Part 16

2.5K 236 32
                                    

Hey hey ada yang kangen ga sama Jahe&Ty?

Diruangan yang terlihat sangat besar seperti aula, terlihat 3 namja sedang berdiri disamping foto seorang namja paruh baya. Seorang pria paruh baya mendekati ketiga pria tersebut. Jaehyun tersentak kaget saat melihat 'Lee dong wook' berjalan menghampirinya dengan beberapa pengawal yang berjalan dibelakangnya. Dong wook dengan muka datarnya, berdiri didepan ketiga namja tampan itu.

"Saya turut berduka cita atas kematian adik ipar saya," ucap Dong wook.

"Terima kasih atas ucapan anda samchon," Suho sebagai yang paling tua diantara kedua namja disampingnya, ia berusaha bersikap seramah mungkin. Walaupun ia tau pria paruh baya itu yang telah membunuh paman kesayangannya. Ia hanya ingin membuat penghormatan terakhir pamannya ini berjalan lancar.

"Terima kasih atas ucapannya ap-"Jaehyun juga berusaha bersikap seramah mungkin, dengan berterima kasih atas ucapan belasungkawa yang diberikan oleh pria paruh baya yang ada di depannya. Akan tetapi ucapannya harus terpotong saat ia akan mengatakan "appa" karena Doyoung yang menyenggol pelan adiknya, dan seketika namja itu langsung dikelilingi aura yang sangat menyeramkan.

"M-maksudku samchon," lanjut Jaehyun dengan sedikit terbata.

"Satu lagi yang harus disingkirkan,"Dong wook tersenyum tipis, dengan senyuman yang penuh arti.

"hyung aku lelah, bolehkah aku istirahat dikamar?" tanya Jaehyun kepada kedua hyungnya.

"Baiklah istirahatlah uri woojae" Jawab Suho sambil mengacak acak surai adiknya.

Jaehyun tersenyum manis kepada kedua hyungnya, lalu beranjak meninggalkan ruangan tersebut. Sebelum ia benar benar pergi, suara baritone Dong wook menghentikan langkahnya.

"Pulanglah kerumah sekarang juga! Lee Jaehyun," ajak Dong wook yang sebenarnya lebih mirip seperti sebuah perintah.

Jaehyun melirik ke arah kedua hyungnya, ia melihat Doyoung yang mengepalkan tangannya. Dan Suho ia mampu menahan emosinya dibalik muka manisnya.

"Ne? Ini rumah saya samchon, saya sudah pulang ke rumah" ucap Jaehyun dengan muka yang terlampau santai.

"Kau ingin menguji kesabaranku!? Berkemaslah selagi appa masih bisa lembut kepadamu," ucap Dong wook dengan tegas.

"Terserah anda, saya tidak mengerti apa yang anda katakan," Jaehyun melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan appanya yang mulai termakan emosi.

Dong wook memberikan kode kepada para pengawalnya, Doyoung yang melihat hal itu tak bisa tinggal diam.

"Bukankah Jaehyun sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihannya? Mengapa samchon tidak membiarkannya untuk memilih hal yang ia suka?" Doyoung melangkah mendekat kearah Dong wook tanpa ragu.

"Membiarkannya ia memilih jalan yang salah?" ucap Dong wook dengan nada yang sinis.

"Memang anda tau apa tentang dia? Dia hanya 3 tahun bersamamu, sedangkan kita sudah merawatnya selama 12 tahun! Anda tau jalan yang benar menurut pandangan anda hanya membuatnya mati secara perlahan,"ucap Doyoung dengan penuh penekanan.

Suho menarik tangan adiknya untuk mundur, wajah manisnya pun berubah menjadi tegas.

"Jika anda sungguh menyayangi Jaehyun, maka biarkan kita yang merawatnya! Lagipula anda masih mempunyai 3 anak lainnya yang bisa meneruskan perusahaan bukan? Berikan saja Jaehyun kepada kami dan jangan usik hidupnya lagi jika kau tak ingin kehilangan anak dan istri anda!" ucap Suho dengan penuh penekanan.

"Anda harus tau, bahwa saya tak pernah bermain main dengan ucapan saya,"

Suho menarik tangan Doyoung dan merebut paksa Jaehyun dari para pengawal Dong wook. Tak lupa ia mengkode para pengawalnya, untuk mengurus kekacauan ini dan membawa Jian ke kamarnya. Namja tampan itu menarik kedua adiknya masuk kedalam kamarnya.

[END]Bad Brother -LTY . JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang