Sebuah tempat yang jauh dari sempurna. Suasana kelam tanpa kemewahan. Udara dingin yang menyelimuti tidurnya. Alaric Coddorra Howe itulah namanya. Alaric adalah anak tunggal dari keluarga konglomerat. Pewaris tunggal dari peruhaan milik keluarganya. Namun, semua itu berbalik 180° atas keadaan yang terjadi.
●●●
Suatu hari, Alaric bangun lebih awal dibandingkan Ayah dan Ibunya. Alaric segera bersiap-siap dengan tergesa-gesa, karena dia akan pergi menjemput saudaranya di Bandara.
Alaric tiba di Bandara dengan tepat waktu. Dia melihat saudaranya yang sedang membawa koper, Alaric langsung menghampirinya.
"Hai derr! Apa kabar? Sudah lama tidak berjumpa. " Alaric menyapanya lebih awal.
"Hai ric! Hmm, baik. Bagaimana denganmu?" jawabnya sambil tersenyum.
"Baik." jawabnya dengan gembira.
Ciedderra Atalic adalah saudaranya Alaric. Kehidupan Derra tidak jauh beda dengan Alaric, kehidupan yang sangat tercukupi. Namun, Derra dan keluarganya harus menanggung nasib yang mengubah gaya hidupnya. Perusahaan milik ayah Derra bangkrut dan mereka tinggal dengan sederhana.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Alaric. Ternyata di tepi jalan terjadi kecelakaan sehingga perjalanan mereka sedikit terganggu. Tanpa rasa malu dan canggung, Alaric membuka pembicaraan dengan Derra.
"Apa keluargamu baik-baik saja?" tanya Alaric.
"Mereka mulai membaik. Tapi, aku masih tidak percaya apa yang telah terjadi." jawabnya dengan lemas.
Mereka sampai di rumah Alaric. Derra disambut hangat oleh kedua orang tua Alaric.
"Hallo sayang. Apa kabar sayang?" tanya ibu Alaric sambil memeluknya.
"Aku baik-baik aja tante." jawab Derra dengan tersenyum dan membalas pelukannya.
"Yang sabar ya sayang. Tante paham kok sama keadaan kamu sekarang." ucapnya.
Derra hanya membalas ucapannya dengan tersenyuman. Setelah itu, ibu Alaric mengantarkan Derra ke kamarnya dan menyuruhnya untuk istirahat. Derra pun masuk ke kamarnya dan membereskan barang-barangnya.
"Enak sekali hidupnya. Hidup dengan mewah dan senang. Bahagia sekali nasibnya." ucapnya sambil membereskan pakaian.
"Seandainya perusahan ayahku tidak bangkrut, hidupku tidak akan seperti ini." pikirnya sambil menghela napas.
"Aku iri kepadamu, Alaric!" ucapnya pelan.
Setelah selesai membereskan pakaiannya, Derra pun tidur di kasur yang begitu nyaman baginya. Derra harus bangun pagi, karena Derra akan ikut ke perusahan milik ayah Alaric.
Pada pagi hari, Derra terbangun. Derra segera siap-siap untuk pergi ke perusahaan milik ayah Alaric. Setelah selesai sarapan, mereka pun berangkat diantar oleh supir. Sesampainya di kantor, ayah Alaric memberi tahu Derra apa saja yang harus dilakukannya.
Setelah itu, Derra mulai bekerja sebagai sekretaris direktur, yang bernama Alaric Coddorra Howe. Sebenarnya Derra tidak menyukai Alaric karena Derra tetap iri dengan Alaric. Beberapa waktu kemuadian, Derra mulai lincah bekerja. Namun, semenjak Derra bekerja, banyak masalah berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal Waris
Short StoryKamu mungkin punya harapan yang besar akan suatu hal. Namun, tak semua harapan dapat kamu genggam dengan mudah.