Minsung Oneshoot Collect

MANTAN.?

Jisung sedang duduk santai memangku gitar ditengah kerumunan teman-temannya ketika seseorang datang mengetuk pintu kelas yg membuat daehwi berteriak nyaring mendengungkan telinga.

"Sung, dicariin bang mantan.!!" teriaknya, cukup menggema diantara bisingnya nyanyian paduan suara kelas yg risuh.

Menyarahkan gitar pada pangkuan hyunjin, jisung melangkah menghampiri daun pintu. Membuat sahutan jahil teman-teman kelasnya semakin menjadi.

"kenapa ka.?" meskipun mereka tidak lagi dalam ikatan, jisung tetap menjunjung tinggi rasa hormat dan menghargai.

Tidak ada rasa benci, jisung hanya bersikap layaknya adik kelas pada senior.

"kamu belum sarapan.?"

"udah ko."

"kaka tau kamu bohong, dimakan ya. Ini dari mama."

Minho melenggang pergi setelah menaruh tupperware diatas telapak tangan jisung. Sementara pemuda tupai itu kembali masuk kedalam kelas dengan wajah tertekuk.

-buk-

Kotak makan itu terlempar begitu saja kepangkuan hyunjin.

"kerad sung."

"berisik.!!"

"ngapain dia.?"

"au."

"lo bete banget ama dia kek nya."

"bawaan orok kali."

Jisung melempar death glare pada daehwi karena kalimat terakhir yg terlontar dari mulutnya, Sontak membuat kawannya itu terbahak bahagia.

"makan nih sung."

"kenyang."

Hyunjin membuka tutup tupperware itu dengan perlahan, membuat manusia-manusia lapar sekelilingnya menggerakan hidung begitu mengendus bau makanan.

"yakin nih sung.?,cheescake ini."

"gue kenyang hwang."

"gue bagi anak kelas yak.?"

"hm.."

Seharusnya minho tahu bahwa jisung tidak semudah itu ditaklukan. Dia memang baik, dengan sikap dan hatinya yg tulus. Minho saja yg dengan kurang ajar menyia-nyiakan kasih sayang tulus pemuda Han itu.

"segitu parahnya kesalahanku sampe ga termaafkan.?"

Jisung mendongak, menatap minho dengan keryitan di dahi.

Jam istirahat, setelah insiden minho menemui adik kelasnya itu dua hari lalu. Jisung memberanikan diri mendatangi gudang belakang berniat mengembalikan tupperware milik dominan itu.

Namun, rasanya tak cukup bagi minho hanya sekedar menatap sang mantan kekasih. Mereka butuh bicara.

"kaka minta maaf."

"jisung gapernah nyalahin siapapun."

"engga secara langsung, tapi sikap kamu yg bicara."

"fikir dulu, gimana sikap kaka dulu."