^Tidak selamanya yang egois itu tetap bertahan di keegoisannya^
-Deandra Azzahra Zeivananda
~Ka Rey
Gue cuma mau ngomong kalau gue sebenernya suka sma lu.
DEG..Dea pun kaget dan sungguh tidak mengerti dengan penuturan reynaldi barusan, dia sama sekali tidak mengerti apa maksudnya dibalik semua itu.
^Deaaa
Lo serius ka? Lo
ngga lgi ngprank
Gue kan?~Ka Rey
Lo pikir gue lgi becanda?Dengan seenaknya reynaldi menjawab seperti itu.
^Deaaa
Ngga juga siiKaRey:
Nah yaiya gue serius
^Deaaa:
Dari kapan lo suka sma gue?~Ka Rey
Sejak lama, cuma gue baru berani aja ngmng sma lo.^Deaaa
Ohgitu,tpi gmn
Sma adel ka,
dia udah lama
Suka sma lu:v~Ka Rey
Ya gue juga gk tau.------------------------------
Seminggu setelah pengungkapan perasaan reynaldi pada dea.
Deapun tidak bisa menyembunyikan hal ini kepada ketiga sahabatnya, karena dia merasa tidak enak terutama kepada adelliska yang jelas jelas menyukai reynaldi sejak lama."Del,gue mau ngomong sma lu" ucap dea kepada adel yang sedang mengumpul dengan sahabatnya.
"Ngomong apa? Ngomong aja kali, kaya sama siapa aja si lo" jawab adel yang aga sedikit penasaran.
"Jangan disini, cari tempat yang aga enakan kek, ke taman yuu!" ajak dea yang menarik tangan adel sambil berjalan.
Sesampainya di taman dekat sekolah, akhirnya dea menarik nafas untuk menceritakan semuanya tentang reynaldi kepada dea.
"Gue mau ngomong, tapi lu jangan marah sama gue del, lu jangan kecewa sama gue, lu jangan benci guee del, pleasee" tutur dea dengan mata memerah.
"Iya knpa? Gue gk akan benci lu dea, gk akan! kita udah sahabatan berapa lama, masa iya gue benci lu" jelas adel yang menenangkan hati dea,dan sambil menatapnya.
"Ka Rey suka sama gue del, dan bahkan ada yang bilang kalau dia bakal nembak gue. Maafin gue del, gue gk tau harus gimana sama semua ini" ucap dea yang mulai meneteskan air matanya.
DEG..
Adelliska kini sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya, bagaikan petir menyambar tubuhnya, kini adel merasakan hal yang sangat membuatnya sakit.
Dea berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada adel, dea tidak mau persahabatannya hancur karena masalah lakilaki yang membuatnya menjadi seperti ini.
Namun dengan segala kata kata yang keluar dari mulut dea untuk meyakinkan adel,itu membuat adel bungkam seribu bahasa, dia tidak mengeluarkan sepatah katapun, yang ia keluarkan hanyalah air mata yang mengalir di pipinya. Dengan adel mengeluarkan air mata seperti itu jelas sudah dea mengerti bahwa adel sangatlah kecewa dengan semua ini.
Adel pun berlari meninggalkan dea sendiri, adel merasa sangat hancur, bagaimana pun juga dia harus terima semua ini bahwa orang yang sangat ia cintai selama ini mencintai orang lain, yaitu sahabatnya sendiri.sama hal nya seperti dea, ia pun tidak tau harus berbuat apa, dia bingung dengan perasaan ini, dibilang suka sama kaka kelasnya tidak, dan dibilang tidakpun, ya tidak. Akhirnya setelah kepergian adel, deapun pergi meninggalkan taman.