1. Perkelahian

2.1K 85 15
                                    

Happy Reading:)
--------------------------------------------

Tin..tin..tin.. terdengar bunyi klakson mobil didepan rumah yang terlihat elegan itu.

"Mah Pah Milka sudah selesai, aku berangkat sekolah dulu ya." Milka segera bangun dari tempat duduknya setelah selesai sarapan, ia mencium punggung tangan orangtuanya.

"Tumben banget lo, berangkat jam segini." Sahut Beni yang berstatus sebagai kakak dari Milka.

Milka memang sudah terbiasa berangkat ke sekolah telat, orangtuanya sudah sering mendapatkan surat panggilan ke sekolah atas perilaku Milka.

"Bawel lo ka!" Dengan nada sinisnya, Milka membalas sahutan sang kakak dan kemudian beranjak keluar rumah.

Mereka berdua sama seperti kakak-beradik lainnya sangat tidak akur tapi dibalik itu semua terdapat rasa sayang didalamnya.

Senyum milka membuat pagi ini menjadi cerah, milka sudah siap untuk berangkat kesekolah.

Kini ia mengenakan rok putih selutut, baju putih dengan dilengkapi dasi abu-abunya yang menandakan ia masih duduk dibangku SMA, rambutnya dicepol keatas seperti ala-ala wanita jepang yang hanya menyisakan rambut dibagian depannya saja.

Milka mendekati mobil berwarna biru yang terparkir didepan rumahnya, terlihatlah dua wanita cantik yang berada didalamnya. Mereka adalah Sifa dan Lia sahabat dari Milka

"morning guys." Sapa Milka yang kini jari-jemari tangannya sudah memegangi knop mobil tersebut.

"Morning to cantik." Sifa dan Lia membalas sapaan Milka berbarengan, dan Milka yang sudah duduk dikursi penumpang.

"1..2..3.." ucap mereka bertiga berbarengan.

"Let's go...hahhahhah." lanjut mereka dengan mengarahkan tangannya untuk keatas dan menunjuk kedepan jalan dengan penuh keceriaan, Lia yang sedari tadi duduk dibangku supir dan sekaligus pemilik mobil tersebut segera menginjak gas mobilnya.

Persahabatan mereka begitu indah dan menyenangkan.

Sahabat..
Mampukah aku menjadi bagian
Dari salah satu organ tubuhmu,
Yang jika salah satunya tidak berfungsi,
Kau sangat merasa kehilangan dan bersedih.

-------------------------------------------------------------
"Cepet dong nulisnya lama banget si lu udah kaya penulis beneran aja." Ucap Milka yang sedang memperhatikan salah satu temannya menulis.

Jadi tujuan Milka datang pagi sekali ke sekolah bukan berniat untuk mengikuti upacara dihari senin, tetapi ia mempunyai rencana (lagi) untuk menjahili Revan, dan rencananya kali ini sepertinya cukup menarik.

Milka dan kawan-kawan akan menuliskan beberapa puisi dan rayuan lalu ia masukkan kedalam tas salah satu teman sekelasnya yang sangat teramad menggilai sosok Revan. Jadi ia harus datang pagi karena hari ini hari senin dan pastinya yang lain sudah bersiap-siap baris dilapangan dan kelas pun alhasil menjadi sepi, saat itu pula rencananya akan berjalan.

"Nih udah cocok belom guys?." Lia yang memberikan sehelai kertas ke arah Milka.

"Mmmm... cocok dah." Milka pun merebut kertas itu dari Lia dan memasukkannya ke dalam amplop yang bercorak love-love ♡♡♡♡

"Iyaudah, cepetan kalian awasi depan pintu jangan sampai ada orang yang mau masuk kelas ini." Lanjutnya

Lia dan Sifa menuju kearah pintu kelas mereka untuk mengawasi siapa saja yang akan datang. Sedangkan, Milka mulai mendekati tas yang berwarna pink peach itu dan memasukkan sebuah amplop yang sudah temannya buat tak lupa dengan setangkai bunga mawar merah.

"Selesai. Yuk cabut." Setelah Milka berhasil dengan rencananya, ia dan kawan-kawannya melangkahkan kakinya keluar kelas menuju ke arah lapangan untuk mengikuti rangkaian upacara bendera dihari senin.

Meskipun ia sebenarnya sangat malas, tapi demi rencananya ini dia harus berangkat pagi dan mau tidak mau mengikuti upacara karena pastinya tiap-tiap kelas akan di periksa satu-persatu oleh guru bk.

-------------------------
Jam istirahat>>

BUKKH...

Para Siswa/i berhamburan kearah perkelahian yang saat ini sedang terjadi.

Baru saja satu pukulan tepat mendarat dihidung mancung milik cowok tampan yang sedang berkelahi, yap itu adalah Revan dan Aldo. Mereka sedang berkelahi, entahlah apa penyebabnya tapi sepertinya Aldo lah musuh besar Revan. Meskipun Revan selalu berkelahi dengan siapapun tapi paling sering pasti dengan Aldo.

"Sialan lo!" Revan dengan penuh amarah segera bangkit dari jatuhnya setelah tadi terkena tampolan dari Aldo dihidung miliknya, baru saja ia ingin membalas tampolan Aldo...

"Sudah cukup!" Bu Laras yang menjabat sebagai guru bk dan pak Doni sebagai guru olahraga tiba-tiba datang dalam kekacauan ini, mereka memberhentikan perkelahian yang sedang terjadi.

----
Diruang BK

"Kalian lagi, kalian lagi, ibu sudah lelah sama kalian berdua. Apalagi kamu Revan! Capek ibu negur kamu terus. Kamu ini pelajar apa jagoan? Tiap hari kerjaannya berantem terus!" Tegas bu Laras yang sedang memarahi ke dua muridnya dengan posisi berdiri, kedua tangan dilipat diatas dada, dan mondar-mandir kepusingan karena prilaku kedua muridnya, bisa dibilang seperti gosokan.

"Kamu juga ada masalah apa oppa?" Ujar kembali bu Laras tetapi sikapnya kali ini berbeda, ia memberikan senyuman manisnya yang menghadap kearah Aldo.

"Dia duluan bu yang nyerang saya." ucap Aldo yang mengadu.

"Njirr.. sok manis banget ni guru." Gumam batin Revan ketika melihat tingkah guru bk nya terhadap Aldo.

TBC


Cerita baru nii yaa.
Terimakkasih:)

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang