25.1 Pernyataan Pertama

2.6K 131 0
                                    

Tekan ⭐ yaa..

Selamat membaca..

🌈🌈🌈🌈🌈

Lani mengikuti kemana laki-laki bertubuh jangkung  ini membawanya. Jikalaupun laki-laki di hadapannya ini membawa ia ke jurang mungkin ia akan mengikutinya. Albert menarik lengan Lani membawa gadis itu ke tembok gudang yang sudah tidak terpakai kejadian dimana Bianca menusuk samping kiri punggungnya. Lani menatap Albert tidak paham kenapa laki-laki yang sudah menjauhi dan membullynya ini malah mendekatinya lagi. Albert mengambil kedua tangan Lani digenggamnya membuat Lani terkejut akan apa yang ia perbuat.

"Gue minta maaf."

Ha?

Lani diam mematung melepas pelukan Albert dari tubuhnya dengan perlahan tetapi Albert malah memeluknya lebih erat membuat Lani membiarkan Albert memeluknya. Lani hanya ingin mendengar apa kata-kata berikutnya yang Albert ucapkan padanya.

"Gue minta maaf karena udah ikut ngebully lo, gue minta maaf karena udah ngejahatin lo, gue minta maaf karena udah bawa nama lo ke dalam masalah keluarga gue, gue minta maaf. Gue salah, Mama gue yang salah bukan Ayah lo atau siapa pun." ujarnya membuat kening Lani berkerut berlipat-lipat apalagi Albert membawa nama Ayahnya. Laki-laki itu hanya memandangnya penuh rasa bersalah.

"Maksud kamu Albert?" tanya Lani tidak mengerti, Albert memasukan tangannya di saku celananya lalu menyisiri rambutnya dengan jarinya.

"Bukan apa-apa." jawab Albert ia berjalan mendahului Lani meninggalkan Lani yang masih seperti orang linglung apalagi tadi pengakuannya membuat ia penasaran.

"Albert tungguin sebentar!" teriak Lani.

Dubruk!

"Aduh! Pantatku." keluhnya merasa nyeri saat ia terjatuh ke lantai saat menabrak seseorang.

"Lo darimana aja? Gue nyariin tau!" gerutu suara bariton di depannya sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Lani berdiri. Lani  mendongak mendapati Alex yang membantunya, Lani diam tanpa berniat menerima uluran tangan Alex.

"Lo mau bikin pinggang gue encok?" keluh Alex kesal. Lani dengan cepat menyambut uluran itu ia menepuk-nepuk roknya melihat arah ke belakang Alex mencari keberadaan Albert namun tidak ada.

Lani berjalan melewati Alex berniat juga berlari mencari keberadaan Albert bertanya tentang apa yang ia ungkapkan tadi.

"Cupu lo mau kemana?" teriak Alex. Lani berbalik menatap Alex heran sekaligus bingung ada apa dengan Alex hari ini? "Mau nyari Albert." jawabnya.

Alex menatap Lani dengan mata elangnya. "Gue ngejar lo tapi lo ngejar yang lain!"

"Maksud kamu?"

"Kalau gue bilang gue suka sama lo, lo percaya gak?"

Deg!

Lani diam ia mengerjap-ngerjap. Alex mendekat ke arahnya membuat tubuhnya menegang seketika.

Alex mengacak pucuk kepalanya dan beralih menarik kepang dua kucir kudanya. "Gue becanda kali!" ujar Alex sambil tertawa.

Shit! Untung Lani gak baper. Alex itu selalu saja berbuat seenaknya dengan Lani, kalau Lani baper beneran gimana? Lani mengangguk ia berjalan mendahului Alex tapi Alex malah menariknya dan merangkul bahunya membawanya berjalan bersama.

Oh Tuhan hentikan detakan jantung yang tidak karuan ini, batin Lani.

"Gue traktir makan es krim porsi jumbo!"

Lani sudah menduga bahwa Alex benar-benar mabuk atau bahkan ia benar-benar gila hari ini. Seorang Alexi yang selalu saja membullynya, membentaknya, dan memarahinya itu bersikap manis hari ini padanya? Apa itu tidak aneh?
Apalagi Alex merangkul bahunya atau dengan sengaja mencubit pipinya gemas saat berduaan di kantin membuat para siswa lain merasa iri dan juga aneh dengan sikap Alex yang memperlakukan Lani spesial.

"Gue benci sama lo!"

Gumaman kecil dan sebuah senyuman iblis tercetak jelas di sudut bibirnya yang seksi. Ia berjalan berbalik lagi keluar dari kantin saat melihat adegan itu.

🌈🌈🌈🌈🌈

Yeee publish🎉

Next!?

Mampir ke cerita Author yang lain yukk♥

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang