Salju yang menggunung di tepian jalan dan orang-orang yang sibuk mengeratkan mantelnya menjadi pemandangan yang ku saksikan sejak dua jam yang lalu. Sepertinya musim dingin mulai memasuki puncaknya.
Tanganku lalu menggapai cangkir berisi coklat panas yang sudah dingin. Menyesapnya lagi, demi menenangkan cacing di perutku yang sudah mulai berdemo meminta jatahnya.
Ku lirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tanganku, lalu ku hembuskan nafas dengan kasar. Mau sampai berapa jam lagi aku menunggunya?
Detik berikutnya bergulir dengan cepat. Emm... Apakah aku pergi saja yaa? Lebih baik aku di rumah bergelung di depan tv dengan selimut tebal kan?
Atensiku teralihkan ketika pintu depan cafe terbuka dengan sedikit keras, menandakan orang yang membukanya sedang terburu-buru. Nafasnya memburu, terlihat dari dadanya yang kembang kempis tak karuan. Rambutnya sedikit basah, efek menerobos salju yang sedang turun di luar sana.
Di balik pintu, tampaklah seorang namja tampan sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Sorot matanya tajam, lantas sorotnya melembut ketika pandangannya menemukan keberadaanku. Senyum secerah matahari mengembang setelahnya. Dia lalu menghambur ke arahku. Masih dengan deru nafasnya yang tidak beraturan.
"Kau sudah lama yaa disini?" dia membuka percakapan ini sambil mengatur nafasnya.
"Kau pikir saja sendiri" jawabku malas.
"Eyy... Maafkan aku, Jung Yoora..." sesalnya.
Hei tuan Jung Hoseok, suamiku yang menyebalkan, kau pikir enak hah menunggumu sampai tiga jam disini? Kau pikir aku tidak mengantuk dan kedinginan?
Ingin sekali aku meneriakan kata-kata tersebut. Tapi entah kenapa mulutku tersumpal begitu saja ketika melihat matahariku itu mengusap wajahnya dengan kasar lalu salah tingkah sendiri.
Oohh... Tidaakk... Tidakk... Jika dilihat dari dekat, wajahnya sangat kusut, aku yakin dia tak mandi sejak kemarin, kantong mata juga menghiasi wajah tampannya itu.
"Kau sudah makan?" suaraku melembut, memberikan kode untuknya bahwa aku sudah tak marah lagi.
"Eh? Belum... Hehe..." dia tersenyum penuh kemenangan, tahu bahwa aku tak pernah bisa marah kepadanya.
"Mau ku pesankan coklat hangat dan bubur untukmu? Ku pikir lambungmu butuh sesuatu yang lembut karena tak diisi dari kemarin"
"Woaahh... Kenapa kau selalu bisa menebakku, Jung Yoora?" dia menyubit hidungku gemas.
"Isshh... Emm... Karena aku istrimu" aku balas mencubit hidungnya gemas.
Detik berikutnya, kami tenggelam dalam obrolan ringan dan hangat, seperti apa yang dilakukan Hoseok tadi pagi, sampai cerita mengenai kaos Hoseok yang robek karena tersangkut paku di studionya.
Maklum, kami tak bertemu selama satu minggu, karena jika dia sedang ada proyek membuat lagu, dia memilih lembur di studionya. Letak studio Hoseok lumayan jauh dari rumah kamu.
Selepas makan siang yang kesorean itu, aku diajak untuk ke studionya. Masih kangen katanya. Padahal kalau boleh memilih aku ingin pulang saja, badanku sedikit lemas. Tapi... tak apalah. Toh aku masih kangen dengannya. Hehehe.
Ketika sampai di studionya, aku di sambut dengan berbagai kertas yang berserakan di mejanya. Beberapa cup kopi juga tergeletak di tempat sampah. Walaupun di meja Hoseok banyak kertas berserakan, tapi dia lumauan menjaga kebersihan tempat ini. Aku lalu duduk di karpet berbulu miliknya. Mengamati gerak geriknya ketika menuliskan entah apa itu di kertas.
Greb.
Entah apa yang ada di pikiranku, aku memeluk Hoseok dari belakang. Dia sedikit kaget, tapi ketika menyadari aku yang memeluknya, dia tersenyum hangat lalu menggenggam tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Cake [End]
FanfictionKue itu manis kan? Iya, manis. Seperti kisah di bawah ini Ceritanya OneShoot aja per membernya. Cast: Kim Namjoon Kim Seokjin Min Yoongi Jung Hoseok Park Jimin Kim Taehyung Jeon Jungkook Start: 18 Nov 2018 End: 17 Feb 2019