STORY : 6

944 131 20
                                    

Seluas mata memandang, Sehun hanya melihat ruangan dalam keadaan gelap. Di beberapa bagian benda, banyak sekali debu, tanda tidak ada yang mengurus ruangan ini. Walaupun kecil, rumah ini seharusnya terlihat minimalis dan menarik karena Sehun melihat warna cat klasik yang terlihat mulai mengelupas karena udara lembab di rumah ini. Bisa ia pastikan, pemiliknya tidak pernah membuka jendela kamarnya barang sekali saja.

Untuk pertama kalinya, Sehun memasuki rumah Sohyun. Kosong dan hampa adalah kesan pertama Sehun saat melihatnya. Gadis itu kini sudah boleh pulang setelah tiga hari berada di rumah sakit. Kyungsoo juga turut menemani Sohyun. Ketika masuk pintu, Sehun bisa melihat langsung dapur Sohyun yang minimalis, dan tentu saja kamar Sohyun yang tidak memiliki pintu. Sisanya adalah meja kursi yang ada di bagian ruang tengah. Lebih dari itu tidak ada.

"Sudah berapa lama kau tinggal di sini?" tanya Sehun.

"Tiga tahun," jawab Sohyun, "Sebelumnya aku tinggal di rumah yang tidak jauh dari sini. Pemiliknya mengusirku karena aku tidak punya uang untuk membayarnya."

Sehun menganggukan kepalanya. Pria itu hendak membuka tirai rumah Sohyun, namun suara Sohyun menghentikan gerakannya.

"Aku tidak suka ada cahaya di rumahku," ujar Sohyun.

Sehun menghela nafas, "Kau harus berubah sekarang, Sohyun. Jika kau masih melakukan kebiasaan lamamu, itu tidak akan baik untuk kesehatanmu." Sehun pun membuka tirai itu dan Sohyun hanya diam. Matanya menyipit. Untuk pertama kalinya selama tiga tahun di rumah ini, Sohyun baru melihat keadaan rumah kecilnya yang dimasuki sinar matahari.

Sehun juga mengecek lampu rumah Sohyun yang ternyata sudah putus di ruang bagian dalamnya.

"Ini rumah kontrakan bukan?" tanya Sehun lagi dan dijawab Sohyun dengan anggukan. Pria tampan itu menganggukan kepalanya pelan.

"Kalau begitu kau harus pindah dari sini," ujar Sehun membuat Kyungsoo membelalakan matanya.

"Kenapa Sohyun harus pindah?" tanya Kyungsoo. Ada nada tidak suka terdengar dari ucapannya.

"Keadaan rumah ini sudah sangat tidak layak. Jika Sohyun ingin bisa lebih baik, maka ia harus tinggal di lingkungan yang sehat pula."

"Bagaimana dengan sisa uang kontrakannya?" tanya Sohyun memandang Sehun, "Jika aku pergi lagi kali ini tanpa membayar sisanya, pemilik kontrakan ini tidak akan tinggal diam. Wanita tua itu sangat menyeramkan. Ia bisa mengejarku hingga ke ujung dunia."

"Aku akan membayarnya," jawab Sehun membuat pendengarnya terkejut, "Tapi dengan syarat kau mau pindah ke tempat yang lebih baik."

Sohyun menghela nafas dan ia mulai membereskan pakaiannya dari dalam lemari, menuju tasnya.

"Baiklah, aku akan pindah. Tapi aku ingin tempat tinggal yang tenang dari keramaian," jawab Sohyun.

Sehun menganggukan kepalanya, "Akan aku carikan." Pria itu pun beralih pada Kyungsoo, "Bagaimana menurutmu?"

Kyungsoo hanya diam. Jujur ia tidak mau Sohyun pindah karena rumahnya akan semakin jauh dari tempat tinggal Kyungsoo. Pria Do itu sempat berpikir bahwa ia juga ingin pindah, mencari rumah di dekat rumah Sohyun. Namun tentu itu akan jauh dari tempat kerjanya yang notabene sudah ramai akan penduduk di lingkungannya. Kyungsoo menghela nafas. Untuk kesehatan fisik dan mental Sohyun, pria itu juga harus rela membiarkan Sohyun pindah.

"Terserah pada Sohyun," jawab Kyungsoo, membuat Sohyun menoleh padanya dan tersenyum senang.

"Terima kasih, Kyung," jawab Sohyun. Well, ini pertama kalinya Sehun melihat Sohyun tersenyum seperti itu.

Sehun menganggukkan kepalanya, "Hari ini aku akan mencari tempat tinggal. Jika ketemu, sore ini kau bisa langsung pindah. Jika tidak, mungkin lusa."

You Are My Sunshine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang