Dongeng Yang Indah, Telah Dihancurkan

4.8K 90 1
                                    

Arini masuk ke apotik dan menuju kasir. "Mbak ada obat demam?" Tanya Arini pada kasir. "Oh iya ada mbak, silahkan tunggu sebentar" Jawab kasir itu ramah.

Arini pun duduk disamping Meirose. Namun mereka sama-sama tidak kenal. Arini tersenyum pada Meirose, Meirose juga membalas senyuman Arini. "Lucu banget" Kata Arini sambil mengelus-elus Akbar.

"Mbak obatnya sudah siap" Kata kasir itu. "Terima kasih" Ucap Arini. Lalu Arini berjalan keluar, disaat Arini masuk kemobil, Pras kembali ke apotik setelah mengambil uang.

Pagi harinya, saat Asisten Rumah Tangga Arini sedang mencuci baju Pras, dia menemukan sebuah surat di saku celananya Pras.

"Bu, ini saya menemukan surat disaku celananya Den Pras" Ucapnya. "Matur suwun Mbok" Jawab Arini. Arini lalu membuka surat itu, dan ternyata itu adalah nota pembelian obat di apotik. Arini bingung karena dia tidak merasa menyuruh Pras membeli obat. Arini pun menelfon nomor dokter yang tertera di nota tersebut.

"Selamat pagi" Ucap Arini.

"Iya, selamat pagi. Ada yang bisa dibantu?"

"Maaf, apa ada obat untuk Akbar Muhammad Prasetya?" Tanya Arini.

"Maaf, Mbak darimana?" Tanya dokter tersebut.

"Saya dari apotik, kebetulan kemarin obatnya ada yang terlupa, jadi saya berencana mau mengirimnya sekarang, saya boleh minta alamatnya?" Arini berbohong karena jika dia jujur maka dokter tersebut pasti tak mau memberitahu. "Iya, sebentar mbak" Jawab dokter tersebut.

Sementara di rumah Meirose, Meirose bingung karena Akbar sakit.

"Panasnya nggak turun-turun sejak tadi malam" Ucap Meirose dengan gelisah.

"Tiap setelah imunisasi, bayi selalu panas badannya. Akbar tidak perlu obat lagi, karena obat yang paling alami adalah Air Susu Ibunya" Ucap Pras menenangkan.

Tiba-tiba telefon rumah Meirose berdering. "Can you get that?" Tanya Meirose. Pras pun lalu mengangkat telefon tersebut.

"Halo, Assalamu'alaikum" Ucap Pras. Ternyata yang menelfon adalah Arini. Arini menghela nafas panjang dan meneteskan air mata. Hatinya terasa hancur, apakah benar bahwa Pras telah menghianatinya? Pertanyaan itu yang kini berada dibenaknya.

"Halo?" Ucap Pras lagi. Arini hanya diam. "Siapa Mas?" Tanya Meirose diseberang telfon. Arini langsung terkejut setelah mendengar suara wanita yang sedang bersama Pras, Meirose. Arini lalu menutup telefonnya.

Tanpa berfikir panjang, Arini langsung melacak alamat yang diberikan dokter tadi. Air mata perlahan keluar dari diri Arini. Surga yang telah dia bangun bersama dengan Pras, apakah harus berakhir sampai disini?

Setelah sampai di rumah Meirose, Arini berhenti didepan rumah tetangga Meirose, karena Arini penasaran dan ingin melihat secara langsung. Dan ternyata mobil Pras berada dirumah itu. Arini hanya melihat dari dalam mobil. Terlihat Pras keluar dari rumah tersebut, dan akan masuk ke dalam mobil.

Saat Arini hendak menelefon Pras, seorang wanita, yaitu Meirose keluar dari dalam rumah. Sontak Pras pun langsung mencium Meirose dan Akbar. Niat Arini yang menelefon Pras pun tidak jadi, karena dengan langsung Arini menjatuhkan handphone-nya. Ternyata benar selama ini Pras telah menghianatiku? Pernyataan dalam hati Arini.

Setelah Pras pergi, Arini langsung datang ke rumah Meirose. Meirose yang hendak masuk ke dalam rumah pun bingung, siapa yang datang.

Meirose mempersilahkan Arini masuk. Dan Arini memperkenalkan dirinya, sontak Meirose kaget dan tidak enak hati pada Arini. Arini memandangi foto pernikahan Pras dan Arini yang terpasang di ruang tamu Meirose.

Meirose datang dengan minuman. "Sudah berapa lama kalian menikah?" Tanya Arini dengan pura-pura tegar.

"Sejak Akbar lahir" Jawab Meirose dengan perasaan tidak enak dan sedih.

"Apa? Jadi selama ini kamu dan suamiku berzina?" Arini meninggikan suaranya. Kekecewaan dalam hatinya tak bisa terbendung lagi.

"Bukan seperti itu Mbak, Akbar bukan daging Mas Pras, saya bertemu Mas Pras....."

"Apapun itu, pada kenyataannya kamu telah menikah dengan suamiku!" Ucap Arini.

Meirose hanya diam. Lalu dia menghampiri Arini dan memegang tangannya.

"Mbak, Mas Pras telah menghentikan usaha saya untuk bunuh diri, He saved my live. Dan sekarang Mas Pras mengajarkan saya tentang agama....."

"Dengan cara menikahi kamu?" Arini melepas pegangan tangan Meirose. Meirose hanya diam.

"Hebat kamu! Hebat!" Ucap Arini membentak pada Meirose.

"Saya tau Mbak marah, saya siap untuk dikatakan sebagai perebut suami orang...."

"Ya pasti!" Ucap Arini memotong perkataan Meirose. "Dan satu hal yang kamu tau, kamu telah berhasil menghancurkan dongeng saya, hanya untuk menghidupkan dongeng kamu!" Ujar Arini. Lalu Arini berlari keluar, masih dengan air mata di pipinya.

Didalam mobil Arini menangis sejadi-jadinya, Tak percaya dengan kenyataan yang dia terima. Suami yang dibangga-banggakan rela menghianatinya. Dongeng Surga yang indah yang telah dibangun olehnya dan Pras telah hancur.

Surga Yang Tak DirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang