5

1K 53 1
                                    

Terdengar suara hujan yang sangat lebat,dari dalam kamar. Pagi ini cuaca sedang tidak bersahabat, dingin sekali sampai-sampai aku tidak ingin beranjak dari kasur. Jam menunjukan pukul 06:00.

Kakakku sambil menarik selimut "Bangun woy udah pagi. Ibuuu.... Aurel gk mau bangun bu"

Nada kesal "Diem sh reseh,gangguin orang pagi-pagi"

Yahh kakaku itu pendiam-pendiam gitu tapi dia suka sekali jail kepadaku.

Ibupun datang kekamar "Bangun udah pagi,cepat mandi dan siap-siap"

Nada menahan kantuk "Iya bu bentar lagi,ini sangat dingin"

Ibupun kembali kedapur untuk membuat sarapan,

Rasanya aku tidak ingin sekolah, bahkan jika aku masuk kedalam kamar mandi badanku akan menggigil. Ingat aku ini bukan pemalas, cuma mager aja wkwk.

Dah sekarang akupun sudah siap, tinggal berangkat sekolah tetapi hujan diluar cukup deras,

Ayah "Rel kamu mau berangkat sekarang atau nanti?"

Karena jam sudah menuju pukul 06:30 jadi aku menjawab "Sekarang yahhh... Sudah setengah tujuh nanti aurel telat"

Ayahpun mengantarkanku ke sekolah, sesampai di sekolah aku melihat dewa memarkirkan mobilnya. Dia seperti kebingungan turun dari mobilnya,

sepertinya dewa tidak membawa payung, aku bergegas turun dari mobil dengan cepat

Aku dengan cepat berpamitan dengan ayah "Yah aurel berangkat ya,asalamualaikum"

Ayah "Waalaikumsalam, aurel kenapa kamu terburu-buru? Awas kepeleset nak"

Aku dengan cepat menutup pintu mobil "Iya ayah, kawanku tidak membawa payung. Kasian bajunya entar basah"

Akupun memberi payung yangku bawa untuk dewa "Nh wa payung, dari tadi aku lihat kamu kebingungan mencari payung"

Dewa dengan raut wajah bingung "Loh? Makasih ya, iya payung gua kayanya ketinggalan, perasaan tadi udah gua masukin bagasi"

Aku sambil mengangkat rok yang sudah sedikit basah "Iya sama-sama, ydh ayok ke kelas nanti baju kita nambah basah kena cipratan"

Karena hujan yang sangat deras bajukupun sedikit demi sedikit basah terkena cipratan air yang jatuh di payungku

Sesampainya di kelas Dewapun mengucapkan terimaksih,

Sambil mengelap air hujan yang terjautuh di pipi Dewa "Makasih ya rel udah pinjemin payung lo ke gua, jadi gk terlalu basah deh"

Aku dengan tersenyum "Iya sama-sama Wa"

Sekarang tepat jam 12:00 para anak-anak SMA Smanis pun bergegas pulang,

Disaat aku jalan menuju koridor,ada yang memanggilku dari sudut pojok kanan dekat parkiran,

"Aurel.... aurelll.... aurel............. "

Pas aku nengok kebelakang ternyata Dewa sedang turun dari mobilnya dan seketika dia nyamperin aku

Aku dengan raut wajah heran "Loh ada apa Wa? "

Raut wajah tersenyum manis "Pulang bareng gua yok, sekalin temenin gua beli buku"

Belum aja aku jawab tanganku dengan cepat di tarik oleh Dewa dan Dewa membuka pintu mobilnya. Yahh mau gk mau aku terpaksa masuk mobilnya Dewa.

Aku "Yaampun Wa akukan belum sempet jawab mau apa enggak"

Posisi Dewa sedang menyetir mobil "Yaelah gua tau pasti lo gk mau ikut gua, dari pada lo nolak mending langsung gua tarik ajaa tangan lo"

Sedikit kesal "Ya kalo udah tau aku gk mau ngapain ngajak aku,kan kamu banyak fans cewe-cewe di sekolah. Kanpa gk ngajak mereka aja?"

Dewa "Mereka itu beda sama lo,udah deh gua mau ngajaknya lo ya lo tinggal duduk diem ajaa ko susah"

Haduh aku degdegan,harus apa disini, sejenak aku diam melihat jalanan yang sangat macat dari kaca jendela mobil,

Dewa "Jangan pundung ngapa Rel, kaya ginikan jadi gk enak gua sama lo"

Aku "Enggak aku gk pundung, jadi mau beli buku dimana ini? "

Raut wajah Dewa yang seketika tersenyum "Makan dulu ya,gua laper banget"

Kamipun bergegas pulang, perut sudah kenyang, bukupun sudah dibeli,

Sesampainya dirumah....

Dewa "Makasih ya rel udah temenin gua"

Aku dengan agak sedikit salting "Iyaa sama-sama Wa"

Dewa dengan nada yang agak gugup "Hmm yaudah gua pulang yaa"

Aku yang sembari jalan menuju pintu rumah "Hati-hati ya Wa"

Seharian aku sama Dewa entah apa jadinya jika ini dilakukan setiap hari.....








Jadi updatenya nanti lagi ya geas,soalnya lagi semesteran nhhh...
cukup vote dan jangan lupa komentarnya supaya bisa lanjut

Thank you for reading

lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang