itu menyibakan rambutnya lalu masuk kedalam ruangan Gavyn begitu saja
Well mungkin memang benar wanita itu merupakan tunangan suaminya. Secara pernikahannya dengan Gavyn hanyalah pernikahan diatas kertas, dimana didalamnya tertera janji yang telah mereka sepakati bersama.
Blue masih memfokuskan matanya kearah layar monitor didepannya. Jarinya mengetik beberapa laporan yang masih harus dia revisi ulang.
Sekitar 30 menit dia baru selesai mengerjakan laporannya, dan wanita yang mengaku menjadi tunangan suaminya juga masih belum keluar dari ruangan.
Blue menghembuskan nafasnya kasar, memangnya apa yang harus dia harapkan dari pernikahan ini? Ya. Dan kali ini Blue harus membuang jauh-jauh perasaan tidak enak yang tiba-tiba saja merayap dihatinya.
Blue mendongakan kepalanya saat mendengar suara pintu ruangan Gavyn terbuka. Tanpa sadar matanya mengikuti arah tangan wanita yang kini sedang melingkarkan tangannya pada lengan suaminya.
Wanita itu melepaskan tangannya pada lengan Gavyn dan menghampiri Blue "Kau-"
Blue menatap datar wanita yang entah-dia sendiri tidak tahu namanya siapa, yang saat ini sedang menunjuknya
Wanita itu menatap Blue mulai dari ujung kaki-hingga ujung kepala "Well harus aku akui bahwa seleramu dalam memilih sekertaris cukup baik"
Blue hanya memutar bola matanya malas. Terserahlah dia tidak perduli dan tidak meminta penilaian dari wanita itu "Terimakasih"
Wanita itu menyibakan rambutnya "Namaku Angel"
"Hmm"
Angel mencebikan bibirnya kesal "Aku sudah cukup bosan mendengar ucapan 'Hmm' seperti itu"
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...