+uno

3.4K 586 109
                                    

Suasana sore hari ini cukup ramai entah memang biasa seperti ini atau tidak, pemuda bersurai hitam ini tentu tidak peduli. Bahkan saat pemuda itu hendak pulang, jalanan sangat ramai, orang-orang layaknya tergesa.

Apa ada acara penting? Gumamnya mengendikkan bahu dan tetap melanjutkan perjalanan.

Sebelum kembali ke rumah, pemuda itu mampir ke toko kue sederhana seberang pasar untuk bertemu sahabatnya.

Baru saja memasuki toko pemuda itu sudah dipeluk oleh pemuda lain. Mereka tampak sama —dalam arti seperti saudara tetapi beda sperma. Banyak yang bilang begitu tidak heran karena mereka cantik dan berisi, bedanya yang satu lebih tinggi dengan mata ocean blue dan satunya lagi brown mencolok.

"Jungkook! Aku merindukanmu," ucap pemuda dengan mata ocean blue sembari mempererat pelukan.

"Aku juga, hyung. Sudah. Ini sesak— aduh!" Jungkook memukul punggung Seokjin menyuruh untuk melepas pelukan.

"Bajingan kau, hyung. Aku hampir mati muda," Seokjin terkekeh kemudian berlalu pergi ke meja kasir.

Jungkook adalah sahabat Seokjin sejak ia memutuskan untuk bekerja di bilik kesehatan Bluemoon Pack. Mereka seperti dua Wolf kecil yang diberi lem, selalu bersama. Namun Jungkook mendapat tugas mengurus bilik kesehatan sebelah timur pack selama sebulan yang membuat mereka berpisah sementara.

"Hey, kenapa melamun?" Seokjin datang dengan kue di kedua tangan, lalu duduk berhadapan dengan Jungkook.

"Hyung, hanya perasaanku saja atau orang-orang terlihat sangat sibuk? Dan kenapa ramai sekali di jalan?"

"Kau memang tidak berubah selalu tertinggal berita," Seokjin terkekeh.

"Hari ini merupakan hari penobatan Alpha Bluemoon Pack dan orang-orang sangat sibuk memilih pakaian untuk menarik perhatian Alpha baru kita."

Jungkook hanya mengangguk seadanya kemudian melahap kue. "Kau harus datang, penghuni Bluemoon Pack wajib datang ke pesta penobatan itu."

Sebenarnya sia-sia jika Seokjin menyuruh Jungkook datang, karena ia tau sekali bagaimana Jungkook jika bertemu banyak orang asing, si Jeon itu pasti menolak.

Jungkook tersenyum tipis. "Tidak terimakasih, Hyung. Aku harus menyiapkan peralatan di bilik kesehatan untuk besok, kau tau kalau Pups Baekhyun Hyung harus diperiksa."

Seokjin menghela napas, tidak habis pikir tentang sahabatnya ini. Dari dulu prioritas Jungkook selalu bilik kesehatan Bluemoon Pack, tidak ada yang lain. Walaupun Seokjin sakit yang tetap jadi prioritas sahabatnya itu bilik kesehatan.

"Ayolah kau harus datang. temani sahabatmu ini. Lagipula Baekhyun akan check up besok sore. Ya?" Seokjin memasang wajah memelasnya yang di depan Jungkook terlihat menggelikan.

"Diam berarti setuju. Ayo ke rumahku, kita cari pakaian bagus!" Jungkook hanya menghela napas pasrah. Kalau dipikirkan lagi datang ke acara penobatan tidak seburuk itu.

—iya kan?



.

.

.



Entah sudah berapa kali Jungkook menghela napas saat sahabat bajingannya ini memilih pakaian untuk dipakai. Entah berapa kali juga Seokjin berteriak senang kala mendapat pakaian yang cocok untuk Jungkook.

Moonlight🌔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang