semangat hidup

298 12 0
                                    

Aku duduk di ujung kasur dengan seluruh jendela tertutup gordeng hitam dan hanya mendapatkan cahaya remang matahari yang tak seluruhnya masuk ke kamar karena tertutup gordeng.

Izma, aku akan menikah dengannya nanti. Akankah ayahnya setuju?

Aku melepas perban tanganku. Perbannya sedikit merah oleh darah dan aku tak peduli. Luka di tangan sudah hampir sembuh. Hanya saja jahitan di beberapa bagian masih terasa ngilu,bahkan luka di bagian dekat nadi saat aku menggerakkan tanganku rasanya robek semakin membesar dan setiap aku menggerakkan jari setiap ruas jari yang aku gerakan rasanya seperti tertarik. Bahkan luka yang akan mengeringpun terbuka kembali dan berdarah kembali.

Aku melihat pantulan diriku sendiri di cermin rias yang tepat didepanku.

Seorang wanita dengan rambut panjang lurus berwarna merah bata menatap lurus tanpa senyum.

Aku berjalan ke depan dan duduk di kursi meja rias mengambil obat untuk tanganku. Perih, tapi aku cukup menikmatinya. Jika saja aku tak memiliki alasan hidup aku mungkin akan menarik jahitan tanganku dan mungkin menuang alkohol ke tanganku.

Tidak, jangan lakukan itu. Bangkit! Jangan biarkan dorongan untuk self Injury membuatku menyakiti Nathan kedua kali.

Ya, alasan hidupku. Pertama Nathan, dan kedua Izma.

Aku menatap pantulan diriku. Orang yang diteriaki semangat oleh para fansnya NIASZ sambil membawa lightstik.

Orang yang selalu tersenyum dan melambaikan tangan di stage.

Orang yang selalu menyemangati eonni dan oppanya di dorm.

Kini, jadi apa dia?

Hanya seorang wanita dengan kelainan psikis.

Hanya seseorang yang mencoba mati dengan cara paling menyakitkan.

Hanya seseorang yang mencoba hidup untuk dua alasan hidupnya dan entah kapan dia akan berhenti berharap bahwa dia akan kuat untuk tetap hidup dibawah dorongan bunuh diri.

Nathan mengetuk pintu kamarku. Aku membuka dan dia tersenyum.

"Ayo pergi" ucap Nathan menyodorkan rok hitam bermodel seperti seragam SD, kaus pendek putih dan kardigan seperti kelelawar.

Aku mengangguk. Ya, aku harus bangkit.

Aku tersenyum lalu mengangguk. Aku akan berubah!

Menjadi sailormoon?
Menjadi spiderwoman?
Menjadi wonder woman?

Bacotan KunyukThor back

#*#*

Aku berjalan dengan Nathan. Nathan tampil SWAG hanya dengan kaus putih dan jeans juga sepatu hitam.

Nathan membawaku ke bukit dengan jalan khusus sepeda di kiri kanan dan tempat ini seindah di drama drama Korea. Iya, aku nonton Drakor pas di Korea.

Kami parkir di atas bukit dan ada beberapa restoran dengan toko buku.

"Makan dulu" Nathan menggandeng tanganku masuk ke satu resto.

Kami memesan dan makan dengan tenang. Udara di sini agak dingin, perjalanan dari jam 8 dan tiba jam 10 dengan jalan tanpa macet. Bahkan aku tak tahu nama tempat ini apa.

"Izma, dia kemarin kerumah?" Ucap Nathan

Aku mengangguk.

"Dia kayaknya kangen deh. Dia nanya Mulu kamu udah pulang apa belom" Nathan senyum senyum jail

"Ih" ucapku.

"Kapan punya cewek?" Ucapku.

"Ye...dah punya kali. Situ aja nggak tahu" Nathan sombong. Sabodo, nggak percaya.

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang