Bodoh.

21 3 3
                                    

Mereka pernah bilang, bahwa menjadi kuat adalah salah satu jalan keluar yang paling ampuh ketika kamu sedang lemah. Entahlah, menurutku itu sebuah omongan kosong belaka. Sampai saat ini aku pun tak mengerti mengapa aku sanggup dan bisa melewati suasana yang sama hampir setiap harinya, walau aku juga sadar bahwa ini bisa aku ubah.

Memutuskan hati untuk jatuh padamu bukanlah pilihanku, ini pilihan hatiku. Apq kamu sanggup menyalahkan hatiku? Bahkan aku saja pun ingin marah, andai hatiku bisa aku keluarkan lalu berkata "Ayolah pria kekar, jangan seperti ini, kau pecundang". Tapi dia hanya terdiam.

Entahlah, ini semua berawal dari hal yang memiliki awal. Hanya kebetulan berjumpa di organisasi yg sama. Memerhatikan kondisi sekitar tanpa mengira bahwa sesuatu akan tercurah. Sebuah perasaan kagum yang mungkin akan menjalar sebagai sebuah perasaan lain yang masih abstrak bentuknya. Lalu aku bercerita dengan temanku yang lainnya, mereka berkata aku aneh.

Memerhatikan seseorang yang tak memerhatikanku, mengagumi seseorang yang sesungguhnya aku belum mampu menyelidiki seluk beluk kehidupannya. Tapi mereka lupa, ini bukan aku, ini hatiku.

Mengapa orang-orang tak pernah memahami apa arti sebuah pengagum? Apalagi seorang pengagum rahasia. Sebenarnya orang yang dikagumi sangat senang memiliki seorang pengagum, tapi aku tak sanggup untuk berkata bahwa aku mengagumi dia yang aku kagumi. Dia sangat lucu, baik, tidak suka menonjolkan apa yang dia miliki, kerasa kepala, tidak suka dipaksa dan dituntut. Namun aku tak perduli, ketika rasa kagumku lebih besar dari rasa mereka yang mengaggap bahwa aku sudah tidak dijalurku lagi. Lantas aku harus berbuat apa?

Terserahlah, kalian mungkin tak mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang pengagum, atau mungkin saja kalian tau namun kalian memungkiri untuk tak mengagumi dari pada merasakan sakit. Apa bedanya? Mengagumi tak mengagumi berakhir sakit, maka kagumi saja. Ini hanya masalah waktu. Terkadang rasa sakitmu akan berbalas buah manis, atau bisa saja kebalikannya. Waktu memang tak bisa berbicara, namun aku masih tetap heran kenapa dia bisa menjawab.

Karya yg tidak beraturan ini akan dibaca oleh mu? Haha mana mungkin, berharap tinggi dan dilempar begitu saja....

sad :p

Kepada kamu yg terlalu cerdik menghindariku, atau aku yang tidak becus mencarimu? Ah sudahlah ini sudah menjadi resiko pemuja rahasia.

Selamat malam, jangan lupa bahagia ya!
Salam hangat dariku; Pemuja rahasia mu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bodoh. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang