hari Berlalu Seperti Sungai Mengalir

5 0 0
                                    


{ hari berlalu dengan cepat}

Sudah 2 bulan aku berada di bimbel tidak ada kejadian yang begitu menyenangkan di sana. Kejadian dengan rezy tidak begitu banyak,  terakhir dia menemaniku bicara pada saat hari pertamaku masuk di tempat les itu.

Selebihnya kami berdua hanya mencuri pandang saja. Di bahkan tidak pernah menyebut namaku sekalipun.

Dia bahkan tidak mengirimiku sebuah chat apapun padahal aku sudah berada di grup yang sama dengannya.

Terkadang aku selalu berfikir untuk mengechatnya duluan. aku tidak malu kalau aku yang mengecanya deluan, tapi yang kutakutkan adalah jika aku mengechatnya apakah dia akan membalasnya? Itulah hal yang tidak

Terkadang aku merasa tidak semangat untuk les, akan tetapi jika aku sudah sampai di sana dan  melihat sosok pangeran ku itu aku menjadi semangat kembali ingin aku hadapi.

“ dia hanya memberiku harapan.”

Hari ini adalah hari rabu  jam pertama adalah jam bahasa Indonesia. aku tidak ikut latihan PMR jadi aku tidak datang bersama dengan kiki dan khusnul

Aku datang jam 15.20 aku terlambat lima menit. Saat aku masuk ke kelas aku kaget melihat rezy yang sudah ada di jam pertama
Ini adalah pertama kali ku melihat rezy datang di jam pertama dan menggunakan  baju santai yang dimana dia mengguakan baju kaos garis-garis putih biru dan mengguna celana pendek hitam.

Dia terlihat lebih tampan dari biasanya, sehingga aku tambah menyukainya.
Rezy selalu terlambat masuk les, di karenakan jam pulang sekolah nya agak lama dari jam pulang sekolah ku itu juga sebabnya rezy selalu datang dengan menggunakan seragam sekolahnya.

Informasi ini kudapatkan dari kiki dan khusnul. Entah dari mana dia mendapatkannya aku hanya akan mempercayai perkataannya.

“ eh van, udah datang.” Kata kak tentornya

“ iya kak, maaf telat.” Jawabku, yang dimana mataku ter arah ke semua orang yang ada di kelasku.

Semua orang yang di kelasku melihatku, jadi aku juga melihatnya termasuk rezy yah.

“ ya sudah kamu langsung duduk saja.” Kata kak tentor yang menyarankan ku untuk duduk di bangku yang kosong.

“ iya kak “ jawab ku

Mataku ter arah dengan bangku kosong yang berada di tepat di samping rezy. Hanya itu satu-satunya bangku yang kosong.

“ ohh tidak, kenapa harus di samping rezy.”

“ van ngapain bengong di situ? Kamu duduk gih bangku di sampingnya rezy hmhm” kata khusnul sambil berdehem.

“ iyaa.” Jawabku

Aku menuju di bangku tersebut. Perasaanku campur aduk ada rasa senang dan juga gelisah

“ aku sangat senang tapi ini benar-benar tidak nyaman.”

“ cie..cie sampingan duduk.” Goda khusnul ke padaku

Yah semenjak aku masuk di tempat les khunul selalu saja menggodaku dengan rezy. Sehingga seisi kelas juga terkadang ikut menggodaku..

“ apaan sih. “ jawabku yang malu

Semua seisi kelas menertawaiku karena wajahku memerah. Akan tetapi, seperti biasanya Rezy hanya sibuk dengan game online yang di mainkannya sehingga tidak ada waktu untuk dia melakukan hal yang tidak penting .

“ sudah..sudah, karena kamarin kita sudah kuis sekarang kita akan melakuka games rantai kata.” Kata kak tentor  yang bersemangat.

“ yess.” Semua seisi kelas merasa senang.

“ jadi sekarang, kalian berbaris memanjang kebelakang. Sebelah kan barisan cewek lalu sebelah kiri barisan cowok. Kursinya di bariskan juga yah, jadi kita main sambil duduk. Sekarang atur barisannya kaka kasih 3 menit. “ ucap kak tentor yag memberi aba-aba

Aku secara acak mengambil barisan tempat duduk ke dua, karena aku suka nomor dua hehehe.

Pada saat laki-lakinya sibuk mengambil barisan, tak kusangka tiba-tiba rezy juga mengambil barisan kedua tepat di sampingku.

“ oh tidak kenapa harus di sampingku lagi, aku benar-benar grogi dan merasa tidak nyaman walaupun di dalam hatiku terasa senang”

“ Wah rezy ngambil posisi di samping vanesa nih cieeee “ kata kiki ke rezy

“ ngapapakan? “ Tanya rezy tapi arah matanya kepadaku.
Aku merasa seakan dia berbicara ke padaku. Tapi aku hanya diam melihatnya

“ kamunya nggapapa, tapi vanesanya yang kenapa-napa.”  Kata rafli yang juga ikut mengganggku.

“ lah, kok aku? “ kataku ke rafli.

“sudah-sudah, game nya kita lanjut.” Kata tentor

Gamenya berjalan dengan lancar, tim perempuan yang menang dan tim laki-lakinya kalah karena terdapat kecurangan dalam timnya.

Di pelajaran kedua kami kembali belajar seperti biasanya tidak ada lagi games yang di lakukan.

Kami pulang seperti biasanya aku pulang naik angkot. karena khusnul membawa motor, kiki meminta tumpangan ke khusnul.
Dan kali ini rezy pulang membawa motor. Sebenarnya rumah rezy tidak jauh dari sekolahku dan  itu berarti rumahnya ke tempat les pun tidak jauh.

Dia pulang tanpa memandangku atau melihatku, aku hanya bisa menatap punggung nya yang berada di kejauhan setiap waktu.

Dan tak terasa hari berlalu begitu cepat bagaikan sungai yang mengalir, aku bahkan belum bisa menggapainya.

Temporary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang