Konstelasi (Hug Me)

7. Senin

"And at first you thought you could keep it to yourself. At first you thought you could handle it, that you needn't tell them because you know the feeling would eventually fade. You thought you could get over it but little did you know that you wouldn't." - Kyle Olivar

***

Susah nggak sih menutupi perasaan yang hanya kalian sendiri dan lima buah buku diary kecil yang tahu? Jika Rasi yang harus menjawabnya pasti akan dia jawab susah.

Rasa sakit kehilangan Farel dan Viona--kedua sahabatnya di Jakarta--masih jelas terasa sampai detik ini. Rasa sakit itu kadang sering membuat Rasi termenung, berakhir berandai-andai.

Andai waktu bisa diputar ulang. Andai Rasi bisa menahan perasaannya sendiri. Andai Farel ataupun Viona juga bisa menahan perasaannya masing-masing, mungkin mereka tidak berakhir kehilangan satu sama lain seperti sekarang.

Rasi sangat menyayangi keduanya, sama besar seperti sayangnya terhadap Rion, Tetha juga Tares. Tapi dulu, Rasi juga sangat mencintai Farel, sama besar mungkin seperti dia sekarang mencintai Rion.

Debaran jantungnya, rasa hangat diseluruh tubuhnya, sensasi kupu-kupu berterbangan dalam perutnya, semua yang Rasi rasakan setiap berada di dekat Farel, sekarang sama persis terasa saat Rasi berada di dekat Rion.

Rasi tidak ingin kehilangan lagi. Tidak ingin menambah penyesalan lagi. Tidak ingin menambah rasa sakit lagi.

Untuk itu, Rasi memilih diam dan akan terus diam, sampai perasaan itu perlahan pergi. Entah kapan, Rasi tidak peduli.

Diary satu-satunya teman Rasi bicara. Diary kan memang penyimpan rahasia terbaik dari pada manusia manapun. Diary juga mengerti dirinya karena hanya akan diam saat dia bercerita. Diary tidak suka meremehkan seperti manusia, seperti Viona dan Meita. Diary tidak akan bicara, "tinggal ngomong aja kok dibikin ribet,", "ngomong dong, gimana dia bisa tau. Emang dia peramal," atau "ih greget tinggal bilang juga!"