BISA DIPESAN DI SHOPEE.
Status Fariz yang awalnya adalah senior Ashel saat SMA, kini berubah jadi atasan di kantor setelah lima tahun berlalu.
Pertemuan Ashel dan Fariz membuat Ashel jatuh cinta. Tapi sifat Fariz sulit ditebak, membuat Ashel jadi s...
Akun itu yg bikin aku merasa wajib update malam ini.
Chapter 51 bahkan bisa tembus seribu komen hanya dalam hitungan jam. Buseeed. Salut aku.Kalian keren
.........
Kenalan dulu yuuk, Ini Ashel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantik ga?
...............
Seorang cowok menghadang langkah Ashel, membuat Ashel melangkah ke samping untuk menghindari. Anehnya, cowok itu ikutan melangkah ke samping.
Ashel mendongak menatap wajah cowok jangkung itu. Ashel kira yang sekarang ada di hadapannya adalah Fariz, tapi ternyata si mulut resek alias Ben. Manik mata Ashel berputar sebentar menatap sekeliling, entah bagaimana ceritanya dia sekarang sudah berada di lorong samping gudang. Bukannya tadi dia di koridor depan ruang kerjanya?
Ini nih efek galau, jalan pun bisa belok-belok, entah kemana arahnya. Bahkan Ashel baru sadar sudah berada di tempat paling sepi setelah beberapa detik di sana.
"Ashel!" panggil Ben.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Ashel agak bingung.
"Justru aku yang tanya, kamu ngapain di sini? Ini wilayah para lelaki karyawan gudang. Mau ngapain kamu di sini? Nyari laki-laki, hm?" goda Ben dengan pandangan nakal dan alis yang terayun naik turun.
Ashel mulai merasa tidak nyaman. Inilah yang paling ia benci. Dengan digodain, rasanya ia dipandang rendah.
"Bisa temenin aku sebentar?" tanya Ben.
"Banyak yang harus kukerjakan. Awas minggir!" ucap Ashel dengan gigi menggemeletuk. Ashel membalikkan badan dan beranjak pergi. Namun langkahnya terhenti. Ben berdiri menghadang tepat di hadapannya.
"Tunggu!" seru Ben.
Ngapain lagi sih nih cowok? Ngebet banget? Pikir Ashel. Ashel pun menghargai Ben dan menunggu apa yang akan dikatakan lelaki itu.
