Part 9💜

6.4K 339 8
                                    

Sebelum baca, vote dulu yah teman-teman.

Happy reading all💕

****
Di penantian luwahan rasa
Teguh satu pilihan
Memenuh separuh napasku
Dalam mahabbah rindu
****

Adnan pov

Malam ini aku dan keluargaku akan datang kerumah perempuan yang di jodohkan denganku. Dan malam ini aku akan mengkhitbahnya sesuai dengan permintaan umiku. Entah apa yang akan terjadi seterusnya aku hanya menyerahkan semuanya kepada Allah. Aku cuma takut jika perempuan itu tidak menerimaku, pasti orang tua ku sangat kecewa.

Sepuluh menit yang lalu kami sudah sampai di rumah teman umiku. Selagi menunggu anak teman umiku keluar, dua keluarga ini berbincang-bincang. Aku cuma diam saja mendengarkan, saat mereka menanyaiku barulah aku menjawab. Tiba-tiba ponselku berbunyi dan ku lihat nama di layar itu ternyata sekretaris di kantorku, akupun pamit untuk mengangkat telpon.

Saat aku selesai berbicara di telpon, akupun kembali masuk kedalam. Ketika aku masuk semua mata tertuju padaku terutama seseorang perempuan yang sekarang duduk di samping teman umiku itu yang ku ketahui namanya tante Rani. Dan tunggu, perempuan itukan yang kemaren aku jumpai. Aku sangat terkejut melihatnya dan kulihatpun dia juga seperti itu melihatku. Sampai suara umiku membuyarkan keterkejutan kami.

Author pov

"Adnan sini nak duduk." ucap Fiza menyadarkan lamunan Adnan.

"Eh..iya mi." ucap Adnan dan duduk di tengah-tengah orang tua nya.

"Kelihatan dari tatapan kalian tadi, sepertinya kalian saling kenal?" tanya Ibrahim abi Afifah melihat keterkejutan mereka tadi.

"Mm...itu..kami hanya pernah bertemu di kampus om." jawab Adnan gugup.

"Kalau begitu bagus dong, kalian hanya tinggal saling mengenal lebih dalam lagi." ucap Fiza umi Adnan yang di jawab hanya senyuman oleh Adnan.

"Yaudah, kalau gitu bisa kita mulai saja acaranya. Kalian pasti tau tujuan orang tua di sini ingin menjodohkan kalian berdua. Jadi saya hanya ingin bahwa nak Adnanlah yang akan bicara maksud dan tujuan datang ke rumah ini." ucap Ibrahim panjang lebar.

"Mm...bismilah, baiklah saya akan menyampaikan maksud dan tujuan saya dan keluarga saya datang kemari yaitu ingin mengkhitbah putri bapak  yang bernama Afifah Azahra sebagai isatri saya. Yang akan nantinya menemani saya di kala senang maupun susah dan yang akan menyempurnakan separuh agama saya yang kurang." ucap Adnan panjang lebar dengan keyakinan di dalam hatinya.

"Kalau saya sudah jelas menerimanya, karena memang ini adalah rencana keluarga kita yang ingin menjodohkan kalian berdua. Tapi sayapun tidak bisa mengambil keputusan yang sepihak, karena saya akan menyerahkannya kepada putri saya Afifah apakah dia menerimanya atau tidak." jawab Ibrahim dengan keputusannya.

Afifah pov

Saat mendengar abi berbicara seperti itu, rasanya aku ingin menghilang saja dari hadapan mereka. Karena aku gak sanggup dengan apa yang akan ku jawab nantinya.

"Jadi bagai mana sayang, apakah Afifah menerima perjodohan ini?" tanya tante Fiza kepadaku.

Aku masih saja menundukkan kepalaku, dan saat ku rasakan genggaman di tanganku ku lihat umi tersenyum manis kepadaku. Aku tidak mungkin mengecewakan kedua orang tuaku yang sudah membesarkanku dari kecil. Ku tarik nafas dalam-dalam dan ku hembuskan, aku melihat mereka semua yang sudah menunggu jawaban dariku.

Istikharah Cinta MemanggilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang