Prolog.

58 5 1
                                    


"Hmmmm... wangi..."

Pria itu tetap mencium dan menyesap aroma tubuh yang menguar dari korban yang sedang di rengkuhnya. Tangan wanita ditahan sejajar dengan bahu, sementara kepala si pria dengan setia terbenam diantara lekukan leher. Semakin lama semakin ganas. "you'd make me hot, sweety"

"Nghhh, aphrodite's s-scent au de parfume, shika—"

"Bukan, wangi.."

"Hahaha, aku baru saja mandi sebelum kesini, mungkin wangi sabun baruku lebih menarik perhatianmu, tuan. Nanti saja."

Wanita itu segera melepas rengkuhan pria tampan yang wajahnya masih setia berada di lekukan leher putih susu jenjangnya yang tak tertutupi dress. "aku tidak rela melepas gulungan rambutku hanya untuk menutupi tandamu."

Pria itu tersenyum simpul mendengar penuturan wanita yang membuatnya seakan mabuk dalam sekejap. "as you wish" tutupnya.

Shikamaru melihat wanitanya dari belakang, berjalan mengikuti kearah ballroom pesta malam itu yang diadakan oleh rekan shikamaru dan pemegang haruno's corp yang memang bersahabatan dengan Nara corp, sebut saja ma'am sakura. Wanita itu berjalan dengan anggunnya, dress hitam ketat tanpa lengan, rambut sewarna pasir gurun di gulung low bun menampilkan leher jenjang yang dimilikinya dihias dengan sebuah kaling emas putih berbandul berlian berwarna teal, serupa dengan iris si empu. Kedua manusia itu berjalan dan menyatu dengan para tamu undangan.

Selagi mereka berjalan, Seorang pemuda lainnya datang dan berjalan mendekat shikamaru. "Tuan ada mata-mata. Wangi nona temari entah mengapa sangat semerbak malam ini, oh demi raja. Sungguh sangat wangi dan mengundang yang lain untuk datang. Pukul dua, bangsa valkrian sedang memperhatikan nona. Pukul 6, beths tiga orang berpakaian jas hitam dan putih, berjalan kemari. Dan—"

"Bereskan mereka. Perketat keamanan Temari. Tidak ada kecuali."

"Tapi, bukan kah lebih baik—"

"Diam."

"Ba-baik! Akan saya laksanakan."

.

.

.

Pesta malam ini sangat meriah, para wanita dan pria kalangan atas berbaur dan bahkan tak jarang ada yang berdansa. Temari memperhatikan para bangsawan yang menari indah di tengah ballroom lengkap dengan gelas Champaign di tangannya. Menyadari shikamaru dari belakang terus memperhatikannya temari berbalik,

"Apa kau hanya akan memperhatikanku saja sisa malam ini?"

"Yes" jawab shikamaru tak berkedip, "i would."

Wanita di depannya itu terkekeh dan menggeleng menanggapi jawaban dari kekasihnya itu.

"Hey, aku serius."

"Hahaha why'd you so romantic, huh? Any special from me to night?"

"You're always special, my dear."

"Aw sweet talker— augh!"

Shikamaru langsung berdiri di depan temari, menutupinya yang sedang meringis sakit akibat tabrakan yang disengaja oleh pemuda yang berada di depannya. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya shikamaru kepada pria yang kini sedang berdiri berhadapan dengan dirinya

Pemuda itu tersenyum miring, melirik sebentar kearah temari dan berkata, "im sorry for bothering you, miss."

"Aku bicara denganmu." Shikamaru menatap pemuda itu tajam. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Shikamaru sekali lagi lengkap dengan penekanan disetiap katanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hidden TreasureWhere stories live. Discover now