Anastasia menatap tajam ke seluruh sudut ruangan. " Ayo kita mulai, " kata Anastasia dengan nada serius. Dengan sigap dan bersemangat, Anastasia pun membersihkan seluruh rumah. Ia sangat menikmatinya karena ia sadar bahwa nanti ke depannya di rumah inilah ia akan menghabiskan banyak waktu. Jadi ia juga merasa bertanggung jawab terhadap rumah itu.
Setelah selesai, Anastasia memasuki kamarnya. Ia memasukkan semua pakaian yang ia bawa ke dalam lemari. Namun sesaat, Anastasia tersenyum melihat pakaian-pakaian yang sudah dari tadi tergantung dilemari itu. Pakaian-pakaian baru yang Yudha belikan.
" Om Yudha...., dia emang bener-bener baik, " ucap Anastasia sambil tersenyum.
Lalu Anastasia pun menutup lemari itu dan merapikan barang-barangnya yang lain.
Nirwan keluar dari ruangannya dengan wajah pucat dan terburu-buru. Dibelakangnya ada Maarcella dan Sista yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Nirwan yang sudah pergi jauh dari mereka.
" Dasar penakut! " ejek Marcella.
" Ya udah ya kak, aku pulang dulu. Aku mau istirahat di rumah. " Sista izin pamit.
" Oh ya udah. Kamu hati-hati ya! "
" Iya. Oh ya kak, inget kakak harus semangat! Kita harus bisa menciptakan perubahan di sekolah ini! "
" Iya, semangat! "
" Oh ya kak, apa kegiatan pertama untuk murid-murid baru? " Sista mulai penasaran.
" MOS pastinya. " Marcella terlihat sangat yakin.
" Yang sudah dipersiapkan dengan sangat baik oleh tim OSIS sekolah kita. " Marcella terlihat begitu bangga.
Sista hanya tersenyum.
Nirwan kini berada di toilet. Ia sedang mencuci mukanya diwastafel. Ia merasa lebih segar untuk sesaat. Namun saat ia melihat cermin didepannya dan menyadari kalau ia hanya sendirian, ia mulai merasa takut lagi.
Nirwan jadi parno sendiri. Ia bener-bener takut kalau arwah ayahnya akan menampakkan diri dihadaapannya. Nirwan pun langsung berlari keluar dengan ketakutan. Karena gak ngeliat-liat jalan, ia pun tertabrak dengan Sam.
" Aduh Sam, kamu tuh gimana sih? Liat-liat dong kalo jalan! " Nirwan malah ngomelin Saam.
" Kan bapak yang nabrak saya. " Sam jadi bingung sendiri.
" Bikin saya jantungan aja kamu ini! " Nirwan pun langsung pergi begitu aja.
" Gak jelas banget sih Pak Nirwan. Dia yang nabrak juga. " Sam jadi ngedumel sendiri.
Lalu datanglah Mario dan Jack.
" Ketua OSIS, ada apa nih? Kok kayaknya sewot gitu? " tanya Jack.
" Itu Pak Nirwan, dia yang naabrak gue malah gue yang diomel-omelin! " Mendengar jawaban Sam, Mario dan Jack langsung ketawa.
" Yee, malah ngetawain gue lagi lu pada! " Sam mulai jengkel.
" Abis kocak banget! Pagi-pagi loe udah kena semprot. " Jack masih terus ngeledek Sam.
" Udah deh gak usah ngomongin itu lagi! " Sam jadi makin bete karenanya.
" Oh ya, soal MOS gimana? Semuanya udah beres? " Mario mulai ganti topik pembicaraan.
" Oh kalo itu tenang, semuanya udah beres! Siapa dulu dong ketua OSISnya? " Sam malah narsis sekarang.
" Bagus deh kalo gitu, " tambah Mario.
" Taapi inget, kalian juga harus nyiapin diri. Sebagai anggota OSIS yang baik, kalian harus nunjukkin kemampuan dan sikap profesional kalian. " Sam, sang ketua OSIS, mulai memberikan nasihat pada bawahannya.
" Wuih, berat banget tuh bahasanya, " celetuk Jack.
Mario pun langsung ketawa.
" Loe bercanda mulu sih dari tadi Jack! Serius dong! Gue gak main-main nih! " Sam berusahaa menunjukkan sikap tegassnya.
" Oke-oke, gue serius, " kata Jack sambil menahan tawanya.
Namun saking gelinya, Jack pun ketawa lagi. Sam bener-bener emosi ngeliatnya.
" Jaaack! " teriak Sam penuh amarah.
Jack pun langsung melarikan diri.
" Eh Jack, sini loe! " Sam pun mengejar Jack.
" Apa itu yang disebut sebagai anggota OSIS yang baaik? " Mario bener-bener gak habis pikir dengan tingkah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls Story
FanfictionKisah tentang enam orang cewek yang dipertemukan oleh takdir, bertemu di sebuah sekolah seni ternama di Jakarta, Famous Art High School. Di sekolah itu, mereka mengalami banyak pengalaman baru dan menarik. Mereka pun mulai bersahabat dan slalu bersa...